Rifan Financindo - Bukan rahasia bahwa Nabi Muhammad SAW senang mengonsumsi kurma. Buah khas Timur Tengah itu mengandung banyak nutrisi yang baik tubuh.
Selain kurma, ada makanan lain kesukaan Nabi Muhammad SAW yang juga bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja makanan tersebut? Minyak Zaitun Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang paling bermanfaat di antara beberapa deret jenis minyak lainnya. Minyak zaitun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan seperti mengurangi risiko penyakit jantung, mengurangi risiko penyakit kanker payudara, menguatkan otot dan masih banyak lagi. Ini juga asalah satu makanan kesukaan Nabi Muhammad SAW.
Baca juga :
Anggur Anggur dianggap sebagai buah yang enak. Ini memiliki berbagai manfaat yang membantu dalam membuat kulit bebas jerawat, meringankan sembelit dan mengurangi risiko penyakit jantung. Buah anggur dapat digunakan dalam bentuk buah mentah atau dapat digunakan dalam bentuk selai dan lain-lain. Nabi Muhammad biasa memakannya dan salah satu hidangan untuk para tamu. Anggur juga salah satu buah dari surga. Madu Mau diproduksi di berbagai behan dunia. Madu dapat digunakan tanpa efek samping untuk segala penyakit. Saat ini penelitian menyatakan bahwa walau madu memiliki rasa manis, jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat sebagai obat, itu tidak akan membahayakan pasien diabetes. Madu juga baik untuk pasien radang sendi, untuk mengendalikan kerontokan rambut, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengontrol kadar kolesterol. Susu Susu juga merupakan salah satu minuman favorit Nabi Muhammad. Susu sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, karena menyediakan kalsium, juga sangat baik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Buah Ara Buah ara atau sering kita menyebutnya buah tin. Merupakan jenis buah yang dapat dikeringkan seperti kurma. Makanan ini memiliki rasa yang unik, manis dan kenyal. Buah ara baik untuk perempuan terutama bagi mereka yang sedang menyusui. Buah ara mengurangi kadar asam, sangat baik jika dikonsumsi bagi mereka yang mengikuti program diet dan dapat meningkatkan energi. Buah ara memiliki sifat anti-maag dan antibakteri. Mencampurkan buah ara dan madu memiliki manfaat untuk mengobati batuk. Buah ara atau tin, dikatakan sebagai buah dari surga. Itulah beberapa makanan favorit Nabi Muhammad SAW yang tidak hanya memiliki rasa yang enak tetapi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh bagi siapa saja yang mengonsumsinya dalam jumlah normal. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
PT Rifan Financindo - Peneliti China yang dijuluki "wanita kelelawar" memperingatkan bahwa kasus COVID-19 yang terjadi sekarang hanyalah sebagian kecil dari wabah lain yang mungkin dihadapi manusia di masa mendatang.
"Jika kita ingin mencegah manusia menderita karena wabah penyakit menular berikutnya, kita harus bersiap dari jauh-jauh hari untuk mempelajari virus yang dibawa oleh hewan liar di alam dan memberikan peringatan dini," kata Shi Zhengli kepada CGTN (25/5/2020) melansir New York Post (27/5/2020). Shi adalah ilmuwan ternama Tiongkok dengan spesialisasi transmisi virus dari kelelawar. Ia dijuluki wanita kelelawar karena penelitiannya berkaitan dengan kelelawar dan mamalia.
Baca juga :
Rifan Financindo - Jelang Lebaran, para ibu punya kebiasaan menyimpan bahan makanan seperti telur, ayam, daging sapi, dan sayuran. Selain demi menghemat uang belanja, ini karena selama libur Lebaran, cenderung sulit menemukan pedagang sayur atau pasar yang beroperasi.
Menyimpan daging ayam di freezer jadi salah satu cara efektif membuatnya bertahan lama. Melansir southernliving.com, kita bisa menyimpan daging ayam yang disimpan di dalam freezer bisa yang masih dalam keadaan utuh, bisa juga dalam keadaan sudah dipotong jadi beberapa bagian. Tapi untuk lebih memudahkan proses mencairkan dan mengolah daging ayam, ada baiknya daging ayam dipotong jadi beberapa bagian sebelum disimpan di dalam freezer. Daging Ayam tak Perlu Dicuci Lebih Dahulu Daging ayam yang baru dibeli tak perlu dicuci lebih dahulu. Proses pencuciannya bisa dilakukan saat daging ayam akan diolah atau dimasak. Bila akan dibekukan, daging ayam tak perlu dicuci. Jadi, daging ayam yang baru dibeli tinggal dipotong jadi beberapa bagian saja.
Baca juga :
Siapkan Kantong Plastik
Siapkan beberapa kantong plastik. Masukkan potongan daging ayam yang sama pada satu kantong plastik. Misalnya, sayap ayam disimpan dalam kantong plastik yang berbeda dari dada ayam. Bila memungkinkan, tuliskan keterangan pada masing-masing kantong plastik. Sehingga nantinya akan memudahkan kita dalam memasaknya. Simpan dalam Wadah Khusus Sebaiknya jangan langsung ditaruh begitu saja di dalam ruang freezer. Kita bisa menyiapkan wadah khusus untuk menyimpan daging ayam. Bisa wadah plastik yang cukup besar untuk menampung semua stok daging ayam. Tutup rapat agar baunya tidak memengaruhi bahan makanan lain dan tidak terkontaminasi bau dari bahan makanan lain. Sebenarnya tidak terlalu sulit kan menyimpannya? Semoga infonya bermanfaat, ya. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Butuh waktu sekitar empat hingga lima tahun untuk mengendalikan pandemi COVID-19. Hal ini disampaikan peneliti World Health Organization (WHO) Soumya Swaminathan.
"Saya sampaikan sekitar empat hingga lima tahun kita bisa mengontrol ini," kata Soumya dalam konferensi daring FT Global Boardroom seperti mengutip Daily Mail pada Kamis (14/5/2020). Soumya juga mengatakan bahwa saat ini jalan keluar yang masih dianggap terbaik keluar dari pandemi virus Corona adalah vaksin. Namun, ia tidak menampik bahwa masih banyak yang bertanya-tanya mengenai kehadiran vaksin serta produksi dan distribusi agar merata.
Baca juga :
Sepakat dengan Soumya, Kepala Emergensi WHO Mike Ryan mengatakan salah satu harapan adalah kehadiran vaksin COVID-19 yang efektif untuk semua yang membutuhkan di dunia ini. "Namun, vaksin ini harus benar-benar efektif serta tersedia bagi banyak orang," kata Mike.
Kapan Berakhir? Mike mengungkapkan bahwa tidak bisa memprediksi kapan penyakit ini akan hilang. "Saat ini ada virus yang masuk ke populasi manusia, dan sangat sulit memprediksi kapan kondisi ini akan usai," tutur Mike. "Dan, saya rasa, tidak ada orang yang bisa memprediksi kapan penyakit ini akan berakhir," tambahnya. PT Rifan Financindo. Sumber : liputan 6
Rifanfinancindo - Bagi Anda yang kerap mengeluhkan sakit kepala sebelah atau migrain ada baiknya rutin melakukan yoga. Terbukti kegiatan ini bila dilakukan dengan rutin mengurangi frekuensi migrain.
Hasil penelitian yang diterbitkan jurnal Neurology ini mengungkap bahwa yoga bisa membantu seseorang yang memiliki migrain menjadi jarang mengalami sakit kepala dan jika terjadi, rasa sakitnya tidak lama dan tidak sakit. "Migrain merupakan salah satu masalah sakit kepala paling umum, namun hanya separuh yang mengonsumsi obat untuk meredakan masalahnya," terang peneliti Rohit Bhatia, M.D., D.M., D.N.B., dari All India Institute of Medical Sciences di New Delhi, India seperti mengutip Medical Xpress.
Baca juga :
"Berita baiknya adalah bahwa melakukan hal yang semudah yoga bisa membantu lebih baik dibanding konsumsi obat," sambungnya.
Biaya pengobatan berkurang Penelitian ini melibatkan 114 orang dengan rentang usia antara 18 hingga 50 dan kerap mengalami migrain. Setiap partisipan mengalami 4 hingga 14 sakit kepala tiap bulan dan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu yang hanya mengonsumsi obat dan yang mendapat tambahan yoga. Kelompok yang mengikuti yoga melakukan latihan selama satu jam termasuk pernapasan, relaksasi, serta postur. Anggota kelompok ini diawasi oleh instruktur yoga tiga hari seminggu selama satu bulan. Kemudian mereka melakukannya selama lima hari semiggu selama dua bulan.Kedua kelompok mendapatkan pengobatan serta konseling perubahan gaya hidup. Diketahui bahwa manfaat obat bisa lebih optimal ketika seseorang juga melakukan yoga. Hal ini termasuk berkuranganya frekuensi sakit kepala, intensitas rasa sakit, penggunaan obat, serta seberapa mengganggu migrain pada kehidupan sehari-hari. "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa yoga tidak hanya bisa mengurangi rasa sakit, namun juga biaya penanganan migrain," teang Bhatia. "Hal ini bisa sangat bermanfaat, terutama pada orang-orang yang tidak mampu membayar pengobatan. Obat biasanya diresepkan lebih dahulu dan biasanya juga mahal," sambungnya. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Penelitian terkait COVID-19 terus dikembangkan oleh para ilmuwan di dunia. Salah satunya adalah untuk mencari tahu mengenai kematian yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 ini.
Dilansir dari Science Daily pada Senin (11/5/2020), beberapa waktu yang lalu, para peneliti mengungkapkan adanya keterkaitan antara kekurangan vitamin D yang parah dengan tingkat kematian akibat COVID-19. Dalam sebuah studi yang dipimpin oleh Northwestern University, para ilmuwan mempelajari data global COVID-19 dari bebeapa rumah sakit dan klinik di Tiongkok, Prancis, Jerman, Italia, Iran, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Baca juga :
Temuan mereka menyatakan bahwa pasien dari negara dengan tingkat kematian tertinggi seperti Italia, Spanyol, dan Inggris, memiliki tingkat vitamin D yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka di negara yang tidak terkena dampaknya secara parah.
Masih Butuh Penelitian Lanjutan Walaupun begitu, peneliti mengingatkan temuan ini bukan berarti masyarakat bisa segera menimbun suplemen vitamin D. "Ini perlu penelitian lebih lanjut dan saya berharap pekerjaan kami akan merangsang minat pada bidang ini," kata pimpinan studi Vadim Backman dari Northwestern University. "Data ini juga dapat mencerahkan mekanisme kematian yang, apabila terbukti, dapat mengarah pada target terapi baru," tambahnya. Dalam laporannya yang dimuat di medRciv, Backman dan rekan-rekannya melakukan studi pada tingkat kematian karena COVID-19 yang tidak bisa dijelaskan dari satu negara ke negara lainnya. Beberapa hipotesis menyatakan bahwa perbedaan kualitas layanan kesehatan, distribusi usia dalam populasi, tingkat pengujian, maupun jenis virus corona yang berbeda berada di balik itu semua. "Tidak satu pun dari faktor-faktor ini yang tampaknya memainkan peran penting," kata Backman. Dia memberikan contoh bahwa Italia memiliki sistem kesehatan terbaik di dunia. "Sebaliknya kami melihat korelasi yang signifikan dengan kekurangan vitamin D," ujarnya. Mencegah Sistem Kekebalan Terlalu Aktif Backman dan timnya menemukan korelasi yang kuat antara kadar vitamin D dengan badai sitokin (kondisi hiperinflamasi yang disebabkan oleh sistem kekebalan yang terlalu aktif) serta korelasi antara kekurangan vitamin D dengan kematian. Backman mengatakan, badai sitokin dapat merusak paru-paru dan menyebabkan sindrom gangguna pernapasan akut dan kematian pada pasien. Menurutnya, hal tersebutlah yang tampaknya menimbulkan kematian pada sejumlah pasien COVID-19. Di sini, Backman percaya bahwa vitamin D tidak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh bawaan, namun juga mencegah sistem kekebalan tumbuh menjadi terlalu aktif. Dari situ, bisa diartikan bahwa kadar vitamin D yang sehat bisa melindungi pasien dari komplikasi parah maupun kematian, akibat COVID-19. "Itu tidak akan mencegah pasien dari tertular virus, tetapi dapat mengurangi komplikasi dan mencegah kematian pada mereka yang terinfeksi," kata Backman. Studi Serupa Penelitian untuk melihat keterkaitan antara kekurangan vitamin D dan kematian akibat SARS-CoV-2 juga pernah dilakukan oleh para ilmuwan dari Queen Elizabeth Hospital Foundation Trust dan University of East Anglia. Para peneliti melihat tingkat rata-rata vitamin D di antara 20 negara Eropa untuk kemudian dibandingkan dengan jumlah kematian COVID-19 di setiap negara. Lewat uji statistik sederhana, terlihat ada korelasi yang cukup meyakinkan di mana populasi dengan konsentrasi vitamin yang lebih rendah dari rata-rata, memperlihatkan lebih banyak kematian akibat virus corona. "Kelompok populasi yang paling rentan untuk COVID-19 juga merupakan kelompok yang paling kekurangan vitamin D," kata para peneliti dalam kesimpulan laporan awal mereka seperti dikutip dari Science Alert. Kekurangan Vitamin D Memang Tidak Baik Namun, Backman menegaskan bahwa konsumsi vitamin D tetap tidak boleh melewati dosis yang dianjurkan atau berlebihan. Dia mengatakan masih perlu studi lanjutan untuk mengetahui bagaimana vitamin D dapat digunakan secara efektif untuk melindungi pasien dari komplikasi COVID-19. "Sulit untuk mengatakan dosis mana yang paling bermanfaat untuk COVID-19," kata Backman. Walau begitu dia menambahkan, yang jelas, kekurangan vitamin D tidak baik bagi orang-orang. Dia mengatakan, temuan tersebut mungkin bisa menjadi kunci untuk membantu mereka yang renta seperti pasien lanjut usia yang memiliki kondisi kekurangan vitamin D. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Selama social distancing, kita diimbau untuk selalu menjaga kesehatan walaupun di rumah. Salah satu asupan yang bisa menjaga daya tahan tubuh ialah Vitamin C.
Vitamin C adalah salah satu asupan yang dibutuhkan untuk pengembangan fungsi tubuh. Selama ini, kebanyakan orang hanya mengenal vitamin C sebagai kandungan ampuh mencegah flu dan menjaga sistem imun. Padahal, vitamin C punya peranan lebih kompleks dari sekadar fungsi yang telah disebutkan. Agar lebih jelas, dilansir Liputan6.com, berikut fakta mengenai vitamin C yang mungkin belum kamu ketahui.
Baca juga :
Kaya antioksidan
Vitamin C mengandung sumber antioksidan. Hal itu dapat melawan radikal bebas dan mampu meningkatkan imun dalam tubuh. Nah, hal itu bisa mencegah datangnya virus dalam tubuh. Selain itu, vitamin C yang mampu larut dalam air juga membuat kulit lebih terasa segar karena dapat membantu produksi kolagen dalam tubuh. Mampu melawan darah tinggi Selain mampu meningkatkan daya tahan tubuh serta imun, vitamin C juga bisa menurunkan kadar tekanan darah. Menurut penelitian, dengan mengonsumsi vitamin C, mampu menurunkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4.85 mmHg dan diabolik 1.67 mmHg. Perlu diketahui, tekanan darah tinggi biasanya menyebabkan penyakit jantung. Mampu turunkan risiko penyakit Seperti dibahas di atas, vitamin C merupakan sumber antioksidan yang bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung dan memperbaiki proses oksidatif. Tak hanya itu, vitamin C juga mampu meminimalisir risiko penyakit kanker paru-paru, payudara dan usus. Untuk itu, mengonsumsi vitamin c adalah hal yang perlu dilakukan saat ini, mengingat adanya penyebaran virus. Kamu cukup mengonsumsi buah-buahan seperti, Kiwi, pepaya, jeruk dan jambu untuk mendapatkan asupan vitamin c bagi tubuh. Selain buah, vitamin c banyak terdapat di cabai, paprika, tomat, dan brokoli. Selain itu, kamu juga bisa vitamin C dari camilan, es krim misalnya. Salah satunya es krim yang mempunyai kandungan vitamin C tinggi. Yuk, konsumsi vitamin C sekarang juga. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Puasa selain bertujuan meningkatkan keimanan juga bermanfaat bagi kesehatan karena memperbaiki pola makan hingga menurunkan berat badan. Namun, pada beberapa orang, berat badan jusru bertambah ketika puasa.
Berat badan naik pada saat menjalankan puasa, tidak hanya disebabkan karena mengonsumsi makanan saja, namun bisa disebabkan karena banyak faktor. Berat badan naik juga bisa disebabtkan karena gangguan kesehatan tertentu. Bahkan mengonsumsi obat-obatan tertentu, juga bisa menyebabkan berat badan naik. Agar tidak panik, kenali 7 penyebab berat badan naik saat menjalankan puasa, yang sudah dirangkum dari beberapa sumber: 1. Terlalu Banyak Makan Saat Buka Puasa Penyebab berat badan naik saat menjalankan puasa, bisa disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan, pada saat buka puasa.
Baca juga :
Tanpa sadar pada saat buka puasa, banyak orang yang akan menambah porsi makanan, setelah seharian merasakan perut kosong.
Selain membuat berat badan naik, terlalu banyak makan pada saat buka puasa, bisa menyebabkan gangguan kesehatan tertentu seperti asam lambung. 2. Konsumsi Makanan yang Tidak Sehat Setelah menjalankan puasa seharian, perut biasanya mengirim sinyal ke otak, untuk mengonsumsi berbagai makanan yang terpikirkan. Penyebab berat badan naik, sering sekali terjadi akibat mengonsumsi makanan yang tidak sehat, pada saat buka puasa maupun sahur. Makanan yang tidak sehat adalah makanan yang mengandung lemak, makanan yang manis, dan makanan yang tinggi protein. Untuk mengurangi nafsu makanan yang tinggi saat buka puasa, makanlah makanan tinggi serat pada saat buka puasa, agar tidak membuat berat badan naik. 3. Tubuh Kekurangan Cairan Tubuh yang dehidrasi atau kekurang cairan, bisa menjadi penyebab berat badan naik, pada saat menjalankan buka puasa. Tubuh yang kekurangan cairan, bisa menimbulkan gangguan kesehatan, seperti berat badan yang naik. Sahabat Fimela bisa mengonsumsi 4 gelas air putih pada saat buka puasa, dan bisa mengonsumsi 4 gelas air putih saat sahur, untuk menjaga cairan tubuh tetap seimbang. Namun untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, jangan mengonsumsi minuman, yang bisa menyebabkan berat badan tubuh naik. Minuman yang bisa membuat berat badan naik adalah minuman bersoda, minuman beralkohol, dan minuman yang terlalu manis. 4. Kurang Tidur Seseorang yang kurang tidur saat menjalankan puasa, bisa mengakibatkan berat badan naik. Karena metabolisme di tubuh akan terganggu. Metabolisme yang terganggu bisa menyebabkan hormon kortisol meningkat. Hormon kortisol adalah hormon yang bisa meningkatkan nafsu makan. Sehingga akan membuat berat badan naik. Seseorang yang kurang tidur, juga bisa meningkatkan ghrelin yang merupakan hormon peningkat rasa lapar, dan juga mengurangi hormon leptin yang merupakan hormon pemberi rasa kenyang pada tubuh. Kurang tidur saat menjalankan puasa, juga berisiko memiliki lemak perut atau lemak visceral. Jika dibiarkan terus menerus maka lemak ini akan mengakibatkan penyakit jantung atau diabetes. 5. Makan Terlalu Cepat Pada saat menjalankan puasa, kita tidak akan mengonsumsi makanan dan minuman selama beberapa jam. Hal ini bisa menjadi penyebab makan terlalu cepat saat buka puasa. Makan terlalu cepat bisa membuat berat badan naik dengan cepat. Karena dengan makan terlalu cepat, perut akan cepat terisi makanan. Makan terlalu cepat bisa membuat berat badan naik, karena tubuh kekurangan waktu untuk mencerna makanan, dan tubuh terus merasa kelaparan. Agar tidak terlalu cepat saat makan, konsumsilah makanan dengan pelan-pelan, untuk membantu sistem pencernaan mengolah makanan dengan baik. 6. Kurang Olahraga Walaupun sedang menjalankan puasa, Sahabat Fimela harus tetap melakukan olahraga, untuk menjaga berat badan tubuh tetap ideal. Agar tetap bisa melakukan olahraga, pada saat menjalankan ibadah puasa, lakukan olahraga yang ringan sebelum buka puasa. Sahabat Fimela bisa melakukan olahraga selama 20 hingga 30 menit. Olahragalah dengan instensitas yang rendah, agar tubuh tidak terlalu kelelahan. Selain menjaga berat badan ideal, olahraga dengan intensitas yang rendah, bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat menjalankan puasa. Olahraga yang bisa dilakukan pada saat puasa adalah yoga, jalan santai, atau bersepeda santai untuk membakar kalori harian. 7. Tidur Cepat Setelah Buka Puasa dan Sahur Penyebab berat badan naik berikutnya, melakukan tidur cepat setelah makan pada saat buka puasa, maupun setelah sahur. Pada saat sahur, jam tidur seseorang akan terpotong, dan banyak orang memilih untuk melanjutkan tidur. Begitu juga pada saat buka puasa. Setelah buka puasa beberapa orang memilih untuk segera tidur, agar tidak terlambat bangun saat sahur. Seharusnya jangan tidur terlalu cepat setelah makan. Tidurlah 2 jam setelah makan, agar berat badan tidak naik. Sistem pencernaan memerlukan kurang lebih 2 jam untuk mencerna makanan, untuk dijadikan sebagai energi pada tubuh. Tidur lebih cepat setelah makan bisa mengakibatkan makanan tersebut berubah menjadi timbunan lemak. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Ivan Noersyid menyampaikan, henti jantung tidak selalu disebabkan karena adanya riwayat penyakit jantung. Pasien henti jantung dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Beberapa faktor henti jantung, seperti diare yang berakibat pada kekurangan cairan berlebih dan tension pneumothorax--kondisi saat udara yang terkumpul pada rongga pleura (lapisan tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada) tidak dapat keluar, tetapi udara dari dinding dada dan paru-paru terus masuk ke rongga tersebut. Kondisi tersebut akan menekan bukan hanya paru-paru, melainkan juga jantung.
Baca juga :
“Contohnya, jika pembuluh darah kekurangan cairan, maka pembuluh darah akan kekurangan oksigen, sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal,” jelas Ivan sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Kamis (7/5/2020).
Jika pasien ditemukan riwayat penyakit yang menyebabkan henti jantung, maka pasien tersebut akan diberikan treatment atau pengobatan utama yang berbeda, bergantung pada riwayat penyakitnya. Riwayat Serangan Jantung Jika pasien henti jantung punya Riwayat serangan jantung, maka masih dapat dibantu melalui kateterisasi jantung. Apabila pasien mengalami kekurangan cairan, maka pasien akan diberikan cairan agar jantung bisa bekerja. “Semua penyebab henti jantung akan dievaluasi untuk diberikan tindakan medis yang tepat” ujar Ivan, yang berpraktik di Primaya Hospital Bekasi Timur. “Untuk pasien dengan riwayat penyakit jantung, diharapkan pasien tidak melakukan aktivitas atau olahraga berat agar terhindar dari henti jantung.” Pencegahan Henti Jantung Ivan menjelaskan, ada dua kategori pasien dalam melakukan pencegahan henti jantung. Kategori pertama, pasien yang tidak memiliki gejala penyakit apapun, tapi orang tersebut berusia lebih dari 40 tahun dan memiliki faktor risiko. Seperti tensi tinggi, punya riwayat penyakit jantung dan kebiasaan merokok dan meminum alkohol. Untuk seseorang dengan kategori tersebut, sebaiknya dilakukan medical check up secara rutin dan melakukan pola hidup sehat. Kategori kedua, tindakan preventif pada pasien yang sudah memiliki penyakit sebelumnya, seperti riwayat penyakit jantung, stroke, gula, dan sebagainya. Pasien dalam kategori ini harus melakukan pengobatan secara disiplin sesuai dengan anjuran dokter. Tetap Konsultasi Di tengah pandemi COVID-19, pasien tetap harus melakukan konsultasi dengan dokter, terutama untuk penyakit yang memang harus segera ditangani atau diobati. “Sekarang ini, bisa juga pasien berkonsultasi online menggunakan telemedicine. Intinya, pasien harus mengikuti anjuran dokter dan rutin meminum obat,” tambah Ivan. Agar tetap sehat, Ivan menganjurkan, lakukan pola hidup dengan mengurangi makanan yang mengandung kolesterol dan rutin berolahraga minimum 40 menit untuk membakar gula dan lemak. "Hindari merokok, meminum alkohol, dan makan makanan tinggi gula. Lakukan pola tidur yang cukup minimal 8 jam dalam sehari," tutupnya. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Tubuh tetap membutuhkan asupan cairan yang sama dengan hari-hari biasa, meskipun seseorang sedang melakukan puasa. Maka dari itu, penting untuk memenuhi kebutuhannya dengan konsumsi air sebanyak 2 liter setiap hari.
Diana Sunardi, Ketua Indonesian Hydration Working Group mengatakan bahwa tubuh membutuhkan asupan air yang cukup agar organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik, khususnya di saat berpuasa bulan Ramadan. "Pada saat berpuasa, otomatis pola asupan air berubah, padahal sistem metabolisme tubuh kita tetap bekerja seperti biasa," kata Diana dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6 pada Selasa (5/5/2020).
Baca juga :
Diana menambahkan, yang terbaik bagi tubuh adalah tetap mengonsumsi air minum minimal dua liter setiap hari atau sesuai kebutuhan.
"Dapat dikonsumsi 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas sepanjang malam hingga sebelum tidur, dan 2 gelas pada saat sahur," tambahnya. Memastikan Organ Tubuh Bekerja Normal Dalam pesannya, air berperan melancarkan metabolisme tubuh salah satunya adalah dengan membantu penyaluran nutrisi ke sel-sel tubuh dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan lewat urin. "Karena dalam 5 menit air dapat langsung diserap oleh tubuh, akan lebih baik apabila seseorang mengutamakan mengonsumsi air mineral berkualitas saat berbuka." "Ini untuk memastikan organ tubuh, lekas bekerja normal kembali, termasuk saluran pencernaan supaya nutrisi dari makanan dapat terserap dengan baik," kata Diana. Selain itu, Diana mengatakan yang harus diperhatikan juga adalah mengonsumsi air mineral yang berkualitas, tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung zat berbahaya bagi tubuh. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |