Rifan Financindo - Salah satu upaya pemerintah dalam menyehatkan masyarakat adalah dengan pemanfaatan Taman Obat Keluarga atau TOGA.
Hal ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 9 tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Keterampilan. Program ini mendorong masyarakat untuk menanam berbagai tanaman obat sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dalam pelaksanaannya, pihak Puskesmas memiliki tugas untuk mengarahkan masyarakat dalam membangun dan memanfaatkan toga.
Baca juga :
Menurut dr. Ratna Asih, M.Si dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) TOGA memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. TOGA dapat berperan dalam peningkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. TOGA juga dapat mencegah penyakit dan atau risiko kesehatan dan dampak lanjut dari penyakit tertentu. “Mengatasi keluhan kesehatan ringan dan atau upaya pertolongan pertama terhadap suatu penyakit. Serta, pemulihan dan perawatan kesehatan, meningkatkan kesehatan dan kebugaran,” kata Ratna dalam webinar Geriatri TV, ditulis Senin (28/12/2020). Berbagai Fungsi TOGA Keberadaan TOGA di tengah masyarakat terbilang penting karena TOGA berfungsi menggerakkan masyarakat untuk melakukan asuhan mandiri. “Jadi asuhan mandiri itu, ketika sakit ringan, dulu beli obatnya di warung atau apotek. Setelah ada TOGA, tidak dianjurkan untuk buru-buru minum obat kimia, manfaatkan dulu tanaman obat yang ada secara mandiri.” Selain asuhan mandiri, TOGA juga memiliki fungsi peningkatan asupan gizi keluarga karena dalam TOGA tidak hanya ada tanaman obat melainkan sayuran dan kolam ikan juga. Di sisi lain, TOGA juga dapat berfungsi sebagai penghijauan dan keindahan lingkungan, pelestarian warisan budaya bangsa, dan menambah pendapatan keluarga jika tanaman tersebut diolah berdasarkan inovasi masyarakat dan dijual. Pelestarian jenis tanaman lokal asli daerah atau tanaman langka berkhasiat obat juga dapat dilakukan di TOGA. Dibarengi juga dengan edukasi tentang obat tradisional. “Ini adalah upaya yang baik dari Kemenkes karena banyak tanaman lokal kita yang punah, banyak tanaman yang anak-anak kita nggak kenal padahal itu banyak manfaatnya,” tutup Ratna. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
PT Rifan Financindo - Pernahkah terlintas di pikiran Anda, kenapa saat kita menggunakan sweater atau jaket di cuaca dingin tidak akan menghentikan datangnya influenza.
Dokter pengobatan keluarga di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, David Cutler, MD, menjawab hal tersebut. Menurutnya, bukan cuaca dingin yang membuat orang terkena flu. Namun kondisi ini sangat disukai virus. Penyakit pernapasan misalnya, disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebar melalui tetesan kuman yang dikeluarkan orang sakit saat mereka batuk, bersin, dan berbicara. Menurut Mayo Clinic, Anda juga bisa sakit dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus (seperti tangan seseorang atau gagang pintu).
Baca juga :
Rifanfinancindo - Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan dan biasanya diolah secara mandiri dan sederhana. Obat herbal yang disebut obat alami acap kali dianggap sangat aman dikonsumsi dan tidak memiliki efek samping.
Menurut dr Ratna Asih, MSi dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) anggapan tersebut tidak benar, tapi juga tidak terlalu salah,“Anggapan itu tidak benar, tidak juga terlalu salah. Banyak tanaman tertentu yang penggunaannya harus tepat.”. Dengan kata lain, jika penggunaan obat herbal tertentu itu tidak tepat, dapat pula menimbulkan efek samping.
Baca juga :
Obat herbal sendiri memiliki beberapa jenis, ada jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka atau obat bahan alam yang terbukti aman secara ilmiah.
“Jamu ini syaratnya harus sudah terbukti secara empiris dalam kurun waktu 150 tahun atau 3 generasi," kata Ratna. Salah satu jenis jamu yang terbukti aman selama 150 tahun atau tiga generasi adalah beras kencur. Namun, saat ini banyak juga tanaman herbal baru seperti pemakaian daun sirsak, salam, dan kayu manis yang ternyata menimbulkan efek samping. Setelah penelitian lebih lanjut, beberapa tanaman tersebut menimbulkan efek samping jika takaran, waktu pengolahan, dan kondisi peminum tidak diperhatikan. Termasuk Pengembangan Kesehatan Tradisional Walau beberapa tanaman dapat menimbulkan efek samping, namun penggunaan tanaman obat ini termasuk dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional. Hal ini diatur dalam UU No. 36 Tahun 2000 dan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 9 tahun 2016. UU tersebut mengatur tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional oleh pemerintah. Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah dengan mendorong masyarakat untuk memelihara kesehatannya dan mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri melalui asuhan mandiri. Asuhan mandiri (Asman) adalah upaya masyarakat untuk memelihara kesehatannya dan mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri. Asman dapat dilakukan dengan memanfaatkan taman obat keluarga (TOGA). Rifanfinancindo. Sumber : Lipuatan 6
Rifan Financindo - Mendengar kata kolesterol banyak yang langsung memberi cap 'buruk'. Padahal, kolesterol juga memiliki peran bagi tubuh.
Kolesterol merupakan salah satu senyawa lemak (lipid) yang menyerupai lilin. Sebagian kolesterol diproduksi di hati, serta sebagian lainnya didapatkan dari makanan seperti disampaikan ahli gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Yesi Herawati dalam keterangan tertulisnya. Yesi menjelaskan kolesterol tinggi (hiperkolesterol) adalah kondisi dimana tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal. Sehingga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan.
Baca juga :
"Makanya tak heran kalau ada orang yang sudah menjalankan diet rendah lemak masih tetap tinggi kolesterolnya karena produksi di hatinya tinggi," kata Yesi.
Fungsi kolesterol adalah turut memproduksi sel-sel sehat, sejumlah hormon (seperti hormon testosteron, kortisol, dan estrogen), vitamin D dan asam empedu untuk membantu mencerna lemak dari makanan. "Walaupun dibutuhkan, kolesterol yang berlebih akan tertimbun di sepanjang dinding pembuluh darah arteri sebagai plak. Sehingga aliran darah menjadi sempit dan terhambat," jelas Yesi. Oleh karena itu, banyak bagian tubuh yang kekurangan pasokan darah. Hal inilah yang dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung atau stroke. LDL dan HDL Di dalam darah ungkap Yesi, kolesterol dibawa oleh protein yang disebut lipoprotein. Terdapat dua jenis lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa kita kenal dengan kolesterol jahat, dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang lebih kita kenal dengan kolesterol baik. "LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding pembuluh arteri dan menyebabkan penyakit jantung atau stroke," tukas Yesi. Sedangkan HDL berfungsi mengangkut kolesterol kembali ke organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran. Jumlah HDL yang lebih tinggi daripada LDL dalam tubuh sangat baik untuk kesehatan dan dapat membantu pencegahan penyakit kronis. Selain kolesterol LDL dan HDL, terdapat senyawa lipid lainnya yang sering diperiksa bersama kolesterol, yaitu trigliserida. "Trigliserida adalah jenis lain dari senyawa lemak. Tubuh akan mengubah kalori yang tidak digunakan menjadi trigliserida dan dilepaskan menjadi diantara waktu makan," lanjut Yesi. Yesi memaparkan kadar trigliserida yang tersimpan dalam sel lemak akan semakin tinggi, jika kalori (karbohidrat dan lemak) yang tertimbun lebih banyak daripada kalori yang terbakar. Belum diketahui secara pasti bagaimana kadar trigliserida yang tinggi berperan menyebabkan aterosklerosis, yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner atau stroke. "Namun kadar trigliserida yang tinggi dapat menjadi tanda pengendalian yang buruk terhadap penyakit diabetes tipe 2, hipotiroidisme, penyakit hati, dan penyakit ginjal," ucap Yesi. Kenaikan kadar trigliserida dalam tubuh seseorang juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, kegemukan, terlalu banyak mengonsumsi minuman keras, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula atau lemak. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Anda yang berdedikasi untuk menyisihkan waktu untuk berolahraga tentu tahu hasilnya sepadan. Namun, jika latihannya berkaitan dengan penurunan berat badan terbaik, jawabannya bisa berbeda-beda.
Beberapa orang mengatakan kardio adalah pembakar kalori terbaik, sementara yang lain mengklaim latihan kekuatanlahh yang terbaik dalam membakar kalori. Faktanya, menurut ahli terapi fisik dan pelatih kebugaran Laura Miranda, mengatakan, memang benar bahwa orang cenderung mengeluarkan lebih banyak kalori saat melakukan kardio, seperti berlari, dibandingkan dengan angkat beban. Tapi menurutnya, latihan anaerobik menjaga konsumsi oksigen berlebih pasca latihan atau EPOC (excess post-exercise oxygen consumption), atau pembakaran kalori pasca latihan, yang berlangsung berjam-jam bahkan berhari-hari setelahnya.
Baca juga :
Adapun mengapa latihan beban memiliki efek pembakaran kalori yang berkepanjangan, atau disebut juga after-burn effect tersebut, yaitu karena tubuh yang digerakkan pada intensitas tinggi akan membutuhkan lebih banyak oksigen setelahnya untuk memulihkan dan memperbaiki otot, kata Miranda. Sehingga jika memilih latihan yang meningkatkan after-burn effect, Anda akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam jangka panjang.
"Otot adalah jaringan yang paling aktif secara metabolik, jadi semakin banyak yang kita miliki, semakin efektif kita dalam membakar kalori sepanjang hari," katanya seperti dikutip dari Womenshealth. Sementara itu, berapa banyak kalori yang Anda bakar bergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa berat Anda (semakin berat Anda, semakin banyak kalori yang Anda bakar saat melakukan tugas tertentu) dan seberapa besar upaya Anda. Misalnya pada sembilan latihan terbaik berikut ini yang memeringkatkan latihan terbaik berdasarkan kalori yang dibakar. 1. Lompat tali "Lompat tali sangat bagus untuk mengembangkan koordinasi, kekuatan betis dan pergelangan kaki, kekuatan inti, postur tubuh, dan daya tahan kardiovaskular. Ini juga membantu membangun kepadatan tulang, yang mencegah pengeroposan tulang, osteoporosis," jelas ahli gizi Gabbi Berkow, CPT. Idealnya, cara terbaik untuk mulai lompat tali adalah dengan pelan-pelan dan melakukannya dalam 20 hingga 30 detik, saran Berkow. Setelah memiliki ketukan yang teratur, tingkatkan kecepatan dan durasi untuk membakar lebih banyak kalori. Tips: Gunakan tali lompat berbobot untuk lebih melibatkan lengan dan bahu Anda. 2. Sprint Anda yang melakukannya di jalan setapak, di trek, atau di trotoar, sprint dengan kecepatan tinggi dijamin akan membakar banyak kalori. “Sprinting adalah upaya maksimal yang membutuhkan banyak tenaga dari glutes (otot bokong) dan hamstring (otot paha belakang) Anda,” jelas Berkow. Latihan olahraga ini membangun daya tahan kardiovaskular dan mendorong pembakaran lemak, tambahnya. Untuk memaksimalkannya, Miranda menyarankan untuk berlari scepat mungkin hingga Anda hanya mampu bertahan selama 20 detik, lalu setelahnya lambatkan tempo hingga setengahnya untuk pemulihan, tetapi dengan waktu dua kali lipatnya. Tips: Untuk meningkatkan panas, lakukan sprint menanjak bukit atau ke atas tangga, apapun yang arahnya melawan gravitasi. Miranda merekomendasikan memulainya dengan 10 hingga 15 anak tangga sekaligus. Setelah terbiasa, Anda bahkan akan bisa melangkahi dua anak tangga sekaligus untuk meningkatkan tenaga yang dibutuhkan, saran Berkow. 3. Kickboxing “Kickboxing melatih tubuh bagian atas dan inti tanpa banyak berdampak pada kaki, jadi sangat bagus jika Anda tidak dapat melompat atau mengalami nyeri lutut saat melompat,” kata Berkow. Selain itu, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Muscles, Ligaments, and Tendons Journal, kickboxing telah terbukti meningkatkan kardio, kekuatan, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, kebugaran tubuh bagian atas, dan kekuatan aerobik. Dan faktanya, memukul sesuatu dapat menghilangkan stres. Untuk memulai, Anda pasti ingin mempelajari gerakan tinju yang umum (seperti jabs, cross, uppercut, dan hook) dan bersiaplah untuk melakukan squat, lunge, dan ducks. Tips dari profesional: Pelajari gerakan tangan sebelum Anda memulai gerakan kaki, dan kurangi waktu istirahat di antara set. Tips: Tingkatkan intensitas dengan istirahat hanya selama 30 detik untuk setiap 90 detik sparring. 4. Spinning/memutar Berkow mengatakan gerakan menggowes sangat bagus untuk memperkuat lutut dan paha belakang. Ini adalah bentuk kardio yang sangat baik jika Anda mengalami nyeri lutut saat berlari atau sedang dalam proses pemulihan dari masalah lutut. Selain meningkatkan fungsi aerobik dan anaerobik, melakukannya dengan benar-benar bersepeda juga terbukti sangat efektif untuk mengurangi lemak tubuh, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Education and Training Studies. Untuk hasil terbaik, "pastikan Anda mempertahankan postur yang baik (dada ke atas, bahu ke belakang dan ke bawah, dan punggung rata) saat bersepeda," kata Berkow. Lalu jika sudah, ia menyarankan untuk menambahkan interval sprint dengan langkah cepat dan interval pemulihan (kecepatan sedang). Kecepatan sedang akan membakar lebih banyak kalori dan menghasilkan after-burn yang lebih besar daripada bersepeda dalam keadaan stabil. Tips: Lakukan hal ini dengan arahan instruktur untuk mendapat hasil yang lebih baik. Jika bersepeda sendirian, lakukan bergantian antara satu menit dengan upaya intensitas tinggi dan 30 detik dengan kecepatan sedang. 5. Lari Selain melatih otot besar di kaki Anda, dampaknya juga cukup tinggi. Sebagaimana menurut Berkow,, saat berlari, Anda harus mendorong berat badan dari tanah di setiap langkah. Jika Anda adalah pemula, pilihlah alternatif bergantian, yaitu interval joging ringan atau berjalan kaki. “Jika Anda baru dalam olahraga lari, gunakan rasio 1: 2 antara jogging ringan dan istirahat, atau meningkatkan dua kali lipat selama Anda berlari,” saran Berkow. Tips: Berlarilah dengan kecepatan yang kuat dan stabil (7 dari 10 upaya terbesar Anda) maka Anda akan terus mengalami pembakaran kalori sepanjang hari itu. 6. Sirkuit Kettlebell (KB) "Serangkaian latihan ini melatih kekuatan sekaligus kardio. Anda mengangkat beban dengan cara yang membuat detak jantung Anda naik sepanjang waktu, jadi Anda membangun otot dan membakar lemak," kata Berkow. Latihan dengan konsisten telah terbukti meningkatkan kekuatan secara keseluruhan dan meningkatkan metabolisme Anda, menurut temuan yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning Research. "Lakukan gerakan squat, swing, push, pull, dan core untuk melatih seluruh tubuh Anda," saran Berkow. Tamir merekomendasikan untuk melakukan gerakan tubuh bagian atas dan bawah secara bergantian sehingga Anda dapat terus melakukannya lebih lama sebelum kelelahan. Sedangkan jika Anda adalah pemula, lakukan deadlift kettlebell untuk squat clean, kemudian kettlebell push press, dan ulangi. Tips: Lakukan gaya yang Anda sukai, lakukan selama satu menit, istirahat selama 30 detik, dan ulangi. 7. Mendayung "Latihan ini melatih seluruh tubuh Anda — glutes, hamstring, punggung, inti, pinggul, dan lengan," kata Berkow. Ini bagus untuk memperkuat rantai posterior Anda, alias, bagian belakang tubuh Anda. Karena latihan ini mengerahkan semua otot maka dari itu membuat jantung Anda terpompa dan mendukung pembentukan otot. Latihan ini membantu Anda menghilangkan lemak tubuh dan meningkatkan metabolisme Anda, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Rehabilitation Medicine. Gerakan yang tepat adalah kuncinya. "Dorong kaki Anda ke belakang terlebih dahulu, lalu sandarkan tubuh sekitar 45 derajat, kemudian tarik lengan ke arah dada. Untuk membalikkan gerakan, lengan Anda menjangkau ke depan melewati lutut, lalu Anda mengayunkan tubuh ke depan, kemudian kaki Anda kembali ke posisi awal," kata Berkow. Tips: Untuk membakar maksimum, lakukan interval bergantian antara mendayung super cepat satu menit dengan waktu istirahat aktif 30 hingga 60 detik untuk squat, push-up, dan plank. 8. Loaded Kettlebell Carries Latihan ini adalah salah satu latihan terbaik yang dapat Anda lakukan untuk inti dan postur tubuh Anda,” kata Berkow. Gerakan totalitasnya dapat membantu membangun kekuatan yang serius, terutama jika Anda terus menaikkan beban dari waktu ke waktu. Untuk benar-benar membakar kalori, "beban yang digunakan harus cukup berat sehingga Anda merasa harus menahannya dengan otot bokong Anda. Pegang beban di sisi tubuh Anda dengan bahu ke bawah dan ke belakang, dada terbuka, lat terpasang, perut kencang, otot bokong meremas, dan bahu serta pinggul persegi," jelas Berkow. Tips: Coba lakukan dengan berjalan sejauh yang Anda bisa dengan mengangkat beban ke atas kepala, lalu gerakkan ke samping sejauh bahu Anda bisa menopangnya. Kemudian istirahat sebentar dan ulangi. 9. Tangga Sebagaimana disebutkan sebelumnya, gerakan menaiki tangga "membakar banyak kalori dan melatih kaki dan pinggul Anda, yang merupakan otot yang benar-benar perlu diperkuat setelah duduk seharian,” kata Berkow. Selain mempromosikan penurunan lemak, naik tangga dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kebugaran anaerobik Anda, menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine. Menaiki tangga juga memaksa tubuh bekerja melawan gravitasi dan memperkuat otot Anda. Tips: Untuk meningkatkan intensitasnya, pegang dumbel ringan di masing-masing tangan agar tubuh bagian atas Anda bekerja juga. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Ketika memutuskan untuk menjalankan program diet, seseorang perlu melakukan penimbangan dan pengukuran tahap awal. Pengukuran awal ini mencakup menimbang berat badan dan mengukur lingkar pinggang.
Menurut dokter ahli nutrisi dari Apotek Gading Batam Center, Dion Haryadi, walau terdengar sederhana tapi sebagian besar orang acap kali salah dalam mengukur dan menimbang berat badan sebelum diet. Sebelum mengukur dan menimbang, ada beberapa alat yang perlu disediakan meliputi timbangan berat badan, pita pengukur tubuh, ponsel pintar, dan cermin.
Baca juga :
Dion berpendapat setidaknya ada empat aturan yang perlu diperhatikan dalam mengukur berat badan. Pertama, selalu menimbang tubuh dengan timbangan yang sama.
“Kedua selalu timbang di waktu yang sama atau hampir sama,” kata Dion dalam saluran YouTube pribadinya The Doctor’s Diet dikutip pada Sabtu, 28 November 2020. Ketiga, selalu menimbang dengan kondisi tubuh yang sama dan keempat menimbang tubuh sesuai dengan kebutuhan. “Dengan menggunakan timbangan yang sama setiap menimbang berat badan maka kita akan mengurangi kemungkinan galau gara-gara selisih antara timbangan satu dengan timbangan lain,” katanya. Sedang, menimbang tubuh di waktu yang sama dilakukan agar angka lebih akurat. Mengingat berat badan di pagi hari dan di siang hari setelah makan pasti berbeda. “Jika hari ini menimbang di pagi hari sebelum buang air besar, maka minggu depan pun timbang di waktu yang hampir sama," katanya. Menimbang tubuh dalam kondisi yang sama artinya pakaian yang dipakai saat menimbang setidaknya hampir sama agar tidak memengaruhi angka timbangan. “Menimbang tubuh tidak perlu terlalu sering karena angka akan berubah-ubah, timbanglah secukupnya dalam rentang waktu yang agak panjang," Dion menambahkan. Rentang waktu menimbang berat badan yang baik adalah dua minggu hingga satu bulan satu kali. Setiap angka yang didapat bisa dicatat di ponsel agar tidak lupa. Mengukur Lingkar Pinggang Selain berfungsi untuk mengetahui perubahan yang dialami tubuh selama program diet, pengukuran dan pencatatan pun berfungsi sebagai alat memotivasi diri agar melakukan diet secara maksimal. Pengukuran lingkar pinggang dapat diawali dengan melingkarkan pita ukur tepat di pusar. Ketika mengukur, pastikan pakaian tidak menutupi daerah pusar agar angka yang didapat sesuai dengan lingkar yang sebenarnya. Ketika mengukur, perut tidak perlu dikembangkan atau dikempiskan. “Santai saja, kalau perlu tarik napas sebentar setelah itu ukur. Lakukan setidaknya sekitar tiga kali lalu ambil rata-rata dari hasil tersebut.” Selain mengukur lingkar pinggang, pengukuran juga bisa dilakukan di bagian tubuh yang lain seperti lingkar bisep, dada, paha, betis, dan seterusnya. “Ini lebih ke ingin melihat perkembangan massa otot, apakah ada penambahan atau tidak,” pungkasnya. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Hasil penelitian Indonesia Wide Study of Helicobacter Pylori menunjukkan bahwa propolis memiliki potensi sebagai pengobatan alternatif untuk tukak lambung yang disebabkan infeksi kuman Helicobacter pylori (H. pylori).
Tukak lambung secara sederhana adalah luka pada lambung yang menyebabkan keluhan sakit mag. H. pylori adalah bakteri yang dapat tumbuh di saluran pencernaan manusia, terutama di lambung. Sedang, Propolis adalah getah campuran resin alami yang dibentuk oleh lebah madu dari berbagai substansi tanaman, air liur, dan lilin lebah.
Baca juga :
Di Indonesia, propolis merupakan produk obat tradisional yang dikenal karena beragam manfaatnya bagi kesehatan, salah satunya sebagai antibakteri.
Penulis utama dari laporan penelitian ini, Dr. dr. Hj. Neneng Ratnasari, Sp.PD-KGEH, FINASIM dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menuliskan, selama ini, kombinasi antibiotik seperti klaritromisin dan metronidazole merupakan pengobatan standar untuk pasien-pasien tukak lambung akibat infeksi H. pylori. Namun di Indonesia, tingkat resistansi terhadap antibiotik ini tinggi. Di sisi lain, tidak mudah menemukan antibiotik baru sebagai pengganti. Pada penelitian ini, propolis yang digunakan berasal dari lebah jenis Trigona di Sulawesi Selatan. Propolis dari daerah ini diyakini memiliki efek antitukak yang lebih baik dibandingkan propolis dari daerah lainnya. Sebelum diujikan, propolis tersebut diekstraksi terlebih dahulu menggunakan pelarut etanol 70 persen. Bakteri H. pylori diperoleh melalui pemeriksaan endoskopi lambung pasien-pasien sakit magdi seluruh Indonesia. Khusus untuk riset propolis ini, sampel diambil dari 6 kota dari 5 pulau Indonesia. Untuk mengonfirmasi identitas H. pylori, dilakukan berbagai pemeriksaan mulai dari pemeriksaan bentuk, pewarnaan gram, hingga reaksi kimia. Selanjutnya, H. pylori tersebut dikultur pada media agar darah hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan. Untuk penelitian ini, ada 10 varian genetik H. pylori yang diuji. Proses Pengujian Propolis Kemampuan propolis untuk menghambat pertumbuhan bakteri H. pylori dinilai dengan metode difusi cakram. Setiap kertas cakram dilapisi ekstrak propolis dengan konsentrasi berbeda (10 mg/mL, 50 mg/mL, atau 100 mg/mL). Kertas cakram tersebut diletakkan pada permukaan cawan petri yang berisi H. pylori. Setelah 3 hari disimpan dalam inkubator, rata-rata diameter daerah yang jernih di sekitar kertas cakram diukur menggunakan kaliper digital. Daerah jernih tersebut menunjukkan daerah bebas bakteri H. pylori. Hasil dari penelitian ini menunjukkan konsentrasi propolis sebesar 10 mg/mL belum dapat menghambat pertumbuhan bakteri H. pylori. Pertumbuhan bakteri mulai dihambat pada konsentrasi propolis 50 mg/mL dengan rata-rata diameter daerah bebas kuman seluas 7,95 mm. Pada konsentrasi propolis 100 mg/mL, hasil pengukuran rata-rata diameter daerah bebas bakteri mencapai 8,89 mm. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi propolis yang digunakan, semakin luas diameter daerah bebas bakteri. Artinya, semakin banyak bakteri yang dihambat pertumbuhannya. Jika dibandingkan dengan standar, angka ini tergolong rendah karena suatu antibakteri dikatakan sensitif terhadap H. pylori apabila mampu menghambat pertumbuhan bakteri seluas lebih dari atau sama dengan 12 mm. Namun, konsentrasi propolis yang digunakan dalam penelitian tersebut belum terstandarisasi sehingga peneliti melakukan pemeriksaan mikrodilusi atau pengenceran kaldu untuk memastikan konsentrasi minimum propolis sebagai antimikroba. Pemeriksaan ini menggunakan ekstrak propolis dengan beragam konsentrasi. Tujuannya adalah memastikan konsentrasi minimum yang dibutuhkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri (konsentrasi hambat minimum / KHM). Semakin rendah nilai konsentrasi hambat minimum, semakin baik efek antimikrobanya. Butuh Uji Klinis Lebih Lanjut Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan propolis sebagai terapi tunggal untuk pasien-pasien tukak lambung akibat infeksi H. pylori kurang disarankan. Namun, potensi pembunuh bakteri dan efek aditif yang dimiliki propolis mendukung penggunaannya sebagai antimikroba alternatif atau tambahan melawan bakteri H. pylori. Spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero-hepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMBProf berharap penelitian ini dapat membantu mengatasi masalah resistansi antibiotik dalam pengobatan pasien-pasien tukak lambung. “Memang penelitian ini masih membutuhkan uji klinis lebih lanjut agar kita dapat mengetahui lebih pasti efektivitas ekstrak propolis terhadap kuman H. pylori, khususnya varian genetik yang resistan,” kata Ari dalam keterangan pers, Kamis (17/12/2020). “Walaupun begitu, melalui penelitian ini kita dapat melihat potensi dari propolis sebagai pengobatan tukak lambung ke depannya apalagi mengingat angka resistansi antibiotik standar untuk terapi H. pylori di negara kita tinggi,” tutup Ari. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Nokturia merupakan salah satu gangguan mengontrol pengeluaran urine selama tidur pada orang dewasa. Hal ini membuat seseorang jadi sering terbangun dari tidur untuk buang air kecil.
Nokturia didefinisikan sebagai berapa kali seseorang berkemih dalam periode tidur utamanya, saat seseorang terbangun dari tidurnya untuk berkemih pertama kali dan setiap berkemih selanjutnya harus diikuti tidur atau keinginan untuk tidur. Harrina Erlianti Rahardjo, Ketua Indonesian Society of Female and Functional Urology, mengatakan bahwa ada beberapa penyebab mengapa nokturia bisa dialami oleh seseorang.
Baca juga :
Dalam presentasinya di temu media virtual pada Jumat (18/12/2020), Harrina mengungkapkan bahwa kelainan saluran kemih bagian bawah, gangguan ginjal, hormonal, tidur, jantung dan pembuluh darah, psikologis, dan diet dapat menjadi penyebabnya.
"Biasanya memang kita curigai adanya (gangguan) prostat, kandung kemihnya over-aktif, jadi sedikit-sedikit mau kencing, termasuk malam hari. Bisa juga ada kelainan persarafan yang menyebabkan sisa kencingnya banyak sehingga harus bolak-balik ke kamar mandi termasuk malam," kata Harrina. Masalah lain yang dapat menyebabkan nokturia misalnya penyakit ginjal, hormon, diabetes, menopause, gangguan tidur seperti mengorok. "Untuk penyakit jantung, yang memerlukan obat-obatan yang membuat kencing jadi banyak, juga bisa timbul keluhan nokturia," kata Harrina yang juga Staf Medis Departemen Urologi FKUI-RSCM tersebut. Penting Lakukan Pemeriksaan Faktor lain yang juga dapat menimbulkan nokturia adalah asupan air minum sebelum tidur. Harrina mengungkapkan, beberapa pasien mengatakan bahwa sebelum tidur malam, mereka mengonsumsi banyak air dengan alasan agar tidak kekurangan cairan. "Ini semua hal yang harus kami gali saat pasien datang meminta evaluasi untuk gejala nokturianya." Nokturia adalah masalah yang harus mendapatkan pemeriksaan oleh dokter. Hal ini karena dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. Saat pemeriksaan, umumnya dokter akan melakukan wawancara mengenai gejala nokturia, gejala saluran kemih bagian bawah lain, dan berbagai hal yang dapat menyebabkan nokturia. "Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tanda vital, jantung, paru-paru, pembesaran liver dan kandung kemih yang penuh, pemeriksaan prostat dan organ panggul serta pembengkakkan pada tungkai atau mata kaki," kata Harrina. Pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan juga meliputi pemeriksaan protein spesifik antigen (PSA) untuk prostat, fungsi ginjal, elektrolit darah, gula darah, dan juga analisis urine. "Bila diperlukan pemeriksaan hormon seks, fungsi tiroid, sisa urine pasca berkemih, dan elektrokardiogram dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis nokturia dan penyebabnya." Intervensi yang Dilakukan Selain itu, ada beberapa terapi perilaku yang bisa dilakukan seperti pembatasan garam, protein, dan kalori, untuk pencegahan terhadap obesitas dan diabetes, serta membatasi asupan cairan di sore dan malam hari. "Adapun membatasi asupan yang mengandung alkohol dan kafein juga diperlukan serta diet dengan kalori seimbang," kata Harrina. Strategi intervensi lainnya adalah latihan kandung kemih dan otot dasar panggul untuk nokturia yang disebabkan oleh kandung kemih overaktif dan pembesaran prostat juga terbukti memperbaiki keluhan pasien. Ada juga intervensi dengan penyesuaian waktu konsumsi obat-obatan yang memperbanyak pengeluaran urine gejala. "Mengingat penyebab nokturia yang sangat banyak, maka diperlukan terapi terhadap penyakit atau kebiasaan yang menjadi penyebab: kandung kemih overaktif, pembesaran prostat, menopause, gangguan tidur, gangguan psikologis dan diet." Obat-obatan sendiri akan diberikan apabila terapi di lini pertama seperti intervensi gaya hidup atau latihan kandung kemih dan otot dasar panggul, tidak menghasilkan perbaikan. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Seiring dengan perubahan zaman dan gaya hidup masyarakat, semakin banyak jenis-jenis penyakit atau masalah kesehatan yang bermunculan. Misalnya, kebiasaan menundukkan kepala untuk melihat layar smartphone, bekerja dengan layar laptop dan komputer yang jika dilakukan secara terus menerus dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Bukan hanya membuat mata lelah dan leher pegal, masalah kesehatan yang sering dikeluhkan adalah sakit kepala. Bagian yang sakit bisa macam-macam dari depan, samping dan belakang. Karena aktivitas menunduk jadi kebiasaan, sakit kepala dan nyeri pun dianggap efek yang biasa-biasa saja. Jangan sampai Anda berpikir seperti itu. Sebab nyeri kepala yang sudah akut dan berlangsung terus menerus dapat mengakibatkan kepala dan leher terkena gangguan saraf oksipital dan penyakit Neuralgia Oksipital.
Baca juga :
Neuralgia Oksipital merupakan bentuk sakit kepala yang melibatkan kepala bagian belakang dengan distribusi saraf oksipital. Berdasarkan data di Amerika dan di Indonesia, hampir 20 juta kunjungan rawat jalan per tahunnya merupakan pasien yang mengeluhkan nyeri pada bagian kepalanya. Hampir 95 persen dari populasi akan mengalami sakit kepala di beberapa titik dalam hidup mereka.
Neuralgia Oksipital merupakan sindrom sakit kepala yang dapat bersifat primer maupun sekunder. Pada sakit kepala primer, tidak ditemukan penyebab struktural atau penyakit yang jelas seperti migrain, ketegangan, dan sakit kepala cluster lainnya. Bahkan 90 persen dari nyeri kepala dan nyeri wajah disebabkan oleh sakit kepala premier dimana neuralgia oksipital sering dikacaukan dengan sindrom sakit kepala primer lainnya, seperti migrain dan cluster headache. Sedangkan pada sakit kepala sekunder, terdapat proses penyakit mendasar yang mungkin termasuk tumor, trauma, infeksi, penyakit sistemik, atau pendarahan. Gejala Neuralgia Oksipital Pasien yang mengidap Neuralgia Oksipital, menurut dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi di RS EMC Sentul, mengatakan bahwa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini dapat berupa rasa sakit, rasa terbakar, dan berdenyut yang sering unilateral dan terus menerus dengan rasa sakit yang hilang timbul, mengejutkan, dan sekejap. "Rasa sakit biasanya berasal dari daerah suboksipital-bagian tengah belakang-kepala dan menjalar ke kulit kepala belakang dan samping. Bahkan, terdapat penderita Neuralgia Oksipital yang melaporkan rasa sakit di belakang mata pada sesisi yang sakit," kata dr. Ketut. Gejala Neuralgia Oksipital Pasien juga dilaporkan merasa nyeri di bagian leher, pelipis, dan daerah frontal (depan). Tekanan pada saraf oksipital juga memperkuat rasa sakit yang timbul, tetapi biasanya tidak terdapat pemicu yang jelas. Hindari melakukan gerakan leher seperti ekstensi dan rotasi, karena hal tersebut dapat memicu rasa sakit. dr. Ketut menyebutkan pasien dengan Neuralgia Oksipital mungkin mengalami gejala yang mirip dengan migrain atau bahkan sakit kepala cluster. Pasien juga bisa merasakan gejala terkait seperti parestesia kulit kepala posterior, fotofobia, dan pusing. Keluhan nyeri kaku dan otot nyeri juga sering ditemukan pada pasien neuralgia oksipital. Pengobatan Neuralgia Oksipital Jika Anda mengalami sakit kepala yang disertai nyeri kaku dan otot, maka ada baiknya segera melakukan konsultasi ke dokter saraf. Dokter saraf akan melakukan pemeriksaan fisik yang lengkap. Pemeriksaan neurologis juga sangat diperlukan untuk mendiagnosis sakit kepala. Diagnosis dilakukan berdasarkan area karakteristik nyeri serta menemukan titik area yang memperburuk nyeri. Setelah diagnosis didapatkan, maka akan memperjelas apakah penyebabnya adalah neuralgia oksipital struktural atau idiopatik. Alternatif lainnya, pasien bisa melakukan resonansi magnetic pencitraan (MRI) kepala dan tulang belakang leher. Jika ternyata keadaan cukup parah, maka dokter saraf pun akan melakukan pemeriksaan tulang belakang. Neuralgia Oksipital Struktural Pada Neuralgia Oksipital struktural, dr. Ketut mengatakan bahwa pilihan pengobatannya adalah melakukan pembedahan blok saraf lokal. "Blok saraf oksipital adalah alat diagnostik dan terapeutik yang berharga, sederhana, dan aman yang harus dipertimbangkan pada awal perjalanan pengobatan. Hal ini direkomendasikan pada pasien mengingat mayoritas penyebab Neuralgia Oksipital struktural tidak jelas. Terlebih lagi, penyakit ini mudah disalah artikan sebagai sindrom sakit kepala lainnya," kata dr. Ketut. Terapi Obat Anti Inflamasi Selain melakukan pembedahan, pasien bisa melakukan perawatan dan terapi pemberian obat anti inflamasi non steroid (NSAID), neuropatik obat-obatan (obat kejang, antidepresan trisiklik), dan mungkin opioid. Perawatan konservatif terapi fisik, pijat, akupuntur, dan panas adalah perawatan lain yang bisa dipilih untuk Neuralgia Oksipital. Terapi lain yang bisa dilakukan adalah Radiofrequency Thermocoagulation (RF). Jenis terapi ini memiliki banyak keuntungan dari segi keamanan, efektivitas, periode pemulihan yang cepat, dan tidak menimbulkan jaringan parut permanen. Mayoritas penyakit Neuralgia Oksipital tidak memiliki struktural yang jelas sehingga dibutuhkan perhatian khusus dalam mendiagnosa dan pengobatan yang tepat, terutama untuk menyingkirkan penyebab struktural patologis. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Vitamin C menjadi suatu asupan yang penting agar bisa tetap fit beraktivitas di masa pandemi COVID-19. Tentu saja di samping melakukan pencegahan penyakit lainnya seperti protokol kesehatan mengunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Saptawati Bardosono dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia, mengatakan bahwa vitamin C punya banyak khasiat untuk tubuh seperti antioksidan, mencegah peradangan, stres, dan anti bakteri. Ia menyebutkan, kebutuhan konsumsi vitamin C bisa disesuaikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap harinya.
Baca juga :
Vitamin C secara alami dapat diperoleh dari buah dan sayuran. Beberapa makanan yang mengandung vitamin C misalnya jambu biji (125 mg/buah), jeruk (70 mg/buah), brokoli (80 mg) dan kembang kol (50 mg).
"Asupan vitamin C dari makanan bisa mencapai 200 miligram per hari," kata Saptawati," dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Kamis (10/12/2020). "Bila Anda termasuk anak muda yang aktif dan sering melakukan latihan fisik, jumlah tersebut belum bisa mencukupi. Setidaknya Anda membutuhkan suplementasi mulai dari 500 sampai 1.000 mg/hari untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan," kata Saptawati. Siapa yang Perlu Vitamin C? Saptawati mengatakan, ada beberapa kelompok yang dirasa membutuhkan asupan vitamin C, misalnya mereka yang sering mengonsumsi makanan tidak segar, serta tidak mengandung sumber vitamin C. "Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup," katanya. Selain itu, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh. Untuk mengetahui kecukupan vitamin C, Saptawati mengatakan bahwa seseorang bisa mencoba mencatat buah dan sayur yang telah ia makan. Idealnya, seseorang mengonsumsi tiga porsi buah dan sayur. Meski demikian, semua bisa disesuakan tergantung kebutuhan. "Bila dibutuhkan, kita dapat memperoleh vitamin C dari makanan dan minuman yang telah melewati proses penambahan mikronutrien," kata Saptawati. Ia mencontohkan, Anda bisa saja mengonsumsi minuman seperti jus atau minuman mengandung jeruk, tentunya dengan melihat label kemasan demi mengetahui kandungannya. "Untuk dosis yang lebih tinggi, dianjurkan juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin C," ujarnya. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |