PT Rifan Financindo - Anemia menjadi masalah kesehatan yang penting untuk dicegah agar tidak mengganggu produktivitas dan kehidupan sehari-hari. Kekurangan zat besi menjadi salah satu penyebabnya. Gizi seimbang pun menjadi cara untuk mencegah kondisi tersebut.
Ditulis Senin (25/12/2021), Endang L. Achadi, pakar gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengatakan, anemia secara langsung disebabkan oleh dua hal. "Yang pertama adalah rendahnya asupan zat gizi secara kronis, yang penting untuk pembuatan darah yaitu zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin A, termasuk juga protein karena protein itu yang membawa zat besi," kata Endang.
Baca juga :
0 Comments
Rifanfinancindo - Tidak heran apabila kita semua mengalami sedikit gangguan pendengaran saat usia bertambah. Sebab kemampuan telinga untuk memproses suara secara alami berubah seiring waktu.
Tetapi para ahli mengatakan bahwa saat ini, gangguan pendengaran terjadi pada usia yang lebih muda, dan mereka menduganya sebagai akibat kebiasaan penggunaan earphone (mendengarkan dengan volume terlalu keras dan terlalu lama). Suara keras dapat merusak reseptor sensorik mirip rambut, alias sel rambut, di telinga bagian dalam Anda yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan mengirimkannya ke otak untuk diinterpretasikan.
Baca juga :
Maksimal suara yang dimaklumi telinga
Umumnya, suara bising yang mencapai 85 desibel, seperti lalu lintas kota yang padat atau hiruk pikuk di restoran yang ramai, sudah cukup untuk merusak sel-sel rambut setelah sekitar dua jam. Tetapi bahkan suara beberapa menit pada 100 desibel, volume maksimum pada beberapa ponsel cerdas, sudah dapat merusaknya. "Durasi sama pentingnya dengan volume," kata seorang profesor otolaringologi di Oregon Health & Science University School of Medicine di Portland, Erick Gallun, PhD, dikutip dari Livestrong. Baik kebisingan yang cukup keras untuk waktu yang lama (katakanlah, daftar putar Spotify yang menemani kerja Anda) dan suara keras untuk waktu yang singkat (saat belajar) mengganggu sel-sel rambut. Ketika sel-sel itu rusak, mereka tidak beregenerasi, artinya Anda secara permanen kehilangan sebagian dari kemampuan Anda untuk mendengar. Anda mungkin tidak menyadari perbedaannya pada awalnya, tetapi seiring waktu, kerusakan kumulatif sulit untuk diabaikan. Kehilangan pendengaran juga dapat menyebabkan masalah kognitif di kemudian hari, karena terlalu membebani otak. “Jika sinyal sulit untuk didengar, Anda masih dapat mengetahuinya jika Anda berkonsentrasi padanya, tetapi artinya Anda tidak dapat mengetahuinya tanpa konsentrasi,” kata direktur audiologi di Massachusetts Eye and Ear, Kevin H. Franck, PhD. Menurut penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara gangguan pendengaran dan demensia. Meskipun sayangnya tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk memulihkan kerusakan pada pendengaran Anda, Anda dapat mengambil langkah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, sehingga Anda dapat mendengar lebih baik lebih lama. Coba ikuti strategi yang dsarankan ahli berikut ini. 1. Lepaskan tombol volume “Saat Anda mendengarkan sesuatu, telinga Anda menjadi terbiasa dengannya,” kata Gallun, tetapi tahan keinginan untuk membesarkannya. Sangat mudah untuk mencapai desibel yang berisiko tanpa menyadarinya. Jika Anda sudah mendengarkan selama berjam-jam dan mendapati diri Anda ingin meningkatkan volume, istirahatlah selama 5 atau 10 menit. “Apa yang terjadi adalah Anda benar-benar menggunakan neurotransmiter yang digunakan sel rambut untuk berkomunikasi dengan saraf pendengaran Anda. Tubuh Anda membutuhkan waktu untuk memformulasikan [lebih banyak] neurotransmiter dan memasukkannya ke dalam sel rambut, ”jelas Gallun. 2. Tingkatkan perlengkapan Anda Apakah Anda biasanya mendengarkan perangkat Anda di tempat yang bising, seperti di pesawat atau kereta api, atau di kafe yang sibuk? Anda mungkin memutar musik Anda hanya untuk mendengarnya di tengah hiruk pikuk sekitar Anda, kata Gallun. Pertimbangkan untuk membeli headphone atau earbud peredam bising sehingga Anda dapat menikmati lagu dengan volume lebih rendah. Selain itu, saat menggunakan earbud, kenakan keduanya. Telinga Anda bekerja sama untuk mengirim pesan ke otak. Jika Anda hanya memiliki satu earbud, Anda mungkin tergoda untuk membesarkan volumenya seperti disampaikan Gallun. 3. Tetapkan batas Tidak ada satu aturan pasti untuk tingkat volume yang aman karena intensitas suara yang dihasilkan oleh smartphone dan tablet berbeda-beda menurut merek dan model. Namun satu hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko merusak telinga Anda adalah mengatur volume maksimal pada gadget Anda. Cari opsi ini di menu Pengaturan pada Musik atau Suara. Atau Anda dapat mengunduh aplikasi seperti Kontrol Volume atau aplikasi serupa lainnya. 4. Periksa lingkungan Anda Jika Anda memiliki Apple Watch Seri 4 atau yang lebih baru, ia dilengkapi dengan aplikasi Kebisingan, yang mengukur suara di sekitar Anda dan memberi tahu Anda jika hal itu menimbulkan risiko di telinga Anda. Ada juga aplikasi gratis, seperti SoundPrint dan NIOSH Sound Level Meter, yang memperkirakan seberapa keras lokasi Anda. Jika tempat Anda berada memiliki suara lebih dari 85 desibel, Anda mungkin ingin meminta manajer tempat tersebut untuk menurunkan volume musik, atau mencari tempat happy hour baru. 5. Gunakan pelindung telinga Tingkat kebisingan suara di konser dapat menyebabkan kerusakan pendengaran hanya dalam lima menit. “Saya merekomendasikan penyumbat telinga musisi, mereka menurunkannya hingga 20 desibel, dan Anda akan benar-benar mendengar musik lebih jelas karena penyumbat telinga ini menghilangkan distorsi,” kata Gallun. Jika Anda lupa pelindung telinga Anda, periksa stand atau bar tempat tersebut. “Mereka sering menjual penyumbat telinga dengan harga murah atau bahkan memberikannya begitu saja,” kata Gallun. Jadikan pelindung telinga sebagai bagian dari kebersihan pendengaran Anda, saran Franck. “Anda memakai jaket saat dingin; Anda memasang penyumbat telinga saat suaranya keras," kata Franck. 6. Lakukan tes mandiri cepat “Ada aplikasi gratis yang layak untuk menguji pendengaran Anda sendiri di ruang tamu Anda yang nyaman,” kata Franck. Ia merekomendasikan hearWHO dari Organisasi Kesehatan Dunia, atau aplikasi Mimi Hearing Test. Jika hasil Anda menunjukkan adanya defisit, buatlah janji dengan dokter perawatan primer Anda atau audiolog untuk tindak lanjut. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Masalah anemia bisa berpengaruh pada kehidupan seseorang, baik anak-anak maupun dewasa. Kondisi ini dapat berdampak pada menurunnya produktivitas sehari-hari serta terhadap imunitas.
Menurut Endang L. Achadi, akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, anemia adalah keadaan dimana konsentasi hemoglobin (Hb) yang berada di dalam sel darah merah, lebih rendah dari seharusnya. Hal itu dapat diartikan sebagai Hb di bawah 13 gram/dL pada laki-laki dewasa dan Hb di bawah 12 g/dL pada perempuan dewasa.
Baca juga :
PT Rifan Financindo - Di tengah pandemi COVID-19, masker menjadi barang wajib yang harus dikenakan saat melakukan kegiatan. Baik di luar maupun di dalam ruangan.
Dengan memakai masker, mencegah terjadinya penularan Virus Corona dan virus serta bakteri penyebab penyakit lainnya. Namun, tak bisa dimungkiri, sebagian dari kita menjadi lebih sering mengalami iritasi, kekeringan, bahkan jerawat di kulit wajah karena harus memakai masker berjam-jam.
Baca juga :
Mau bagaimana lagi? Memakai masker ditambah dengan menjaga jarak aman dan mencuci tangan menjadi sebuah keharusan demi menekan penularan dan penyebaran COVID-19.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari masalah-masalah kulit lantaran harus memakai masker adalah dengan melakukan perawatan sederhana yang dapat dilakukan di rumah, seperti saran yang diberikan Director of Worldwide Nutrition Product Training, Herbalife Nutrition, Laura Chacon-Garbato. Berikut beberapa tips yang dapat membantu menghindari permasalahan kulit tersebut dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 25 Januari 2021. 1. Pilih masker yang tepat Ada banyak pilihan masker wajah yang kreatif di pasaran. Pastikan Anda memilih salah satu masker dengan bahan yang pas dan nyaman serta terbuat dari bahan yang tidak membuat sulit untuk bernapas. Laura, mengatakan, tidak semua bahan dibuat sama. Poliester, misalnya, terkadang dapat memerangkap keringat, menyebabkan iritasi, dan memicu jerawat. Kain dapat menjadi jawaban bagi Anda yang rentan berjerawat. Carilah masker yang terbuat dari bahan katun karena dapat membantu menyerap keringat dan memungkinkan kulit untuk bernapas. "Rajin mengganti dan mencuci masker Anda secara teratur karena ini akan dapat membantu meredakan jerawat dan flare-up (radang atau kulit memerah) kulit sepanjang hari," katanya. 2. Persiapkan kulit Anda sebelum memakai masker Sama seperti saat memersiapkan tubuh sebelum mengenakan pakaian, yaitu dengan cara melembapkannya. Sebelum mengenakan masker, sebaiknya Anda juga menggunakan pelembab wajah yang memiliki sifat menghidrasi. Carilah bahan-bahan seperti chamomile dan aloe vera, yang dikenal karena sifatnya yang menenangkan. Hidrasi dapat membantu mencegah iritasi, cobalah menghindari riasan tebal dan berminyak karena dapat menyumbat pori-pori. Jika Anda harus memakai riasan, kata Laura, carilah riasan berbahan dasar mineral dan bahan seperti titanium dioksida yang menyerap minyak pada kulit. 3. Rawat kulit Anda setelah memakai masker Setelah seharian memakai masker, pastikan untuk memanjakan kulit dengan produk bebas sulfat dan melembabkan. Sulfat adalah deterjen kuat yang mengubah struktur lipid epidermis bagian atas kulit dan menyebabkan iritasi. Setelah melepas masker, pastikan untuk membasuh wajah dengan pembersih ringan dengan bahan yang melembapkan. Hal ini akan membantu menghilangkan kotoran dan minyak dari kulit Anda. Gunakan air hangat karena kulit sudah sensitif, dan ini akan membantumencegah iritasi lebih lanjut. Akhiri prosesnya dengan mengoleskan pelembab dengan antioksidan dan minyak esensial, yang dapat memulihkan dan menenangkan kulit Anda. Jika Anda mengalami kekeringan, iritasi, atau gatal yang berlebihan setelah menggunakan masker, Anda juga bisa membuat masker yang melembabkan. Anda membutuhkan tiga bahan sederhana, di antaranya: - 3 sendok makan oatmeal - 2 sendok makan Herbal Aloe Soothing Gel - 1 sendok makan madu Masak oatmeal dengan dua sendok makan air selama 20 sampai 30 detik. Keluarkan dari microwave dan tambahkan dua sendok makan Herbal Aloe Soothing Gel dan 1 sendok makan madu ke dalam oatmeal panas. Biarkan oatmeal dingin lalu oleskan ke wajah, sebaiknya dengan facial brush. Biarkan selama 15 hingga 20 menit. Oatmeal dan madu dikenal karena khasiatnya yang melembabkan, dan Herbal Aloe Soothing Gel mengandung conditioner yang dapat melembabkan kulit. 4. Cuci bersih wajah Cuci wajah Anda menggunakan air hangat dan pembersih bebas sulfat. “Meskipun mungkin agak merepotkan untuk memakai masker, kami tetap menekankan betapa pentingnya masker bagi kesehatan Anda dan kesehatan orang lain. Dan, jika saat ini Anda mengalami iritasi kulit, Anda dapat menerapkan tips sederhana ini yang dapat membantu anda mengatasi permasalahan kulit Anda," kata Laura. "Selain itu, jangan lupa bahwa produk yang Anda gunakan pada wajah dan tubuh Anda juga dapat membuat perbedaan nyata pada tampilan dan rasa kulit Anda. Jadi, pilihlah produk lembut yang dapat memberikan hasil melalui bahan-bahannya," ujarnya. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Di media sosial tengah viral hack orang-orang yang memakan jeruk hangus yang dicampur dengan gula merah, mereka percaya hal ini bisa mengembalikan indra perasa dan penciuman setelah terkena COVID-19.
Dalam sebuah video, seorang pengguna TikTok menyebut ini sebagai "obat Jamaika" untuk COVID-19, sebelum ia makan campuran tersebut dan kemudian berkata, "Saya menunggu dua minggu untuk ini." Pengguna TikTok lainnya mengatakan ia bisa mencicipi mustard Dijon setelah makan jeruk bakar. Namun, ia menunjukkan bahwa itu bisa jadi kebetulan.
Baca juga :
Sementara itu, pengguna TikTok lainnya tidak berhasil dan bahkan mantan bintang Bachelorette Kaitlyn Bristowe telah mencobanya dan menurutnya hal ini tidak bagus.
Seperti dilansir Womens Health Mag, hingga saat ini para peneliti, dokter dan tenaga kesehatan garda depan, serta pemerintah masih terus berupaya keras mencari jalan keluar untuk sesegera mungkin mengendalikan virus Corona, namun netizen juga tidak mau kalah. Beberapa menciptakan hack yang telah menjadi viral di media sosial, meskipun hal tersebut tidak didukung bukti medis. Kehilangan bau dan rasa (secara medis dikenal sebagai anosmia dan dysgeusia) merupakan gejala yang kerap dirasakan penderita COVID-19. "Hilangnya indra penciuman dan perasa merupakan efek samping umum dari virus yang berkembang biak di hidung dan tenggorokan Anda," kata dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di Northeast Ohio Medical University, dr. Richard Watkins. Virus dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di saluran hidung dan itu dapat menyebabkan hidung tersumbat, serta menurunkan indra Anda dalam prosesnya. Tetapi mengapa gejala ini tetap ada pada beberapa orang masih belum jelas. "Reseptor virus telah ditemukan di lapisan khusus rongga hidung yang berisi saraf penciuman, yang pertama kali mendeteksi bau di udara. Meskipun reseptor ini belum ditemukan pada saraf itu sendiri, kerusakan di sekitarnya kemungkinan besar menyebabkan hilangnya bau," jelas peneliti anosmia, dr. Eric Holbrook, sekaligus direktur rinologi di Massachusetts Eye and Ear dan profesor di Otolaringologi, Bedah Kepala dan Leher di Harvard Medical School. Indra penciuman berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengecap, oleh karena itu seseorang bisa kehilangan penciuman dan rasa mereka, tambahnya. Namun COVID tidak menghilangkan nafsu makan Anda. Kabar baiknya, Epitel, yang melapisi rongga hidung, memiliki sel-sel yang dapat membelah dan meregenerasi saraf yang rusak itu, kata Dr. Holbrook. “Tapi mereka harus melakukan perjalanan kembali ke otak dan membuat koneksi yang tepat. Itu bisa memakan waktu,” katanya. Sebuah studi pada Januari 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Internal Medicine menemukan bahwa hampir 86% dari 2.581 pasien COVID-19 yang diteliti mengalami kehilangan rasa dan bau akibat virus corona baru. Para peneliti juga menemukan bahwa 15% belum memulihkan indra perasa dan penciuman mereka 60 hari setelah infeksi, sementara hampir 5% berada dalam situasi yang sama enam bulan kemudian. Kata Ahli Soal makan jeruk yang dibakar hingga hangus lalu isinya dimakan, menurut dokter saat ini belum terbukti efeknya, seperti disampaikan Dr. Watkins. "Triknya belum dipelajari dan hasil positifnya belum direplikasi oleh para peneliti, jadi dari sudut pandang ilmiah, saya ragu itu berhasil." Sulit untuk berteori mengapa hack ini akan berhasil, kata petugas kualitas dan pengalaman pasien di Ohio State University Wexner Medical Center, dr. Iahn Gonsenhauser. “Tidak ada yang dapat kami jelaskan mengapa ini akan menjadi solusi yang sukses dan layak,” katanya, Mengingat bahwa kehilangan indra perasa biasanya terkait dengan hilangnya indra penciuman, akibatnya, makan rasa yang kuat saja tidak akan meningkatkan indra perasa Anda jika indra penciuman. Ada juga hal yang perlu dipertimbangkan, menurut seorang profesor kedokteran, dr. Stanley H. Weiss, di Rutgers New Jersey Medical School dan Rutgers School of Public Health. Orang-orang yang percaya metode ini berhasil mungkin karena mereka memang telah memulihkan indra penciuman mereka. Lalu adakah cara untuk memulihkan indra perasa dan penciuman setelah terkena COVID? Dr. Gonsenhauser mengatakan Anda hanya perlu menunggu indra Anda kembali. Ada beberapa percobaan yang dilakukan dengan "terapi steroid dosis tinggi," untuk mencoba mengurangi peradangan dan pembengkakan di saluran hidung dengan harapan mengembalikan indra penciuman seseorang, tetapi belum ada hasil yang berarti. Namun, dr. Holbrook mengatakan Anda dapat mencoba "pelatihan aroma," yang melibatkan menemukan bau yang kuat dan menghirupnya sambil berfokus pada seperti apa aroma itu seharusnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang mengalami peningkatan kemampuan penciuman dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah menjalani pelatihan ini. “Tidak semua orang memiliki hasil yang sama, tetapi ini adalah sesuatu yang non-invasif dan mudah dilakukan dan disarankan,” kata Dr. Holbrook. Caranya yaitu: Kumpulkan beberapa aroma yang kuat di rumah Anda (contoh: kayu manis, mint, dan jeruk) dan hirup selama 10 hingga 20 detik sambil memikirkan seperti apa aromanya. Minyak esensial juga bermanfaat. Dr.Holbrook merekomendasikan penggunaan wewangian yang kuat, seperti mawar, kayu putih, lemon, dan cengkih. Terus lakukan ini setiap hari. Jika Anda kesulitan menghilangkan bau dan rasa (siapa sangka mungkin ada yang seperti itu), Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter. “Ada begitu banyak penelitian yang dilakukan di lapangan sehingga sesuatu yang baru bisa datang,” kata dr. Weiss. Dokter mungkin dapat mengarahkan Anda ke pengobatan baru atau, paling tidak, merujuk Anda ke spesialis yang dapat mengevaluasi Anda lebih lanjut. Jika Anda hanya ingin makan jeruk, silakan. Buah ini kaya vitamin C dan nutrisi yang baik untuk Anda. Hanya saja, jangan terlalu berharap untuk perbaikan cepat. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Kita semua mungkin memiliki pertanyaan yang memalukan terkait kesehatan yang perlu dijawab dan kemungkinan lebih dari setegahnya berkaitan dengan buang air besar.
Salah satu yang mungkin terlintas di benak Anda ketika duduk di toilet, "mengapa saya merasa sangat lelah setelah buang air besar?" Seorang dokter lulusan terbaik kedokteran dan master asosiasi bisnis di Texas Tech University Health Sciences Center dan Texas Tech Rawls School of Business, dr. Sameer Islam, menjelaskan hal tersebut melalui saluran YouTube-nya yang mengatakan bahwa pasti ada alasan medis untuk fenomena ini.
Baca juga :
Alasan paling umum, menurut Dr. Islam, adalah sesuatu yang disebut refleks vasovagal.
Tekanan otot “Kapanpun Anda menggunakan kamar kecil, Anda menekan otot-otot perut dengan sangat kuat untuk mendorong keluar (feses). Otot perut yang tertekan itu menyebabkan saraf vagus Anda berkontraksi,” kata Dr. Islam, dikutipp dari MH. Saraf esensial ini membantu mengontrol relaksasi, sehingga meremasnya justru dapat menurunkan detak jantung Anda, menyebabkan tekanan darah Anda turun. Ini berarti lebih sedikit darah yang masuk ke otak Anda, memberi Anda sensasi pusing atau lelah, jelasnya. Menurutnya, ini merupakan masalah umum yang tidak perlu Anda khawatirkan. Kecuali jika hal ini mengganggu tidur Anda, sarannya adalah tidak mendorong terlalu kuat sebesar yang biasanya Anda lakukan. Ia juga menyarankan untuk menarik napas dalam-dalam dan biarkan aliran darah kembali ke kepala. "Pastikan Anda tidak melakukan latihan pernapasan intens di toilet umum. (Karena) itu aneh," candanya. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Dari semua keanehan tubuh yang memancarkan bau, pasti ada banyak daftarnya, salah satunya yaitu di bau di balik telinga.
"Ini adalah daerah yang cenderung memerangkap keringat dan kelembapan, yang dapat menjadi penyebab bau yang tidak sedap," kata direktur bedah kulit dan direktur laser dan dermatologi kosmetik di The University of Texas, dr. S. Tyler Hollmig. Menurutnya, ada beberapa penyebab mengapa Anda menemukan di balik telinga seseorang tersebut bau dan bagaimana cara mengatasinya, dilansir dari Livestrong.
Baca juga :
1. Akumulasi Minyak
Jika Anda tahu area T-zone (dahi dan hidung) Anda bisa berminyak dan licin, maka di belakang telinga juga bisa. Wilayah tersebut relatif kaya akan kelenjar sebaceous, yang mengeluarkan zat berminyak. Campuran tersebut mungkin menumpuk karena kurangnya pembersihan, kata Dr. Hollmig. Sebum memiliki bau tidak sedap, katanya. Berapa banyak sebum yang Anda keluarkan adalah murni tergantung masing-masing individu. Cara mengatasinya: Mandi setiap hari dengan sabun lembut (mengoosok area tersebut lebih dari satu menit) sudah cukup. 2. Itu Bakteri Kulit Normal Seiring dengan kelebihan minyak, faktor bakteri di kulit Anda menjadi faktor bau lainnya. Kotoran dari rambut dan polusi juga dapat terkumpul di sana dan berkontribusi pada bau, kata Dr. Hollmig. Cara mengatasinya: mandi juga. Bahkan meskipun Anda tidak keramas setiap hari, pastikan Anda membersihkan dengan benar area ini. 3. Kondisi Kulit Anda Daerah belakang telinga kaya kelenjar sebaceous, yang juga artinya rentan terhadap dermatitis seboroik (SD), menurut sebuah review di Journal of Clinical dan Investigative Dermatology Desember 2015. Menurut penelitian, SD ditandai dengan rasa gatal, mengelupas dan kulit meradang, serta bisa mengeluarkan cairan. SD biasanya muncul di kulit kepala, tapi bisa juga mengenai area jenuh sebum lainnya, seperti di belakang telinga, dada bagian atas dan wajah. Pada bayi, dermatitis seboroik dikenal sebagai cradle cap, tetapi hal ini memengaruhi hingga 3 persen populasi orang dewasa, dan diperkirakan jenis jamur tertentu mungkin menjadi penyebabnya. "Ini biasanya tidak berbau, meskipun dapat menghasilkan serpihan kuning berminyak yang dapat memerangkap keringat dan bahan lainnya, sehingga menyebabkan bau apak atau bau tidak sedap lainnya," kata Dr. Hollmig. Cara mengatasinya: Periksakan ke dokter kulit, yang mungkin memberi resep krim atau shampoo atau antijamur untuk membersihkan serpihan, dikutip dari Mayo Clinic. 4. Masker Bau bisa terjadi ketika Anda mengenakan sesuatu di sekitar telinga Anda, seperti kacamata, masker wajah, penutup telinga atau helm, tali atau apapun yang dapat menjebak sebum, polusi dan bakteri, kata Dr. Hollmig. "Ketika tidak ada tempat untuk keluar, penumpukan dapat menyebabkan jerawat, bau tidak sedap dan berbagai kondisi kulit lainnya seperti dermatitis, psoriasis dan eksim," jelasnya. Cara mengatasinya: Selain bersihkan bagian belakang telinga dengan rutin, cuci tali atau apapun berupa penutup lingkaran telinga ke dalam mesin cuci, dan selalu cuci masker Anda setelah digunakan. 5. Tindik Telinga Jika bau muncul bersamaan dengan rasa sakit, bengkak, dan drainase, dan Anda baru saja menerima tindikan baru, mungkin itu infeksi. "Infeksi dapat muncul jika penindikan tidak dilakukan di lingkungan yang steril, sehingga bakteri atau organisme lain tertanam di dalam kulit," kata Dr. Hollmig. Masalah kulit terkait tindik termasuk iritasi dan alergi. Cara mengatasinya: Periksa ke dokter kulit. Perawatan untuk infeksi yaitu antibiotik dan Anda mungkin harus melepas tindikan, katanya. Cara Terbaik untuk Membersihkan Bagian Belakang Telinga Anda Lakukan upaya khusus untuk pembersihan area tersebut. Sangat mudah untuk berasumsi bahwa busa dari sampo Anda akan berhasil membersihkan area itu juga namun sayangnya belum tentu. Memang benar alasan mengapa ibu kita selalu mengingatkan untuk menggosok bagian belakang telinga, kata Dr. Hollmig. Membersihkannya setiap hari adalah yang terbaik, karena konsistensi adalah kuncinya, kata Dr. Hollmig. Pembersih lembut yang sama yang Anda gunakan untuk wajah Anda juga dapat digunakan untuk membersihkan area telinga Anda, karena cukup kuat untuk menghilangkan sel kulit mati, kotoran, sebum, dan bakteri. "Saya tidak akan merekomendasikan pasien untuk menggunakan scrub yang terlalu keras, karena telinga juga rentan terhadap iritasi dan eksim," tambahnya. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Jamu adalah minuman obat tradisional yang tak asing dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jamu sendiri memiliki berbagai jenis dan khasiat, salah satunya jamu cabe puyang yang memiliki keistimewaan tersendiri.
Jamu cabe puyang merupakan salah satu jenis ramuan herbal yang disebut sebagai rahasia raja-raja jawa. Disebut demikian karena ramuan ini memiliki khasiat untuk menjaga vitalitas. Menurut dr. Ratna Asih, M.Si dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) jamu cabe puyang juga berfungsi untuk memperlancar peredaran darah dan meningkatkan stamina.
Baca juga :
Rifan Financindo - Hasil pemantauan perkembangan musim hujan yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, secara umum, curah hujan pada Januari-Februari-Maret 2021 cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 kemarin.
Beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Kalimantan Timur dan Utara, sebagian besar Sulawesi kecuali Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara, Papua Barat, dan sebagian Papua diperkirasakan akan mendapat peningkatan curah hujan 40 hingga 80 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Curah hujan yang cenderung tinggi itu menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dilatarbelakangi oleh fenomena La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020.
Baca juga :
"Musim hujan tahun 2020/2021 kali ini diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," ujar Dwikorita pada pekan terakhir Desember 2020, mengutip laman BMKG.
Pada musim hujan yang terpenting untuk diperhatikan adalah kondisi sistem imun. Sistem imun yang baik mampu menolak serangan mikroorganisme penyebab penyakit ke dalam tubuh. Ada empat cara yang bisa dilakukan agar tetap sehat di musim hujan, mengutip laman Sehat Negeriku:
Untuk memenuhi agar zat gizi kita tercukupi maka harus memperhatikan pola makan sehat dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik. Frekuensi makan perhari harus tetap diperhatikan, yakni sarapan, makan siang dan makan malam. Yang harus diprioritaskan adalah sarapan, berdasarkan pedoman gizi Kementerian Kesehatan RI, sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif. Selain itu, mengonsumsi probiotik juga perlu diperhatikan agar terhindar dari infeksi seperti flu dan diare. Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik akan membantu menjaga usus agar sistem pencernaan tetap lancar. Seperti, yoghurt, tahu, tempe atau fermentasi sayuran seperti acar. Bakteri probiotik jenis Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Enterococcus dalam makanan atau minuman dapat berfungsi menjaga keseimbangan mikroesosistem dalam sistem pencernaan, dan membantu proses pencernaan. Konsumsi makanan sehat harus benar-benar diperhatikan terutama di musim penghujan.
Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran, lekosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan. Olah raga bisa dilakukan indoor atau outdoor, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak berolah raga.
Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur yang dikeluakan oleh National sleep Foundation, Washington DC, USA, rekomendasi waktu tidur perhari untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam, anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam, remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam, usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam, usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam, dan usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam perhari.
Ketika seseorang stres akan berdampak secara fisiologis, seperti gelisah, detak jantung meningkat dan mudah letih. Karena itu, di musim hujan sangat diperlukan pengelolaan stres atau biasa disebut manajemen stres. Dalam buku Psikologi karya Carole Wade dan Carole Tavris, manajemen stres salah satunya dapat dilakukan dengan strategi fisik, yakni menenangkan diri melalui relaksasi. Relaksasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, dengan membiarkan tubuh menerima rangsangan apapun baik berupa suara, bau, atau sentuhan yang dapat menenangkan diri. Di musim hujan akan sangat membantu menjaga kestabilan tubuh. Selain menerapkan empat pola hidup sehat, kita pun tetap harus disiplin menjalankan protokol 3M di masa pandemi yakni: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia masih tertinggi kedua setelah kanker payudara.
Melihat data tersebut, dr. Gatot N.A. Winarno, Sp.OG(K), M.Kes dari Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, Jawa Barat mengatakan bahwa memberi edukasi tentang skrining kanker serviks kepada masyarakat adalah hal yang sangat penting. Menurutnya, kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini HPV (Human Papilloma Virus) DNA secara rutin, terutama bagi wanita yang sudah pernah berhubungan seksual.
Baca juga :
“Hingga saat ini, kanker serviks merupakan penyebab kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada wanita karena kurangnya skrining sejak dini,” ujar Gatot dalam keterangan pers Kalbe, Sabtu (16/1/2021).
Ia menambahkan, deteksi dini kanker serviks yang ada saat ini meliputi IVA (Inspeksi visual asam asetat), Pap Smear, Pap Smear Berbasis Cairan, dan HPV DNA. Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi sejak awal terjadinya infeksi virus HPV risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks. “Semakin cepat kanker serviks dideteksi maka akan lebih mudah diobati,” tambahnya. Program Skrining Kanker Serviks Dalam rangka Bulan Peduli Kanker Serviks Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa Barat dan PT Kalbe Farma Tbk melakukan kerja sama dalam membuat program skrining HPV DNA. Bulan Kesadaran Kanker Serviks sendiri berlangsung pada Januari 2021, di mana kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining kanker serviks serta meningkatkan cakupan skrining kanker serviks di Indonesia. Sedang, pemeriksaan HPV DNA mencakup pemeriksaan terhadap 15 subtipe high risk dan didukung oleh Laboratorium Kalgen Innolab yang memberikan layanan laboratorium mulai dari pemeriksaan sederhana hingga yang canggih. Contohnya pemeriksaan molekuler guna mendukung pengobatan yang lebih presisi. Menurut, Marketing General Manager Kalbe, dr. Selvinna, Kalbe menyelenggarakan program ini melalui divisi One Onco. “One Onco adalah sebuah layanan (ekosistem) onkologi terintegrasi, yang memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker, melalui layanan diagnostic terpadu, terapi (pengobatan) hingga komunitas.” “Harapannya dengan adanya layanan holistic ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dari pasien kanker dan keluarganya,” pungkas Selvianna. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |