PT Rifan Financindo - Jangan senang dulu ketika berat badan turun banyak saat Anda dengan sadar melakukan diet ekstrem. Anda harus tahu bahwa diet yang dilakukan dengan mengonsumsi makanan kurang dari 800 kalori setiap hari akan mendatangkan masalah bagi tubuh.
"Diet ekstrem bikin langsing, pasti. Namanya saja diet ekstrem," kata Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK(K) dalam Instagram Live bersama Good Doctor dan Persatuan Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI) pada Minggu, 14 Maret 2021. Diet ekstrem, jelas Samuel, adalah diet yang dalam istilah medis disebut very low calorie (sangat rendah kalori). Pelakunya hanya mengonsumsi makanan yang jumlah kalorinya kurang dari 800 kkal per hari, bahkan ada yang sampai kurang dari 400 kkal per hari.
Baca juga :
"Apakah bikin langsing? Pasti, dia bikin langsing. Tapi pertanyaannya, langsing yang bagaimana dulu, itu yang penting," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan dr Feni Nugraha MARS MGz SpGK bahwa diet ekstrem akan membuat berat badan pelakunya turun banyak. Sehingga dia akan langsing dalam waktu singkat. "Karena bagaimana pun saat kita melakukan defisit kalori atau pengurangan kalori, sudah pasti akan terjadi pengurangan berat badan," kata Feni. "Tetapi tujuan akhirnya sehat atau tidak, tergantung bagaimana diet yang kita jalankan itu," Feni menekankan. Dampak Kesehatan Jangka Panjang Saat Diet Ekstrem Pada kesempatan itu, dr Arti Indira MGz SpGK FINEM, menambahkan,"Mendengarkan kata ekstrem saja kita sudah memikirikan hal yang enggak baik. Jadi, harus hati-hati.". Menurut Arti, diet ekstrem berarti pengurangan kalorinya sangat ekstrem. Defisit kalorinya rendah sekali. Bahkan, pada beberapa kasus, diet ekstrem bisa juga didefinisikan dengan pembatasan atau pengurangan dari salah satu kelompok bahan makanan. Tidak sedikit pula pelaku diet ekstrem yang memilih mengonsumsi pil ajaib yang dipercaya dapat menurunkan berat badan dengan cepat. "Ini bahaya sekali. Bahayanya, yoyo diet. Berat badannya sudah turun lumayan banyak, tapi akan gampang banget balik lagi setelah tidak menjalani diet tersebut," katanya. "Tak jarang malah berat badannya akan lebih besar dari berat awalnya," Arti menekankan. Diet Ekstrem Mengikis Massa Otot Diet ekstrem yang dilakukan dalam waktu yang lama akan berdampak pada kesehatan jangka panjang. Asupan kalori rendah ditambah tidak memerhatikan asupan makronutrisi dan mikronutrisi, kata Arti, kesehatan jangka panjang bisa terganggu. "Yang sering tidak terlihat karena asupannya sangat rendah adalah bekurangnya massa otot. Hati-hati, massa otot itu sangat penting untuk tubuh kita. Kalau sampai berkurang banyak, akan berdampak untuk kesehatan jangka panjang," ujarnya.PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
Rifanfinancindo - Sejumlah pilihan obat dalam menjalani induksi ovulasi akan diberikan dokter kepada pasangan untuk membantu meningkatkan kesuburan. Tentunya, obat diberikan setelah dilakukan beberapa tes dan konfirmasi kesuburan.
dr Shanty Olivia Jasirwan, SpOG-KFER, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi di Rumah Sakit Pondok Indah memberikan pilihan obat kesuburan seperti: Baca Juga Angka Konsumsi Alkohol Asia Tenggara Meningkat 34 Persen, Bagaimana di Indonesia? 1. Klomifen Sitrat, merupakan obat oral (tablet) dengan dosis (50-150mg/hari) diberikan selama 5 hari (hari ke- 2/3 sd 6/7) merupakan selectiveestrogen receptor modulator (SERM) bertujuan meningkatkan produksihormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Baca juga :
2. Letrozole, merupakan obat oral (tablet) dengan dosis (2,5-7,5 mg/hari)diberikan selama 5 hari (hari ke- 2/3 sd 6/7) merupakan anti estrogen yangjuga meningkatkan produksi hormon FSH
3. Gonadotropin: - rFSH (recombinant Follicle Stimulating Hormone) - HMG (Human Menopausal Gonadotropin) - HCG (Human Chorionic Gonadotropin), untuk pematangan sel telur dan pemecah folikel "Pada induksi ovulasi, kita ingin mendapatkan 2-3 sel telur semaksimal mungkin. Seperti obat suntik gonadotropin itu juga digunakan pada terapi infertilitas lain, seperti bayi tabung," kata Shanty dalam acara temu media virtual, ditulis Sabtu (13/3/2021). Menurut Shanty, keberhasilan mendapatkan sel telur ini juga tergantung juga pada senggama terjadwal. "(Pada siklus haid normal) Setelah pemeriksaan, pasangan akan diberikan obat-obatan induksi ovulasi, nanti di hari 10-12 akan dilakukan pemeriksaan USG transvaginal untuk memantau folikel, ketebalan dinding rahim. Selanjutnya hari 13-16 senggama bisa dilakuakn setiap hari atau setiap 2 hari sekali hingga akhirnya menunggu hingga dua minggu untuk tes kehamilan." 2 dari 4 halaman Tingkat keberhasilan induksi ovulasi Shanty menuturkan metode induksi ovulasi ini memiliki tingkat keberhasilan hingga 80 persen. Namun kembali lagi tergantung pada usia, penyebab fertilitas dan lamanya pernikahan. Sementara, lanjut Shanty, sejumlah efek samping induksi ovulasi juga bisa terjadi seperti: -Keluhan terkait perubahan hormon,seperti hot flashes, sakit kepala, mood swings, nyeriperut bawah, dan payudara nyeri - Kehamilan kembar (multipel), 7-10% padaCC/LTZ, 20% pada Gonadotropin - Sindroma hiperstimulasi ovarium (<1%), jarang terjadi, keluhan berupa nyeri hebat panggulatau perut, napas berat, mual, muntah, kembung,dan berat badan bertambah. "Pada kasus tidak ada ovulasi dan sudah diberikan dosis maksimal, maka dokter akan reevauasi. Kemungkinan resistensi jadi jika tidak ada respons terapi induksi ovulasi maka lebih baik ditangani dengan program IVF/bayi tabung," pungkasnya. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Banyak anggapan orang di sekitar kita yang masih percaya bahwa minum air putih yang banyak membuat ginjal lebih sehat. Hal ini pun dibantah dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH yang mendalami Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi.
Menurut dr Tunggul, untuk memelihara kesehatan ginjal yang perlu dilakukan adalah minum yang cukup sesuai kebutuhan tubuh. "Untuk memelihara ginjal bukan minum banyak. Itu salah. Yang benar, harus minum cukup dan nggak boleh kurang karena nanti dehidrasi," katanya dalam acara World Kidney Day 2021 dengan tema Living Well With Kidney Disease, ditulis Jumat (12/4/2021).
Baca juga :
PT Rifan Financindo - Pengguanaan earphone yang tidak sesuai aturan akan menyebabkan gangguan kesehatan telinga. Menurut Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Sp. THT-KL(K) dari Perhimpunan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL), penggunaan earphone memiliki aturan baku tersendiri.
“Earphone kita punya aturan baku bahwa 85 desibel bunyi tidak boleh ada di telinga kita selama 8 jam, itu peraturan formal pada program konservasi pendengaran,” ujar Jenny dalam seminar daring Kementerian Kesehatan, ditulis Selasa (9/3/2021). Penggunaan earphone yang aman adalah dengan mengatur volume di bawah 85 desibel misalnya di 60 desibel. Waktu penggunaanya pun perlu diatur, satu jam mendengarkan dan satu jam istirahat.
Baca juga :
“Karena kita tahu, dampak kebisingan pada telinga itu sebetulnya ada periode yang disebut sebagai penurunan pendengaran sementara, ini disebabkan paparan bising yang terlalu lama.”
Makanya, waktu yang selang seling antara mendengarkan dan istirahat sangat dibutuhkan untuk menghindari penurunan pendengaran sementara yang dapat memicu terjadinya penurunan pendengaran yang menetap, kata Jenny. Selain itu, waktu yang selang-seling dalam penggunaan earphone juga berguna untuk memberi waktu masuknya oksigen ke dalam telinga sehingga tidak rentan infeksi. Memicu Infeksi Telinga? Jenny juga membahas terkait kemungkinan terjadinya infeksi telinga yang dipicu perangkat musik atau perangkat telinga. Menurutnya, jika perangkat itu berupa headphone, maka itu tidak terlalu berisiko memicu terjadinya infeksi telinga. Namun, jika yang digunakan adalah perangkat yang dimasukkan ke dalam telinga seperti insert earphone maka risiko infeksi menjadi lebih tinggi. “Kalau liang telinganya sensitif dan penggunaannya lama ya barangkali awal-awalnya terasa panas dan kalau dikorek-korek itu bisa infeksi.” “Tapi sepanjang telinganya sehat, bersih, penggunaan earphone tidak berlebihan maka akan terhindar dari infeksi.” Walau demikian, penggunaan earphone juga dapat memicu masuknya kotoran telinga ke bagian yang lebih dalam. Karena, earphone bersifat mendorong kotoran tersebut. “Jadi secara tidak langsung dengan penjagaan yang baik tentu tidak menimbulkan infeksi, tapi justru dengan volume yang keras itu akan mengakibatkan gangguan pendengaran akibat bising,” tutupnya. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Makan apapun kalau berlebihan tidak bagus buat kesehatan. Apalagi kalau mengonsumsi makanan olahan hingga berkali-kali dalam sehari, seperti mengonsumsi croissant dan roti putih. Penelitian menemukan konsumsi produk yang dimodifikasi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit dan bahkan memperpendek umur Anda.
Seperti dilansir Eat This, para peneliti melihat data dari studi Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE). Mereka menganalisa pola makan dari beragam populasi di negara-negara berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi di seluruh dunia. Penelitian tersebut diterbitkan di The British Medical Journal. Penelitian itu mengungkapkan bahwa mengonsumsi biji-bijian rafinasi, seperti croissant dan roti putih, terkait dengan tingginya risiko penyakit jantung. Peningkatan risiko stroke dan kematian juga terkait dengan konsumsi produk olahan.
Baca juga :
Para peneliti menggunakan PURE untuk menemukan hubungan antara konsumsi biji-bijian rafinasi, biji-bijian dan nasi putih dengan penyakit kardiovaskular, kematian, lipid darah, dan tekanan darah.
Peneliti memeriksa data selama 16 tahun dari 137.130 peserta di 21 negara, dan menemukan bahwa makan tujuh porsi biji-bijian rafinasi per hari dikaitkan dengan: 27 persen risiko lebih tinggi untuk kematian dini 33 persen risiko lebih tinggi untuk penyakit jantung Risiko stroke 47 persen lebih tinggi Tak Ditemukan Efek Negatif Signifikan dari Konsumsi Biji-Bijian atau Nasi Putih Di sisi lain, tidak ditemukan efek negatif yang signifikan terhadap kesehatan dengan mengonsumsi biji-bijian atau nasi putih. Dalam studi PURE, roti putih adalah sumber utama karbohidrat, dan para peneliti mencatat bahwa konsumsi biji-bijian olahan dan gula tambahan telah meningkat selama beberapa dekade terakhir. "Kami tidak terkejut dengan temuan penelitian kami," kata penulis studi Mahshid Dehghan, PhD, mengutip penelitian PURE sebelumnya mengaitkan asupan karbohidrat tinggi dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit jantung. "Biji-bijian olahan memiliki serat makanan yang lebih rendah, terutama karena proses pemurnian. Oleh karena itu, biji-bijian tersebut memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dan meningkatkan kadar glukosa darah dengan sangat cepat." Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah seperti hipoglikemia (penurunan gula darah) dan stimulasi rasa lapar (yang menyebabkan makan berlebihan). Ini sebagian dapat menjelaskan efek buruk yang terkait dengan asupan tinggi biji-bijian olahan. Tentu saja, dengan hasil penelitian ini bukan berarti Anda harus menjalani diet keto atau mengurangi karbohidrat secara ketat dengan cara lain. Ingatlah, dalam penelitian ini terlihat makan tujuh porsi biji-bijian olahan per hari yang merugikan kesehatan. Batasi Makanan yang Diolah Berlebihan Untuk menguranginya, Anda dapat dengan mudah mengganti banyak porsi ini dengan biji-bijian seperti gandum utuh, gandum hitam, millet, barley, atau bahkan popcorn. "Pengurangan jumlah biji-bijian dan gula rafinasi, dan peningkatan kualitas karbohidrat sangat penting untuk hasil kesehatan yang lebih baik," kata Dehghan. "Namun, kami tidak menyarankan penghapusan total biji-bijian olahan." Sementara itu, Scott Lear, ketua Pfizer / Heart & Stroke Foundation dalam dalam penelitian pencegahan kardiovaskular dan profesor ilmu kesehatan mengatakan studi ini menegaskan kembali bahwa diet sehat itu termasuk membatasi makanan yang diproses dan diolah secara berlebihan, seperti dilansir AJC. Chan Harvard T.H. Chan School of Public Health juga mengatakan bahwa biji-bijian adalah pilihan yang lebih baik daripada biji-bijian olahan. Yang pertama memberikan nilai gizi penuh sementara biji-bijian olahan mengosongkan manfaat kesehatannya selama pemrosesan. Rifanfinancindo. Sumber : liputan 6
Rifan Financinado - Sebagai gerbang masuk berbagai makanan dan minuman, kesehatan gigi dan mulut tidak boleh disepelekan. Semua nutrisi dan gizi yang tubuh kamu dapatkan berawal dari mulut. Gigi menjadi organ penting untuk mengunyah makanan dan lidah sebagai pengecap yang memberikan sensasi dari berbagai makanan yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, jika malas menjaga keduanya siap-siap menghadapi berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Tidak hanya berupa rasa sakit nyeri dan tidak nyaman, tapi juga bau mulut hingga gigi tanggal atau copot. Berikut ini 9 penyakit yang mengintai kamu jika malas menjaga kesehatan gigi dan mulut. 1. Radang Gusi Penyakit pertama yang bisa mengintai kamu adalah radang gusi. Dalam istilah kedokteran gigi, seperti yang dikutip dari klikdokter, radang gusi disebut gingivitis. Ini adalah suatu kondisi ketika gusi terlihat bengkak dan memiliki warna yang lebih merah dari biasanya.
Baca juga :
Gingivitis ditandai dengan keluarnya darah pada saat menyikat gigi. Kondisi ini bisa timbul akibat adanya plak serta karang gigi yang menempel dan menumpuk di tepian gusi. Gingivitis akan menjadi lebih buruk bila tidak segera ditangani dengan tepat. Kondisi tersebut bisa mengarah pada komplikasi yang lebih parah, yaitu periodontitis-peradangan gusi serius yang menyebabkan rusaknya jaringan lunak dan tulang pendukung gigi. 2. Karies Gigi Karies adalah munculnya lubang pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini adalah gangguan rongga mulut yang paling umum terjadi di kalangan masyarakat. Karies gigi tidak boleh diremehkan dan perlu segera diatasi, caranya dengan penambalan atau cabut gigi, tergantung dari kondisi. Bila tidak segera ditindak, lama-kelamaan lubang yang timbul akan semakin luas dan dalam, sehingga dapat merusak gigi dan menyebabkan infeksi pada saluran akar gigi. 3. Gigi Sensitif Masalah kesehatan selanjutnya pada gigi adalah gigi sensitif yang disebabkan adanya penurunan posisi gusi. Kondisi ini bisa terjadi akibat kebiasaan sikat gigi yang tidak tepat. Karies gigi yang tidak diatasi dengan baik, gigi patah, dan efek samping proses bleaching gigi yang salah. Di samping itu, gigi sensitif dapat menyebabkan keluhan gigi ngilu, linu, atau terasa nyeri, khususnya saat terpapar makanan atau minuman dingin. 4. Gigi berlubang Gigi berlubang terjadi apabila jaringan gigi telah berubah menjadi karies gigi. Untuk mengatasi kondisi ini, hanya bisa dilakukan dengan penambalan oleh dokter gigi. Nantinya dokter gigi akan mengambil dan membersihkan terlebih dahulu karies gigi, barulah akan ditambal dengan bahan yang sesuai. Oleh karena itu, jangan sampai terlambat periksa ke dokter, karena karies gigi ini terus bergerak ke dalam gigi. Apabila sudah sampai ke bagian pulpa gigi, maka hanya bisa diselamatkan dengan perawatan saluran akar. 5. Gigi Abrasi Masih berkaitan dengan gigi. Kali ini adalah gigi abrasi yang terjadi akibat gigi mengalami gesekan yang terlalu kuat dan terus-menerus. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti menyikat gigi terlalu keras, kawat gigi yang terlalu mencengkeram, dan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Beberapa kebiasaan penyebab gigi abrasi contohnya, kebiasaan menggunakan tusuk gigi dan kebiasaan menggigit pulpen. 6. Gigi bungsu Masalah gigi ini kerap muncul pada usia dewasa, sekira usia 17 hingga 23 tahun. Tumbuhnya gigi ini bisa menimbulkan rasa sakit dan masalah lainnya. Misalnya, pada gigi bungsu yang tumbuhnya miring, makanan bisa terjejal di dalamnya dan kemudian terjadi lubang gigi karena sulit dibersihkan. Selain itu, bukan hanya gigi ini yang sakit, lubang juga akan terjadi di gigi sebelahnya yang terjejal makanan. 7. Bau Mulut Masalah yang tidak bisa disepelekan, terlebih di situasi saat mengenakan masker dan tentu mencium aroma mulut sendiri. Bau mulut atau halitosis umumnya berasal dari kesehatan rongga mulut yang tidak terjaga dengan baik. Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai akibat dari gigi berlubang, penumpukan karang gigi, atau pemakaian gigi tiruan yang tidak dibersihkan secara rutin. Sedangkan, jika kamu adalah tipikal orang yang sangat menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut namun masih mengalami bau mulut, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan penyakit sistemik yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan atau pencernaan. 8. Sariawan Hampir setiap orang pernah mengalami sariawan. Gangguan rongga mulut yang satu ini bisa terjadi pada anak, orang dewasa, bahkan lansia sekalipun. Sariawan disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun, cedera mulut akibat tidak sengaja tergigit, pemakaian gigi palsu yang tidak tepat, maupun kekurangan pasokan vitamin B 12. Sariawan umumnya bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 2–3 minggu. Jika sering terjadi berulang atau tidak sembuh dalam waktu lebih dari sebulan, kamu sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. 9. Kanker mulut Dari namanya saja sudah menakutkan, kamu pasti tak ingin menimpanya. Jenis kanker ini terbanyak ke-8 di seluruh dunia, meliputi bibir, rongga mulut, dan nasofaring. Kanker mulut juga merupakan ancaman bagi orang dewasa dan lansia di negara maju maupun miskin. Penderitnya banyak terjadi pada pria. Risikonya bisa meningkat dengan bertambahnya usia. Kanker mulut biasanya muncul pada usia sekitar 65 tahun. Mengingat ada hubungan yang erat antara kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan, maka menjaga kesehatan keduanya jadi hal yang sangat penting. Dari anak-anak hingga orang dewasa, akan merasakan dampaknya jika kesehatan gigi dan mulut tidak terjaga. Anak kecil yang giginya rusak maka bisa menurun rasa percaya dirinya dan kekurangan gizi karena susah makan. Di usia produktif, jika mengalami sakit gigi, akan mengganggu produktivitas kerja dan menghambat sosialisasi. Pada lansia, jika tidak memiliki gigi yang cukup, maka bisa menurunkan kualitas hidupnya. Dengan perawatan gigi serta mulut yang baik, bakteri-bakteri di dalam mulut akan dapat dikendalikan. Selain menggosok gigi secara benar dan rutin, kamu juga bisa Gunakan obat kumur dan lakukan dental floss untuk menghilangkan partikel sisa makanan yang masih menempel di sela-sela gigi, yang mungkin tidak terjangkau hanya dengan sikat gigi. Hal ini dapat mencegah supaya tidak terjadi lubang pada gigi. Gunakan obat kumur yang mengandung formula unik 4 essential oils, yang terbukti secara klinis dapat melawan 99,9% kuman penyebab masalah mulut dan plak, serta bantu menjaga kondisi gusi lebih sehat dalam 3 minggu. Kebiasaan berkumur dengan obat kumur, yang disertai menyikat gigi dan flossing secara rutin, bisa menjaga kebersihan mulut dan gigi secara optimal. Selanjutnya, konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari gaya hidup yang buruk dan rutin periksa ke dokter gigi. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Bagi kebanyakan orang, diare hanyalah ketidaknyamanan sesekali. Namun sekalinya terjadi, Anda ingin solusi secepatnya.
Menurut Ahli gastroenterologi dengan Spectrum Health di Grand Rapids, Michigan, Dr. Randy Meisner, jika Anda mengalami diare kronis atau berulang, penting untuk menilai apakah itu bisa menjadi inkontinensia tinja. Menurut Mayo Clinic, diare didefinisikan sebagai peningkatan jumlah tinja, tetapi inkontinensia tinja terjadi ketika Anda tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol pergerakan usus Anda.
Baca juga :
Dokter perlu menilai kedua kondisi tersebut secara berbeda, kata Dr. Meisner. Jadi jangan takut untuk berbicara dengan dokter jika Anda benar-benar mengalami insiden inkontinensia dan bukan hanya diare.
Berikut beberapa pengobatan alami untuk diare sehingga Anda tidak perlu menelan obat, dilansir dari Livestrong. 1. Konsumsi Serat Larut Menurut Dr. Meisner, sebenarnya tidak ada makanan yang dapat menghentikan diare, tetapi makanan tertentu dapat membantu menghilangkannya. Menurut OncoLink, cobalah makanan dengan serat larut, yang bergerak lebih lambat melalui sistem pencernaan. Makanan serat larut juga dikenal sebagai makanan pengikat untuk diare, karena membantu membuat tinja lebih padat. Menurut Mayo Clinic, makanan tinggi serat larut meliputi: Gandum, Kacang-kacangan, Apel, buah sitrus (kecuali lemon, karena meskipun tinggi serat larutnya, tapi rasanya tidak enak untuk dimakan, sehingga pilihlah jeruk atau anggur dan perlu diingat bahwa jika dijus tidak akan mengandung serat), Wortel, Barley. 2. Makanan biasa Menurut OncoLink, makanan yang hambar dan mudah dicerna adalah cara yang baik untuk menghentikan diare dengan cepat di rumah, terutama bila kondisinya parah. Hindari makanan dengan bumbu dan saus yang banyak pada makanan berikut: protein tanpa lemak seperti ayam, ikan, dan telur; Kentang tumbuk; Mi; Nasi; sayuran yang dimasak dengan baik. Makan lima hingga enam porsi kecil sepanjang hari mungkin lebih mudah bagi sistem pencernaan Anda daripada makan tiga kali sehari dengan porsi besar-besar. 3. Probiotik Meskipun Dr. Meisner mencatat tidak ada data konklusif tentang keefektifan probiotik untuk diare, namun ia menemukan beberapa pasien mendapat manfaat dari probiotik, mikroorganisme yang hidup di saluran GI dan juga bisa terdapat pada beberapa makanan, dalam kasus diare yang disebabkan oleh infeksi akut. Sebuah studi yang rilis Agustus 2017 di American Family Physician menemukan bahwa probiotik sangat efektif untuk diare yang disebabkan oleh infeksi, diare terkait antibiotik dan bahkan diare dari beberapa gangguan pencernaan, termasuk sindrom iritasi usus besar. Karena probiotik sifatnya cocok-cocokan, mungkin Anda harus coba beberapa hingga menemukan yang cocok untuk Anda, kata Dr. Meisner. Adapun makanan kaya probiotik meliputi: Yoghurt dan kefir; kol parut; Kimchi; Sup Kedelai Jepang; Tempe. Adapun cuka sari apel masih belum jelas manfaatnya untuk diare. Meskipun beberapa penelitian termasuk yang rilis Februari 2016 di Pharmacy Today mencatat cuka sari apel mungkin menunda pengosongan lambung. Namun, Anda harus ingat pula bahwa cuka sari apel juga sangat asam, yang bisa mengiritasi usus dan menyebabkan masalah pencernaan bagi sebagian orang. PT Rifan Financindo. Sumber ; liputan 6
Rifanfinancindo - Penyakit anemia bisa menimpa siapa saja, tak melihat usia, bisa anak-anak, dewasa maupun orang lanjut usia. Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat.
Dikutip dari klikdokter, anemia atau yang dikenal kurang darah adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah dimana jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun. Akibatnya organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia terlihat mudah lelah dan pucat. Gejala anemia dapat bervariasi, tergantung pada jenis, penyebab, keparahan penyakit dan penyakit lain yang mendasari, seperti adanya perdarahan, luka pada lambung, gangguan haid dan kanker. Selain kondisi tubuh cepat lelah, kepala pusing, wajah pucat, dan sering kehabisan nafas, ada beberapa gejala yang tidak boleh dianggap remeh.
Baca juga :
1. Tangan dan kaki terasa dingin
Jika merasa tangan dan kaki lebih dingin dari biasanya, bisa jadi tandanya Anda kekurangan vitamin B-12 dan zat besi. Zat besi membantu sel-sel darah merah mengirimkan panas dan nutrisi ke seluruh sel tubuh. Jadi, ketika memiliki kekurangan zat besi, Anda lebih rentan merasa kedinginan. Jika kekurangan darah disebabkan oleh kekurangan zat besi dan vitamin B-12, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi setiap harinya. Seperti daging merah, bayam dan juga hati. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen atau vitamin B-12 dan zat besi untuk kecukupan zat dan bebas anemia. 2. Sakit di dada Ketika ada lebih sedikit sel darah merah sehat yang beredar, jantung harus bekerja lebih keras untuk memindahkannya ke seluruh tubuh. Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya dan Anda mungkin mulai merasakan ketegangan akibat dari nyeri dada tersebut. Gejala ini sangat berbahaya bagi Anda yang memiliki masalah jantung. Sebab ketika jantung harus bekerja lebih keras, detak jantung pun menjadi tidak teratur, jantung membesar, atau bahkan gagal jantung. 3. Denyut jantung tidak teratur Palpitasi jantung atau jantung berdetak lebih cepat dari biasanya adalah tanda anemia defisiensi besi. Menurut Healthline, orang yang anemia memiliki kadar hemoglobin yang rendah, yakni protein dalam sel darah merah yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa kadar hemoglobin yang cukup membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk membawa oksigen. Hal inilah yang yang menyebabkan perasaan bahwa jantung Anda berdetak tidak teratur atau bahkan lebih cepat. 4. Nafas jadi pendek Karena jantung bekerja lebih cepat dan suplai oksigen yang masuk tetap tidak maksimal dapat menyebabkan nafas Anda juga akan semakin cepat tapi pendek. Dalam kasus terburuk, Anda bisa kehabisan napas dan pingsan untuk beberapa saat. Setelah mengenali gejala kurang darah ada dalam tubuh Anda, segera cari tahu pemicunya. Bila disebabkan oleh pola makan tidak seimbang, segera perbaiki asupan harian Anda. Konsumsi makanan kaya vitamin B-12 dan zat besi. Jika gejala terus berlanjut segera konsultasikan pada dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Kita mungkin pernah menginap dadakan dan nggak bawa sikat gigi. Nah di momen ini, mungkin kita pernah meminjam sikat gigi. Tapi kita nggak sadar kalau ternyata bertukar sikat gigi ternyata berdampak buruk buat kesehatan lho!
Dikutip laman The Healthy, berdasarkan penelitian di Journal of Clinical Microbiology ternyata mulut menjadi rumah bagi lebih dari 700 bakteri. Meski ratusan bakteri ini nggak berbahaya, namun ada bakteri seperti staph dan e-coli yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit. Dokter Gigi di New York City, Steven F Schwartz mengatakan bahwa virus seperti flu dan radang tenggorok akan mudah tertular, jika kita sharing sikat gigi.
Baca juga :
Namun ada penyakit lain yang lebih parah lagi yang bisa menular karena menggunakan sikat gigi bersamaan, seperti herpes, radang paru, HIV dan HPV.
Bahkan jika orang yang meminjam sikat gigi sudah membilas dan membersihkan sikat gigi dengan benar, nggak menutup kemungkinan partikel makanan lama dan kecil yang menempel di sikat gigi, akan terjebak di mulutmu. Nah mulai sekarang, meskipun kalian pasangan suami istri atau keluarga dekat sekalipun, mulailah menjaga kesehatan mulutmu, dengan tidak lagi saling menukar sikat gigi. Ada baiknya kamu menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara yang benar. Mulai mengganti sikat gigi maksimal tiga bulan sekali, juga menyikat gigi pagi dan malam. Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM selaku Ketua Pengurus Besar PDGI menjelaskan bahwa menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, dapat menekan kerusakan gigi, dibandingkan dengan hanya menyikat gigi satu kali sehari. Oleh karena itu, untuk mencegah kerusakan gigi secara perlahan, gunakan pasta gigi yang dapat membantu melawan kuman/bakteri dan beri perlindungan maksimal dari gigi berlubang. Pilih pula pasta gigi dengan formula double action yang diperkaya dengan Mikro Kalsium Aktif dan Pro-fluoride kompleks, untuk memberikan perlindungan terbaik bagi keluarga di siang dan malam hari. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Tubuh manusia sebagian besarnya terdiri dari air. Itu karena air air membantu transportasi oksigen ke seluruh tubuh serta membantu menjaga kestabilan suhu tubuh.
Selain itu, banyak penelitian yang mendukung teori bahwa air minum bermanfaat untuk fungsi pencernaan dan otot, termasuk menurunkan berat badan. Benarkah? Dikutip laman Medical News Today, berikut enam korelasi positif antara peningkatan konsumsi air putih dengan penurunan berat badan: 1. Penekan Napsu Makan Alami Saat perut sudah kenyang, otak mendapatkan sinyal untuk membuat kita berhenti makan. Dan saat itulah kita minum dan air membantu mengisi perut untuk menimbulkan perasaan kenyang dan mengurangi lapar.
Baca juga :
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |