PT Rifan Financindo - Nutrisionis Dian Agnesia Simanjuntak dari PRIME Nutrition Consulting - Sports & Wellness, mengatakan, tidak perlu merasa berdosa karena makan nasi padang di saat sedang diet.
Diet pada dasarnya memiliki arti mengatur pola makan. Selama orang yang sedang diet memerhatikan pedoman piring makan model T saat di Rumah Makan Padang, tentu saja tidak akan membuat kalori harian jadi kelebihan. "Saya selalu sarankan ke klien-klien NCP, kalau makan di luar pakai pedoman tersebut. 1 sisi isi dengan sayuran, 1 sisi bagi dua lagi untuk 1/2 nasi dan 1/2 lauk," kata Dian saat berbincang dengan Health Liputan6 pada Senin, 31 Agustus 2020.
Baca juga :
0 Comments
Rifanfinancindo - Riset studi baru dari Monash University, Australia menemukan fakta tentang Aspirin, obat yang sudah dikenal dan dikonsumsi sebagai bentuk pencegahan penyakit secara medis.
Dalam data studi analisis ASPREE (ASPirin in Reducing Events in the Elderly) disebutkan bahwa konsumsi Aspirin yang dilakukan oleh para lansia usia 70 tahun ke atas dapat meningkatkan risiko pendarahan saluran pencernaan atau gastrointestinal bleeding (GI). “Salah satu efek samping yang paling umum dari konsumsi Aspirin adalah pendarahan dan secara medis, hal ini sangat berisiko tinggi untuk para lansia. Dengan lebih dari 19,000 partisipan lansia yang terlibat dari Australia dan AS (studi riset pendarahan untuk lansia yang terbesar) yang kami kumpulkan selama hampir lima tahun menunjukan bahwa risiko pendarahan saluran pencernaan yang dapat dialami oleh para lansia akibat dari konsumsi Aspirin harian adalah sekitar 60% dan angka risiko ini terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia,” ujar pemimpin riset, Dr Suzanne Mahady dari Monash University dalam keterangan pers, Rabu (27/8/2020)
Baca juga :
“Pendarahan yang dialami dapat menyebabkan pasien harus menerima perawatan rumah sakit, bahkan dapat berujung pada kematian,“ tambahnya.
264 Kasus Pendarahan Akibat Aspirin Pandemi COVID-19 telah menyebabkan adanya peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat di beberapa negara. Akibatnya, banyak dari mereka yang kemudian melakukan langkah-langkah pencegahan sebagai proteksi dari virus tersebut. Di Perancis, secara regulasi pasien diwajibkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian obat pereda nyeri jenis apapun demi menghindari jatuhnya korban akibat dari konsumsi obat-obatan yang tidak sesuai. Di sisi lain, beberapa negara menghadapi tantangan yang lebih serius seperti Indonesia salah satunya. Dengan masifnya penyebaran informasi berkaitan dengan COVID-19 yang belum tentu akurat dan beberapa kali Aspirin bahkan disebutkan sebagai salah satu penyembuhnya, hal ini dapat menyebabkan masalah medis lebih lanjut, kata Mahady. “Dari hasil analisis pantauan riset studi ASPREE yang kami kumpulkan, kami menemukan ada 264 jumlah kasus pendarahan saluran pencernaan hebat akibat dari efek samping Aspirin. Dengan data ini, para dokter dapat menggunakannya sebagai bahan rujukan untuk menilai besarnya efek samping pengobatan menggunakan Aspirin yang dapat dialami oleh pasien lansianya dan semoga dapat mengurangi risiko pendarahan yang terjadi. “Selain itu, para pasien seharusnya mengikuti nasihat para dokter mengenai dosis konsumsi harian Aspirin terlebih beberapa kondisi seperti riwayat merokok, penyakit ginjal, dan pengobatan anti-inflamasi lainnya bisa sangat berbahaya.” Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Pada masa transisi normal baru, kegiatan olahraga seperti jogging atau bersepeda semakin marak. Kendati demikian, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan selama melakukan aktivitas fisik tersebut.
Namun, bagaimana dengan olahraga renang? Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit EMC, Desilia Atikawati mengatakan agar sebaiknya menghindari berenang di kolam renang umum selama pandemi. “Ada salah satu situs di departemen kesehatan Australia, di situ secara gamblang tertulis bahwa ada jenis-jenis olahraga yang sebaiknya dihindari. Seperti fitness center, olahraga berkelompok, dan salah satunya adalah kolam renang umum,” ujarnya.
Baca juga :
Bila ingin pergi ke kolam renang umum, pastikan tetap mengikuti protokol kesehatan untuk diri sendiri maupun dari pemilik tempat.
“Jadi kolam renang tersebut harus tetap dijaga pH airnya. Karena memang virus COVID-19 tidak dikatakan menular lewat air ya. Tapi pemilik harus jaga kadar pH-nya supaya kalau ada virus lain akan mati di situ,” jelas sang dokter. Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Meskipun berada di dalam air, physical distancing alias menjaga jarak dengan orang lain juga harus tetap dilakukan. Selain itu, usai berenang ada baiknya segera kenakan masker. Barang-barang di sekitar kolam renang seperti pegangan untuk naik, tempat duduk, dan alat-alat di ruang ganti juga harus didesinfeksi secara rutin oleh pemilik. Mereka juga harus membatasi durasi dan jumlah orang yang ada di kolam renang. Untuk pengunjung, sebaiknya barang yang perlu dibawa saat berenang seperti masker, pembersih tangan, tisu disinfektan, handuk pribadi, dan perlengkapan lainnya. Bagi yang ingin menonton penjelasan lebih lanjut soal aktivitas renang di kolam umum, bisa cek pada video di bawah ini. Atau dapat mengunjungi kanal RS EMC yang ada di platform streaming Vidio. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Memakai masker adalah salah satu protokol yang wajib dipatuhi selama pandemi Covid-19. Saat ini, orang semakin terbiasa menggunakan masker. Bahkan, mereka mengenakan masker saat melakukan aktivitas yang menyita energi, seperti berolahraga.
Namun, banyak juga mengeluhkan tidak nyaman, sesak, bahkan membuat napas menjadi kurang lega. Kendati demikian, olahraga rutin harus dilakukan demi menjaga kesehatan. Lantas, apakah penggunaan masker saat berolahraga aman? Dokter Desilia Atikawati Sp, P dari Rumah Sakit EMC memberikan tanggapannya soal hal itu.
Baca juga :
Rifanfinancindo - Ada orang yang malas menyikat gigi di pagi hari, sehingga memilih hanya di malam hari. Kebiasaan tersebut rupanya membuat bakteri di mulut berkembang.
"Bakteri bisa muncul dari sisa makanan di gigi dan bisa berkembang dengan sangat cepat," terang Lee Gause, DDS, dari Smile Design Manhattan, New York, NY, dilansir dari The Healthy. "Jika kamu hanya menyikat gigi sehari sekali, penumpukkan plak dan bakteri bisa terjadi di mulut dan berujung bau mulut, gigi rusak, serta penyakit gusi," sambungnya.
Baca juga :
Rifan Financindo - Mutasi Virus Corona penyebab COVID-19 terdeteksi di Malaysia. Otoritas kesehatan Negeri Jiran mengidentifikasi adanya strain baru Virus Corona yang dinamai D614G. Deputy General of Health Malaysia Noor Hisham Abdullah menulis dalam media sosial Facebook, Sabtu (15/8/2020) bahwa strain baru Virus SARS-CoV-2 itu sepuluh kali lebih menular dibandingkan strain-strain lainnya.
Mutasi SARS-CoV-2 itu ditemukan di Malaysia ketika seorang pria yang kembali dari India melanggar aturan isolasi mandiri dan menularkan pada setidaknya 45 orang lain. Hasil penanganan 45 kasus infeksi baru itu menunjukkan bahwa setidaknya 3 dari sampel yang diteliti mengandung virus COVID-19 yang bermutasi lebih parah. Dalam unggahannya di Facebook, Abdullah juga menyebut temuan tersebut kemungkinan juga berarti bahwa vaksin apa pun yang tengah dikembangkan saat ini bisa jadi tak akan efektif terhadap strain baru tersebut.
Baca juga :
Strain virus D416G ini juga disebut mutasi "G". Strain ini merupakan variasi strain Virus Corona baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019.
Mengutip South China Morning Post, Virus Corona baru telah bermutasi beberapa kali. Sebuah studi yang dilakukan University of Bologna Italia menemukan bahwa setidaknya ada enam strain dari Virus Corona asli yang menyebabkan pandemi COVID-19. Mutasi pertama Virus Corona itu adalah strain S yang muncul pertama kali pada awal tahun 2020. Kemudian, strain G muncul pada pertengahan Januari hingga sekarang. Mutasi strain ini tak hanya ditemukan di Malaysia, melainkan juga terdeteksi di Filipina. Genome Center Filipina di Quezon City menemukan mutasi virus tersebut dalam jumlah kecil pada kasus positif baru. "Pada Juni, baik D614 dan G614 telah terdeteksi pada sampel kecil dari kasus positif," ujar Pusat Genom tersebut, seperti dikutip dari laman Vice. "Meski informasi ini mengonfirmasi keberadaan G614 di Filipina, kami mencatat bahwa semua sampel yang diuji berasal dari Quezon City dan mungkin tidak mewakili gambaran mutasi keseluruhan negara." Pada 12 Agustus, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan oleh Institut Penyakit Menular Nasional Jepang juga menunjukkan bahwa sejak akhir Mei, Virus Corona versi mutasi yang sebelumnya tersebar luas di Eropa merambah Jepang. Sebagian besar pasien yang baru-baru ini dikonfirmasi positif di Jepang diyakini telah terinfeksi virus akibat mutasi itu, demikian media lokal Jepang. Satu tim peneliti genomik mengidentifikasi 73 jenis virus corona di Odisha, India, setelah melacak 1.536 sampel, termasuk 752 sampel klinis, seperti dilaporkan media India. Konsekuensi dari mutasi virus SARS-CoV-2 itu belum jelas. Menurut artikel yang ditulis peneliti di Yale University, Nathan Grubaugh dan rekan-rekannya dan diterbitkan dalam jurnal Cell, dampak mutasi D614G pada penularan, penyakit, dan perkembangan vaksin sebagian besar belum diketahui. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Siapa yang tak ingin punya badan bagus. Memiliki badan yang bagus, secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan diri orang tersebut.
Pakai baju apa saja, misalnya, akan terlihat cocok dan enak dipandang. Namun, untuk mendapatkan badan yang bagus, kita dituntut untuk memiliki esktra kesabaran karena hal tersebut tidak bisa diraih dalam waktu satu malam.
Baca juga :
Rifanfinancindo - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) pada Sabtu pekan lalu memberikan izin penggunaan darurat tes air liur untuk pemeriksaan COVID-19.
Dikutip dari Live Science pada Selasa (18/8/2020), tes liur bernama "SalivaDirect" ini disebut memiliki keunggulan dibandingkan tes usap atau swab untuk COVID-19 pada umumnya. Tes ini dinyatakan lebih murah, tidak terlalu invasif, serta dapat dilakukan tanpa komponen pengujian tertentu yang banyak berkurang karena pandemi. Selain itu, pemeriksaan juga bisa selesai hanya dalam beberapa jam.
Baca juga :
Brett P. Giroir, United States Assistant Secretary for Health sekaligus koordinator pengujian COVID-19 Amerika Serikat mengatakan bahwa tes ini merupakan salah satu inovasi yang akan mengurangi permintaan sumber daya tes yang mulai langka.
Tes ini sendiri dikembangkan oleh para peneliti di Yale School of Public Health dan telah dilakukan kepada para pemain serta staf National Basketball Association (NBA) sebagai validasi keefektifannya. Diklaim Lebih Murah Dalam keterangannya, FDA menyatakan bahwa tes ini hanya membutuhkan air liur yang dikeluarkan seseorang ke dalam wadah. "Kami menyederhanakan tes sehingga biayanya hanya beberapa dolar dan kami berharap laboratorium hanya akan mengenakan biaya sekitar 10 dolar AS per sampel," kata Nathan Grubaugh, assistant professor of epidemiology di Yale School of Public Health. Grubaugh menambahkan, apabila metode ini bisa diterapkan di seluruh AS, pandemi dapat tertangani bahkan sebelum adanya vaksin. Dilaporkan dalam hasil studi awal di medRxiv yang belum mendapatkan ulasan sejawat, tingkat akurasi dari SalivaDirect setara dengan tes usap. Hasilnya disebut bisa keluar dalam waktu kurang dari tiga jam. Mengutip Science Alert, Grubaugh mengatakan bahwa temuan itu juga didapat sebagai hasil perbandingan kedua metode tersebut. Dilaporkan ESPN, studi ini mendapatkan dana dari NBA dan NBPA (National Basketball Players Association). Disebut Sama Akuratnya dengan Tes Swab ESPN melaporkan, tes SalivaDirect ini menghindari tahap "ekstraksi RNA dari sampel." Menurut Grubaugh hal ini memang menghilangkan sedikit kepekaan. Namun menurutnya, hasil yang diperoleh menjadi lebih cepat dan bisa 10 kali lebih murah. Selain itu, FDA juga mengatakan bahwa hal ini membuat kapasitas pengujian bisa ditingkatkan sambil mengurangi penggunaan strain sebagai sumber daya yang tersedia. FDA menyatakan Yale tidak berusaha mempublikasikan tes tersebut. Alih-alih, mereka akan memberikan instruksi protokol tes secara "open source" sehingga, laboratorium yang ditunjuk dapat mengikut protokol dari Yale untuk melakukan tes mereka sendiri. Yale, NBA, atau NBPA menyatakan bahwa tidak berencana memungut royalti dari penyelenggaran tes tersebut. "Tujuan saya bukan untuk menguji para atlet," kata Grubaugh." Itu bukan populasi target saya. Populasi target saya adalah semua orang." Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Pijat payudara memiliki banyak manfaat kesehatan. Tak hanya bisa mempercantik bentuknya, pijat payudara juga bisa mendeteksi dini kemungkinan kanker hingga menjaga ksehatan sistem limfatik.
Berikut manfaat rutin melakukan pijat payudara, seperti dilansir Healthline. 1. Membantu merangsang produksi ASI Bagi ibu yang sedang menyusui, penting sekali memijat area payudara untuk memberikan stimulasi terhadap produksi air susu dan mengurangi rasa nyeri selama menyusui.
Baca juga :
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Korean Acad Nurs tahun 2011 menyebutkan bahwa memberikan pijatan pada payudara selama 30 menit selama 10 hari setelah melahirkan membantu menghilangkan nyeri selama ibu menyusui. Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition membuktikan bahwa memijat payudara mampu meningkatkan kualitas produksi ASI.
2. Identifikasi dini kanker payudara Memijat payudara secara menyeluruh dan rutin bisa jadi cara sederhana deteksi dini kanker payudara. Sebuah penelitian dari PubMed Central yang dimuat dalam Journal of Women's Health menemukan bahwa sebesar 25 persen perempuan berhasil mendeteksi adanya kanker payudara pada stadium awal pada diri mereka dengan memijat payudara sendiri. Ada tidaknya benjolan pada area payudara bisa menandakan adanya sel abnormal yang tumbuh dan bisa menjadi peringatan bagi para perempuan untuk bersikap waspada. 3. Mempercantik bentuk payudara Banyak orang percaya memijat payudara mampu mengatasi payudara kendur atau turun. Efek pijatan sangat baik dalam meningkatkan peredaran darah dan memperbaiki jaringan payudara sehingga lebih kencang. Bahkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Nursing menyebutkan memijat payudara mampu mencegah timbulnya stretch mark. 4. Menjaga kesehatan sistem limfatik Ada banyak kelenjar di bawah payudara, salah satunya adalah kelenjar limfa yang membantu tubuh mengeluarkan racun dari tubuh. Jika payudara dipijat rutin kelenjar pada sistem limfatik akan terstimulasi lebih baik membuang racun dan mengurangi inflamasi tubuh. 5. Meredakan nyeri otot Setelah olahraga yang melibatkan otot dada atau otot pectoral kemungkinan jika tidak terbiasa akan menimbulkan rasa nyeri otot setelahnya. Jika memijat paudara, otot yang nyeri dan kaku akan lebih rileks sehingga dada tidak terlalu sakit. Pada awalnya mungkin geli karena tidak terbiasa, namun lama-lama kita bisa merasakan bahwa kegiatan ini bisa manjadi perawatan alami menjaga kesehatan payudara. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Sindrom Sjogren merupakan salah satu dari beberapa penyakit autoimun yang kerap ditemukan pada beberapa orang dengan kondisi tersebut.
Dokter Alvina Widhani dari Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bahwa sindrom Sjogren, merupakan penyakit autoimun yang bersifat kronik dan sistemik. "Kalau Sjogren syndrome ini dia mengenai terutama kelenjar air liur. Jadi, yang diserang adalah kelenjar air liur atau kelenjar air mata sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya berbagai keluhan seperti mata kering, kemudian mulut kering, itu dirasakan oleh pasien," kata Alvina dalam sebuah seminar daring beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (12/8/2020).
Baca juga :
Alvina mengungkapkan, pasien yang sudah didiagnosis mengalami penyakit autoimun sindrom Sjogren tetap bisa meningkatkan kualitas hidupnya dengan menjalankan berbagai tata laksana untuk merawat dirinya.
Alvina mengungkapkan bahwa pasien autoimun sindrom Sjogren tidak boleh hanya bergantung dari obat-obatan yang diberikan oleh dokter atau perawatan di rumah sakit. "Pasien harus punya keinginan untuk sembuh dengan mengubah pola hidup," ujarnya. Kendalikan Stres Alvina mengatakan, sindrom Sjogren sama halnya seperti penyakit autoimun atau penyakit kronik lain seperti diabetes atau hipertensi. Sehingga, beberapa orang dengan kondisi ini harus tetap mengonsumsi obat-obatan dan menjaga pola hidupnya."Kemudian mereka yang Sjogren syndrome-nya masih ringan ada beberapa yang bisa tanpa obat-obatan kimia atau obat dokter, tapi ada pasien-pasien yang harus me-maintance penyakit dengan obat-obatan." Selain itu, pasien juga harus mampu mengendalikan tingkat stresnya agar tidak memicu gejala dari sindrom Sjogren. "Kita tidak mungkin sama sekali menghindari stres dalam hidup kita, tapi bagaimana kita bisa menghadapi stres tersebut, kemampuan untuk beradaptasi, itu penting untuk kita bisa mengendalikan. Karena stres itu berpengaruh ke daya tahan tubuh," kata Alvina yang juga Dewan Pembina Yayasan Sjogren's Syndrome Indonesia ini. Kecukupan Vitamin D "Jadi kita harus berbicara dengan tubuh kita, kemampuannya seperti apa. Jangan dipaksakan. Kalau memang aktivitas fisik atau olahraganya tidak bisa berat, harus disesuaikan jadi lebih ringan. Kemudian menyesuaikan aktivitas sehari-hari sehingga pekerjaan lebih bisa ditoleransi oleh tubuh."Tentu saja, Alvina mengatakan bahwa penting bagi pasien untuk menghindari kebiasaan merokok yang terbukti bisa memperberat kondisi autoimun. Pola hidup lain yang harus dilakukan oleh penyandang sindrom Sjogren lainnya adalah rutin minum air dengan cukup dan menghindari konsumsi kafein, menjaga kebersihan gigi dan mulut, mengurangi konsumsi gula, serta menghindari lingkungan yang membuat mata menjadi kering serta menghindari terlalu lama di depan komputer atau terlalu lama membaca. Apabila pasien memiliki kekurangan vitamin D, ia disarankan untuk mencukupi kebutuhannya. Alvina mengatakan, vitamin D juga berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. "Kita bisa dapatkan vitamin D itu dari paparan matahari, tapi memang ada penyakit autoimun yang tidak boleh terpapar dengan matahari misalnya lupus. Kalau ingin mendapatkannya dari paparan matahari, tidak boleh terlalu lama juga." Jika asupan vitamin D dari paparan matahari dan makanan dirasa kurang cukup, pasien seringkali akan direkomendasikan suplemen vitamin D oleh dokter tergantung dari tingkat kekurangannya. Ia menambahkan, ada beberapa pengobatan lain yang akan diberikan oleh dokter untuk mengurangi gejala yang dialami pasien tergantung dari kasus yang dialami. PT Rifan Financindo. Sumber : liputan 6 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |