Rifan Financindo - Salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19 adalah disediakannya bilik disinfektan di berbagai fasilitas umum. Namun, bilik disinfektan ternyata memiliki dampak negatif pada kesehatan.
Hal ini diungkap oleh Dr. Inolyn Pandjaitan, Direktur Medik RS PGI Cikini. Menurutnya, bilik disinfektan banyak diinstal di bagian depan gedung-gedung di Jakarta dan kota besar di Indonesia. Tujuannya untuk menurunkan transmisi virus corona. “Tapi jika dilihat dari rekomendasi WHO (World Health Organisation) bilik disinfektan ini tidak bisa membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh kita,” ujar Inolyn dalam video wawancara yang diterima liputan6.com, Selasa (31/3/2020).
Baca juga :
Ia menambahkan, penyemprotan disinfektan ke tubuh dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Terutama pada mata dan mulut.
“Bahkan, ada risiko berbahaya karena klorin atau etanol yang disemprotkan itu kalau terkena mata atau mulut bisa merusak.” Kiat Aman Turunkan Transmisi COVID-19 Inolyn memberikan kiat-kiat untuk menurunkan transmisi COVID-19 dengan cara yang aman. Ia merekomendasikan kiat sesuai rekomendasi WHO. Baginya, yang paling penting adalah menjaga kebersihan tangan. Menjalankan gaya hidup bersih dan sehat juga dapat dilakukan. Hal lainnya, fisical distancing dengan jarak aman lebih dari satu meter atau dua meter. Penggunaan masker yang sesuai saat keluar rumah juga dianjurkan. “Bagaimana caranya untuk mengurangi transmisi virus corona, yang paling penting adalah menjaga kebersihan tangan, fisical distancing satu sampai dua meter, gunakan masker yang sesuai. Kalau pulang dari keramaian atau tempat berisiko tinggi, langsung mandi dan ganti baju , itu sesuai rekomendasi WHO,” pungkasnya. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |