PT Rifan Financindo - Setelah enam jam ber-puasa, tubuh mulai melepaskan lebih banyak Human Growth Hormone (hormon HGH). Hormon ini mengubah metabolisme agar tubuh lebih menggunakan pembakaran lemak daripada penggunaan protein untuk energi.
Sehingga protein sebagian besar dapat digunakan untuk perbaikan sel dan peningkatan fungsi sel otak. HGH juga mengurangi peradangan pada tubuh dan merangsang peningkatan regulasi autophagy. Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Studi Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran - Rumah Sakit Hasan Sadikin (UNPAD-RSHS) Bandung, Sumartini Dewi.
Baca juga :
"HGH diketahui memiliki manfaat anti penuaan (anti aging) dan dapat meningkatkan usia harapan hidup, khususnya dalam meningkatkan fungsi kognisi, menyediakan perlindungan saraf, dan meningkatkan neurogenesis," kata Dewi dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6 pada Senin, 27 April 2020.
Puasa Bikin Panjang Umur Selain memiliki efek perlindungan terhadap sel-sel saraf, menjaga kesehatan dan kinerja otak, lanjut Dewi, HGH ini juga bisa bikin panjang umur . Ini mengapa puasa memiliki segudang manfaat bagi kesehatan bagi yang menjalankannya sungguh-sungguh dan benar. Berbagai penelitian pun telah mengungkapkan bahwa puasa dapat membantu hidup lebih lama. "Ada sejumlah alasan puasa dapat membantu menjalani hidup yang lebih panjang. Yang pertama berkaitan dengan metabolisme. Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh mulai melambat, yang mengarah pada hilangnya jaringan otot secara bertahap melalui proses yang dikenal sebagai sarcopenia," kata Dewi. Puasa Tingkatkan Fungsi Otak Dewi menuturkan pula puasa tidak hanya bagus untuk tubuh kita, tapi juga baik untuk sel-sel otak. Berpuasa meningkatkan fungsi otak dalam beberapa cara. Pertama adalalah merangsang pembentukan sel-sel otak lebih banyak. Berpuasa dapat merangsang pembentukan sel-sel otak lebih banyak lagi, sehingga dapat meningkatkan fungsi otak kita. "Menurut Dr. Mark Mattson, seorang profesor Neurologi di Universitas John Hopkins, puasa telah terbukti meningkatkan tingkat neurogenesis di otak. Neurogenesis adalah pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak dan jaringan saraf baru," kata Dewi. Tingkat neurogenesis yang lebih tinggi dapat meningkatkan kinerja otak, memperbaiki sel-sel memori, memperbaiki mood atau suasana hati, dan meningkatkan kemampuan berkonsentrasi. Berpuasa juga terbukti meningkatkan produksi brain-derived neurotrophic factor (BDNF) di dalam sel-sel otak. Manfaat Lain dari Puasa Puasa tidak hanya meningkatkan proses neurogenesis terang Dewi, tetapi juga meningkatkan produksi protein yang berperan penting bagi sel-sel otak kita, yaitu Brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF telah diketahui sebagai "Miracle Grow For Your Brain." "BDNF adalah salah satu faktor neurotropik yang mendukung diferensiasi, maturasi, dan kelangsungan hidup sel neuron dalam sistem saraf dan menunjukkan efek neuroprotektif dalam kondisi buruk. Seperti stimulasi glutamatergik, iskemia serebral, hipoglikemia, dan neurotoksisitas,"Dewi menekankan. BDNF juga merangsang dan mengendalikan pertumbuhan sel neuron baru dari sel induk saraf (neurogenesis). BDNF telah terbukti memainkan peran dalam neuroplastisitas, yang memungkinkan otak untuk terus berubah dan beradaptasi. Kemampuan ini membuat sel otak lebih tahan terhadap stres dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. BDNF membantu menghasilkan sel-sel otak baru, melindungi sel-sel otak kita, menstimulasi koneksi dan sinapsis baru, meningkatkan memori, meningkatkan suasana hati, dan kemampuan belajar. "Puasa telah terbukti meningkatkan BDNF sebesar 50-400 persen. Pelepasan BDNF mengaktifkan sel punca di dalam otak dan mengubahnya menjadi sel-sel neuron. BDNF juga memicu pelepasan beberapa bahan kimia lain yang baik untuk kesehatan otak Anda," kata Dewi. Puasa Ramadan dan Segala Keuntungannya Peningkatan produksi BDNF telah terbukti melindungi sel-sel otak dari perubahan degeneratif yang terkait dengan kondisi seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. Sementara kadar BDNF yang rendah telah dikaitkan dengan depresi dan beberapa masalah otak lainnya. Semua proses seperti penghematan protein, pengurangan peradangan, autophagy, dan peningkatan produksi BDNF, sangat bermanfaat bagi otak kita. Proses tersebut dapat mengurangi kerusakan sel-sel otak. "Mekanismenya adalah menekan reaksi peradangan dan membuang limbah di otak. Merangsang fungsi otak yang lebih baik, dengan mempromosikan perbaikan sel dan berkontribusi pada pembentukan sel-sel otak baru dan koneksisitas antar sel, sehingga memfasilitasi komunikasi yang baik di dalam sel-sel otak," Dewi melanjutkan. BDNF khususnya berkontribusi pada proses pembangunan sel otak, defisit protein ini telah dikaitkan dengan masalah kognitif pada proses penuaan seperti demensia. Berpuasa memiliki efek neuroprotektif dan berkontribusi terhadap pencegahan penuaan dengan cara yang sehat Manfaat lain yang mengesankan dari puasa adalah dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. Banyak makanan olahan yang kita makan saat ini mengandung banyak zat aditif, beberapa di antaranya menjadi racun bagi tubuh kita. "Saat makanan dicerna dan diserap ke dalam tubuh, racun ini juga diserap ke dalam tubuh dan disimpan dalam bentuk lemak tubuh," ujar Dewi. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
Rifanfinancindo - Seseorang yang punya keluhan mag justru akan membaik berkat menjalani puasa Ramadan. Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam menyampaikan, beberapa alasan pasien dengan sakit mag akan membaik jika berpuasa Ramadan.
"Dalam praktik sehari-hari, bahkan pada minggu pertama pasien sudah melaporkan bahwa keluhan maagnya membaik selama puasa Ramadan. Karena makannya menjadi teratur pada saat sahur dan berbuka, mengurangi camilan-camilan tidak sehat yang bisa saja dikonsumsi pada siang hari, mengurangi konsumsi rokok dan pengendalian diri," terang Ari melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada Health Liputan6.com, ditulis Selasa (28/4/2020). Ia menyebut, pasien GERD juga akan membaik keluhan magnya saat menjalankan puasa Ramadan. GERD adalah penyakit asam lambung yang saat ini menjadi tren masyarakat modern.
Baca juga :
Berdasarkan jurnal berjudul The Effects of Ramadhan Fasting on Clinical Symptomps in Patients with Gastroesophageal Reflux Disease yang ditulis Radhiyatam Mardhiyah, kelompok pasien yang berpuasa Ramadan terdapat perubahan nilai GERD-Q (suatu parameter untuk menilai ringan buruknya GERD).
Jumlah pasien yang mengalami perubahan (semakin membaik keluhan) sebanyak 55 pasien (85 persen). Bahkan pada 23 persen pasien GERD kondisi semakin membaik. "Hasil penelitian dilaporkan 4 tahun yang lalu oleh peserta pendidikan dokter spesialis penyakit FKUI-RSCM. Penelitian ini sendiri dilakukan pada bulan Ramadan dengan peneliti Dr. Radhiyatam Mardhiyah, yang mana kebetulan saya menjadi salah satu pembimbing dalam penelitian Dr. Radhiyatam tersebut," lanjut Ari. Faktor Memperberat GERD Hasil penelitian melalui survei mendapatkan 50 persen responden mengalami GERD sesuai skoring kuisioner GERD (GERD-Q). Penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit GERD semakin lama makin meningkat di tengah masyarakat. Penelitian di beberapa Puskesmas di Jakarta mendapat angka kejadian GERD berkisar 3 persen. Pasien dengan GERD datang dengan keluhan utama berupa rasa panas di dada, seperti terbakar (heart burn) dan asam lambung yang naik ke atas (regurgitasi). "Faktor risiko diidentifikasi sebagai faktor yang dapat mencetuskan atau memperberat terjadinya GERD antara lain obesitas, kebiasaan merokok, kebiasaan meminum alkohol, konsumsi makanan mengandung cokelat, keju dan berlemak, asam, pedas serta stres," Ari menambahkan. "GERD menjadi perhatian karena penyakit ini berhubungan dengan penurunan berbagai kualitas hidup pasien yang mengalaminya walau penyakit ini tidak akan menyebabkan kematian mendadak. Memang di awal gejala pasien yang menderita GERD mirip seperti pasien yang sedang mengalami serangan jantung." Ia menekankan, penyakit GERD tidak akan menyebabkan komplikasi pada jantung. Pasien yang diteliti merupakan pasien GERD yang berobat di Poli Gastroenterologi RSCM. Sebanyak 130 pasien diteliti pengaruh gejala penyakit GERDnya selama puasa Ramadan. Rifanfinancindo.
Rifan Financindo - Banyak yang mungkin di antara Anda menjadikan puasa Ramadan momentum untuk melakukan diet. Baik itu tujuannya untuk menurunkan berat badan, atau berkeinginan mengubah perilaku makan sehari-hari menjadi lebih baik.
Dinda Utami, APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia) Certified dan NLP Licensed Practitioner, mengatakan, tak masalah melakukan hal tersebut asal dilakukan dengan benar. Harus diingat, lakukan lah itu untuk jangka waktu yang panjang. Oleh sebab itu, Dinda, yang juga seorang pelatih kebugaran di Fitness Embassy, Jakarta Selatan, mengingatkan sejumlah hal-hal berikut yang mesti Anda ingat agar berdiet selama puasa Ramadan berjalan sukses.
Baca juga :
PT Rifan Financindo - Saat ini mencuci tangan begitu penting demi pencegahan virus Corona. Namun, makanan yang masuk ke mulut sama pentingnya dengan mencuci tangan.
Ini karena apa yang kita makan bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal penyakit mematikan COVID-19. Seperti dikutip Medical Daily, National Institute of Nutrition (NIN) merekomendasikan makan diet seimbang di tengah pandemi coronavirus. Ini untuk memastikan tubuh manusia memiliki pertahanan dari coronavirus yang baru.
Baca juga :
Direktur NIN Hemalatha R mengatakan makanan yang bergizi seimbang memberikan perlindungan yang cukup terhadap virus.
Menurut Hemalatha makanan bergizi seimbang yang dimaksud mencakup sayuran, buah-buahan, sereal, dan kacang-kacangan yang kaya nutrisi. Vitamin dan mineral atau zat gizi mikro yang terkandung dalam makanan ini meningkatkan fungsi tubuh dan fungsi imun adaptif terhadap infeksi. Untuk buah-buahan dan sayuran apa saja yang dimakan selama dan setelah pandemi Corona COVID-19, pejabat kesehatan merekomendasikan semua sayuran musiman, terutama yang berdaun hijau, rempah-rempah, kacang-kacangan, dan buah-buahan seperti apel, pepaya, mangga, jambu biji, jeruk, lemon, jeruk, anggur, dan gooseberry. Cuci Tangan Setelah Mengolah Makanan Mengkonsumsi daging, unggas, dan telur, kata Hemalatha, tidak berisiko dalam situasi saat ini. Tetapi kebersihan mencuci tangan harus diikuti setelah menangani daging mentah, telur, atau bahkan sayuran. Selain itu, daging yang dimasak dengan matang dan produk unggas dapat dimasukkan dalam diet dalam jumlah sedang. “ Hindari terlalu banyak lemak (tidak lebih dari 30 gram per orang per hari - lebih disukai lebih dari dua jenis minyak), garam (tidak lebih dari 5 gram per orang per hari). Gula hanyalah kalori tanpa nutrisi, karenanya, jaga agar tetap minimum,” katanya. Untuk orang dengan diabetes atau penyakit kronis lainnya,Hemalatha menjelaskan harus melanjutkan pengobatan rutin dan meresepkan pola diet sehat bersama dengan aktivitas fisik yang memadai dan menjaga diri mereka bebas stres,. Sedangkan untuk mikronutrien berperan penting dalam membentuk memori kekebalan tubuh, yang membantu mencegah infeksi ulang dari jenis patogen yang sama. Selama masa sulit ini, para pejabat juga memperingatkan agar tidak mengonsumsi makanan olahan. Minum jus buah dan minuman berkarbonasi juga sangat tidak dianjurkan. Ini karena mengonsumsi makan sehat menjaga tubuh agar tetap sehat dan menurunkan risiko tertular virus corona. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Pandemi COVID-19 yang mengharuskan masyarakat berkegiatan di rumah membuat beberapa orang jadi lebih sering memasak dan memenuhi kebutuhan makanannya secara mandiri.
Untuk itu, ada beberapa cara yang harus dilakukan agar kegiatan memasak atau memproduksi makanan di rumah bisa tetap menyehatkan. Chef Degan Septoadji mengatakan baik dalam memproduksi atau mengonsumsi makanan, seseorang wajib mencuci tangannya terlebih dahulu. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta pada Rabu (22/4/2020).
Baca juga :
"Kita harus selalu bersih kalau memproduksi makanan harus selalu bersih supaya aman. Pertama kali cuci tangan, kita harus cuci tangan setiap kalau memproduksi atau mau makan juga, sebelum dan sesudah, selalu cuci tangan dengan sabun kalau bisa 20 detik," kata Degan.
Jaga Kebersihan Lingkungan Selain itu, koki yang juga sempat menjadi juri kontes memasak MasterChef itu juga menganjurkan masyarakat untuk terlebih dahulu mencuci buah dan sayuran segar sebelum dikonsumsi. "Kalau kita memanaskan makanan juga sangat penting, bahwa kita memanaskan dengan suhu minimum 72 derajat selama paling tidak 2 menit, karena itu mematikan semua kuman-kuman di situ," katanya. Dia menambahkan, penting untuk membersihkan peralatan dan lingkungan memasak agar tetap terhindar dari kuman, baik sebelum maupun setelah memproduksi makanan. "Di kitchen ada istilahnya clean as you go. Jadi setiap kali kita bergerak, kita harus bersih-bersih lingkungan kita," kata Degan. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Penelitian seputar infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih terus dilakukan. Termasuk melihat gejala yang paling parah yang bisa ditemukan para ilmuwan.
Baru-baru ini, ilmuwan dari Mondino Foundation di Italia menemukan beberapa pasien COVID-19 mengalami efek samping langka yang menyebabkan kelumpuhan pada mereka, sindrom Guillain-Barre. Sindrom Guillain-Barre merupakan kondisi langka nan serius serta bisa mempengaruhi saraf, menyebabkan mati rasa, kelemahan, nyeri pada kaki, tangan dan anggota badan.
Baca juga :
PT Rifan Financindo - Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto menyetujui usulan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga wilayah Jawa Timur. Tiga Wilayah tersebut adalah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Keputusan ini dibuat melalui surat keputusan (SK) pada Selasa 21 April 2020. Menurut SK Nomor HK.0 1.07l MENKES I264I2O2O, PSBB perlu dilakukan di tiga wilayah tersebut mengingat adanya peningkatan kasus COVID-19 di tiga wilayah tersebut. "Berdasarkan hasil kajian epidemiologi dan pertimbangan kesiapan daerah dalam aspek sosial, ekonomi, serta aspek lainnya, perlu dilaksanakan PSBB di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, guna menekan penyebaran COVID-19," dikutip dari SK.
Baca juga :
Kewajiban Pemerintah Daerah “Setelah dilakukan kajian oleh tim teknis, kami menyetujui usulan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik. Jadi PSBB bisa diterapkan di sana,” kata dr. Terawan di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (21/4/2020) seperti dikutip Sehat Negeriku. Dengan demikian, Pemerintah Daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur wajib melaksanakan PSBB sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemerintah ketiga daerah juga diminta secara konsisten mendorong dan mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Seorang dokter Australia Andy Tagg megnatakan bisa jadi COVID-19 menular lewat kentut. Namun, pakar kesehatan lain meragukan pernyataan Tagg tersebut.
Pernyataan Tagg tentang penularan virus corona bisa saja melalui kentut muncul usai menganalisis sebuah tes pasien COVID-19 awal tahun ini. Dia mengutip hasil tes tersebut, bahwa ada virus corona di feses 55 persen pasien COVID-19 yang diteliti. Lalu, ada yang mengatakan bahwa di dalam kentut bisa saja mengandung partikel kecil feses yang bisa menyebarkan penyakit. "Ya, SARS-CoV-2 bisa terdeteksi di feses dan bisa ada pada pasien tanpa gejala," kata Tagg seperti mengutip The Sun US.
Baca juga :
Tagg juga mengutip studi sebelumnya yang mengatakan bahwa kentut punya kekuatan menerbangkan bedak bubuk hingga jauh."Mungkin SARS-CoV-2 bisa menyebar lewat kentut - kita butuh lebih banyak bukti," katanya.
Meski belum ada bukti yang sah, Tagg mengingatkan petugas kesehatan untuk mewaspadai kemungkinan virus corona menular lewat kentut. Pastikan memakai alat pelindung diri yang lengkap saat bertugas. Pakar kesehatan lain yakni dokter Sarah Jarvis dari Patienaccess.co meragukan klaim Tagg. Sangat kecil kemungkinan seseorang tertular virus corona lewat kentut. "Kemungkinan seseorang terpapar virus saat dekat dengan orang yang kentut sangat kecil," kata Sarah. "Seseorang lebih mungkin terkena saat kontak dekat dengan orang yang batuk atau bersin, atau memegang permukaan yang sudah ada doplet (dari orang terinfeksi)," kata Sarah lagi. Jaga Kebersihan Toilet Walau belum ada bukti kuat kentut bisa menularkan virus corona, Sarah tetap mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan toilet. Hal ini perlu dilakukan mengingat ada bukti yang menunjukkan virus corona bisa ada di feses. "Ada beberapa laporan yang menunjukan virus corona ada di feses. Lalu satu dari 10 pasien mengalami diare satu atau dua hari sebelum mengalami gejala batuk dan demam," tutur Sarah. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Peneliti dan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan bahwa kemungkinan, obat untuk perawatan pasien COVID-19 akan ditemukan lebih dahulu sebelum vaksin.
"Obat mungkin ya. Karena kan sekarang dikembangkan dari obat yang sudah ada jadi bukan pengembangan obat baru. Kalau pengembangan obat baru pasti lama sekali," kata Amin ketika dihubungi Health Liputan6, ditulis Jumat (17/4/2020). Amin mengatakan, pengobatan yang sudah ada sebelumnya terus diteliti untuk mencari tahu mana yang paling baik dalam perawatan pasien COVID-19.
Baca juga :
Sementara itu terkait vaksin, Amin mengatakan kemungkinan waktu untuk penemuannya akan lebih lama dibandingkan obat. Dia mengatakan tidak mungkin vaksin untuk SARS-CoV-2 akan selesai hanya dalam enam bulan saja.
Pengobatan Bantu Kurangi Beban RS Meski tak mengurangi jumlah kasus secara keseluruhan, Amin mengatakan bahwa apabila obat ditemukan, kemungkinan pasien yang dirawat di rumah sakit akan berkurang sehingga beban pada pelayanan kesehatan bisa berkurang. "Kita harapkan ke depannya obat-obat sudah lebih banyak yang ditemukan, sistem pengobatannya sudah lebih baik di rumah sakit, fasilitasnya sudah tersedia dengan baik, mungkin ada vaksin atau pendekatan lain yang sudah dikembangkan, sehingga jumlah orang sakit yang dirawat di rumah sakit akan menurun," ujarnya. Indonesia sendiri dikabarkan melakukan beberapa studi untuk terus mencari obat yang tepat bagi pasien COVID-19. Salah satu yang terbaru adalah penggunaan transfusi plasma darah dari penyintas virus corona kepada mereka yang mengalami gejala berat dari SARS-CoV-2. Kerja sama tersebut dilakukan oleh LBM Eijkman dengan Palang Merah Indonesia. Terapi serupa juga telah diuji coba di beberapa negara lain seperti Tiongkok dan Amerika Serikat. Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Amin mengatakan bahwa dengan cara ini, diharapkan plasma darah penyintas akan membantu memerangi virus corona dalam tubuh pasien COVID-19 yang belum dinyatakan sembuh dan dalam kondisi berat. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Baru-baru diketahui sebanyak 46 tenaga medis di RS Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, terjangkit Virus Corona.
Mereka dinyatakan positif COVID-19 setelah hasil swab keluar pada Rabu, 8 April 2020. Sejak saat itu, 46 orang tenaga medis di RS Dr Kariadi menjalani isolasi di sebuah hotel yang disediakan pihak rumah sakit bekerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah. Sebelum viral sebuah video yang mengumumkan tenaga medis di RS Kariadi positif Corona, Dirga Sakti Rambe menuliskan sebuah kicauan untuk kita sebagai pasien.
Baca juga :
"Mohon Anda Berkata Jujur" begitu judul yang dituliskan dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog di Omni Hospitals Pulomas, di akun Twitter pribadinya, @dirgarambe pada Kamis, 16 April 2020, pagi.
Kicauannya itu mengingatkan kita untuk jangan pernah berbohong mengenai status kesehatan diri sendiri kepada dokter. Jika kita berbohong, dokter pun akan terkena imbasnya. Di tengah pandemi COVID-19, sudah sepatutnya kita sebagai pasien untuk mengatakan sejujur-jujurnya tentang riwayat kontak dan riwayat bepergian kita. Gejala COVID-19 Tidak Selalu Khas Pasien harus tahu bahwa kebohongan dari kita menjadi salah satu penyebab banyak petugas medis dan orang-orang yang berada di rumah sakit terinfeksi COVID-19. Menurut Dirga, berdasarkan kicauan berikutnya, gejala COVID-19 tidak selalu khas. Oleh sebab itu, keterangan pasien tentang riwayat kontak dan bepergian, plus status kesehatannya menjadi sangat penting bagi petugas guna merencanakan penanganan selanjutnya. "Kalau bohong, Anda sendiri yang rugi karena telat mendapat penanganan yang sesuai," tulis Dirga. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |