Rifan Financindo - Banyak orang, setiap tanggal 1 Januari memutuskan untuk memperbaiki diri dalam beberapa cara, salah satunya dengan menyusun resolusi.
Menurut penelitian di AS, hanya sedikit orang yang benar-benar mencapai resolusi yang mereka buat sendiri dan menikmati buah manfaatnya. Sementara sekitar 75 persen orang bertahan minimal selama seminggu dalam menjalani resolusi mereka dan kurang dari setengahnya (46 persen) masih mengupayakan resolusi mereka hingga enam bulan kemudian. Memang sulit untuk mempertahankan rencana yang menggebu-gebu ketika terompet tahun baru berbunyi, tapi hal ini bukannya tidak mungkin. Tahun 2021, cobalah pilih salah satu dari 10 resolusi yang layak berikut ini yang mampu Anda pertahankan hingga setahun kedepan, dilansir dari Health.
Baca juga :
1. Mempraktikkan kebiasaan sehat
Konsumsi makanan yang lebih sehat dan memulai rutinitas olahraga. Terdengar cukup mudah, tetapi fakta bahwa ini selalu menjadi salah satu resolusi aling populer menunjukkan betapa sulitnya berkomitmen. Tetapi Anda bisa sukses menjalaninya jika tidak mengharapkan sukses dalam semalam. Menurut seorang penulis Body for Life for Women, Dr. Pam Peeke, mengakatan jika Anda mengharapkan hasilnya dapat segera terlihat maka keputusaasaan yang Anda dapat. Waspadalah pada metode yang menawarkan hasil kilat. Untuk membantu Anda, buatlah perencanaan selama setahun kedepan ke dalam jurnal Anda. "Sekitar minggu keempat sampai enam, orang mulai beralasan. Itulah mengapa penting untuk memiliki seseorang bersama Anda untuk membantu Anda melewati masa-masa sulit itu," kata Dr. Peeke. 2. Tetap berhubungan Ini cocok untuk Anda yang merasa kurang memiliki waktu bersama teman atau bahkan keluarga. Menurut penelitian, tetap terhubung dengan mereka baik bagi kesehatan Anda. Penelitian menujukkan bahwa orang dengan ikatan sosial yang kuat hidup lebih lama daripada mereka yang tidak. Faktanya, sebuah studi tahun 2010 di jurnal PLoS Medicine menunjukkan kurangnya ikatan sosial dapat merusak kesehatan Anda sama seperti penyalahgunaan alkohol dan merokok, dan bahkan lebih dari obesitas dan kurang olahraga. Di era yang terpaku pada teknologi, tidak pernah semudah ini untuk tetap berhubungan atau meremajakan hubungan Anda dengan teman dan keluarga. Anda bisa menindak lanjuti dengan kunjungan rutin ke media sosial mereka. 3. Buat persediaan tabungan kesehatan Dengan tabungan kesehatan, Anda bisa menyimpannya untuk asuransi atau beragam vitamin dan suplemen atau produk alat kesehatan. Pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter mengenai vitamin dan suplemen apapun yang akan Anda konsumsi. 4. Berhenti merokok Jika Anda takut gagal lagi, kali ini cobalah berbicara dengan mantan perokok, siapapun, dan Anda akan melihat upaya mereka seringkali membuahkan hasil. "Itu salah satu kebiasaan yang lebih sulit untuk dihentikan. Tapi saya selalu memberitahu orang-orang untuk memikirkan berapa banyak uang yang akan mereka hemat," kata direktur Program Pencegahan Penyakit Kardiovaskular di St. Luke's and Roosevelt Hospitals, di New York City, Dr. Merle Myerson. 5. Hemat Melakukan perubahan pada gaya hidup menjadi lebih sehat dapat menghemat uang. Anda bisa memilih berjalan atau naik sepeda ke kantor, dan Anda berkontribusi mengurangi polusi udara. Kurangi biaya keanggotaan gym dan berolahraga di rumah. Kini banyak aplikasi kebugaran dan video latihan gratis yang dapat membuat Anda berkeringat. Perhatikan juga isi kulkas Anda dan buatlah daftar belanjaan. Belanja tanpa tujuan menyebabkan Anda gagal diet dan dompet Anda terkena dampaknya juga. 6. Kurangi stres Sedikit stres tidak akan membunuh kita. Faktanya, serangan stres singkat memberi kita dorongan energi. Tetapi jika stres kronis, hal itu dapat meningkatkan risiko atau memperburuk insomnia, depresi, obesitas, penyakit jantung, dan banyak lagi. Jam kerja yang panjang, sedikit tidur, tidak berolahraga, pola makan yang buruk, dan tidak menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman dapat menyebabkan stres, kata seorang spesialis pengobatan integratif di Beth Israel Medical Center, di New York City, dan penulis dari The super Stres Solusi, Dr. Roberta Lee. "Stres adalah bagian hidup yang tak terhindarkan. Relaksasi, tidur, bersosialisasi, dan berlibur adalah hal-hal yang kita katakan pada diri kita bahwa kita layak mendapatkannya," katanya. 7. Sukarelawan "Kita cenderung berpikir bahwa kebahagiaan kita bergantung pada perbaikan diri kita sendiri, tetapi kebahagiaan kita juga meningkat ketika kita membantu orang lain," kata koordinator pendidikan publik untuk New York State Psychological Association, Peter Kanaris, PhD, dikutip dari Health. Kebahagiaan dari membantu orang lain, baik untuk kesehatan Anda. Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa orang dengan emosi positif sekitar 20% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami serangan jantung atau mengembangkan penyakit jantung, daripada rekan-rekan mereka yang suram. Penelitian lain menunjukkan bahwa emosi positif dapat membuat orang lebih tangguh dan banyak akal. "Seseorang yang membuat resolusi semacam ini kemungkinan besar akan memperoleh keuntungan pribadi yang luar biasa, dalam kebahagiaan," kata Kanaris. 8. Kembali bersekolah Tidak peduli berapapun usia Anda, kembali bersekolah dapat meningkatkan karir Anda, berkenalan dengan teman baru, hingga bahkan meningkatkan ketajaman otak Anda. Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa orang dewasa paruh baya yang pernah kembali ke sekolah (termasuk sekolah malam) pada seperempat abad sebelumnya memiliki ingatan dan keterampilan verbal yang lebih kuat daripada mereka yang tidak. Terlebih lagi, beberapa penelitian telah mengaitkan pencapaian pendidikan tinggi dengan penurunan risiko penyakit Alzheimer. "Anda mendapatkan rasa pencapaian dengan mendapatkan pengetahuan baru, dan Anda di luar sana bertemu orang-orang dan menciptakan kemungkinan yang belum pernah ada sebelumnya," kata Kanaris. 9. Kurangi alkohol Meskipun telah ada banyak penelitian yang membahas manfaat kesehatan dari sedikit alkohol, namun jika minum terlalu banyak maka tetap menjadi masalah. Minum alkohol secara berlebihan memengaruhi neurotransmiter otak dan dapat meningkatkan risiko depresi, kehilangan memori, atau bahkan kejang. Alkoholic kronis meningkatkan risiko penyakit hati dan jantung, hipertensi, stroke, dan kemunduran mental, dan bahkan kanker mulut, tenggorokan, hati, dan payudara. Intinya, sebaiknya Anda mulai membatasi minuman malam Anda. 10. Tidur lebih banyak Anda mungkin sudah tahu bahwa istirahat malam yang baik dapat mengubah suasana hati dan penampilan Anda. Tetapi tidur lebih banyak bermanfaat bagi kesehatan Anda daripada yang mungkin Anda sadari. Kurang tidur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Dan tidur sangat penting untuk memperkuat ingatan (proses yang disebut konsolidasi). Jadi, tidurlah dan jangan merasa bersalah karenanya. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
Rifan Financindo - Presiden Joko Widodo (Widodo) melihat ketika tangan Profesor Abdul Muthalib gemetar ketika akan menyuntik vaksin COVID-19 pertama kali ke lengan kirinya. Jokowi menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin COVID-19 Sinovac di Indonesia.
"Ya ada sedikit agak takut karena saya juga melihat Prof Abdul agak gemetar sedikit," tutur Jokowi sesudah mendapat suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac pada 13 Januari 2021. Jokowi memahami tangan dokter kepercayaannya itu gemetar. Bisa jadi karena deg-degan untuk pertama kali terlebih disaksikan jutaan mata menyaksikan kegiatan tersebut.
Baca juga :
"Mungkin ini (menyuntikkan vaksin COVID-19) pertama kali dan menyuntikkan ke Presiden. Dan, disiarkan langsung di teve-teve mungkin beliau Prof Abdul sedikit (deg-degan)," tutur Jokowi dalam video yang diunggah ke kanal Sekretariat Presiden di YouTube.
Meski melihat tangan dokter yang biasa menangani kesehatannya itu gemetar, Jokowi percaya betul akan kapabilitas Prof Abdul. "Beliau ini kan dokter yang sudah sangat berpengalaman dan handal. Jadi, tidak terasa sakit sama sekali," tuturnya. Prof Abdul Sampaikan Penyebab Tangan Gemetar Usai menyuntikkan vaksin COVID-19 ke Jokowi, Prof Abdul ditanya oleh Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 perihal tangan yang gemetaran. "Beliau orang pertama di Indonesia (yang divaksin), ada rasa juga... tapi itu tidak menjadi halangan. Saat menyuntikan tidak gemetaran lagi, berlangsung lancar," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan ini. Prof Abdul mengaku bangga berhasil menyuntikan vaksin COVID-19 kepada Presiden Jokowi tanpa ada pendarahan sama sekali."Bapak (Jokowi) tadi juga bilang tidak terasa sakit. Tanpa rasa sakit," ujarnya. Prof Abdul merupakan dokter yang dipercaya Tim Dokter Kepresidenan untuk menyuntik vaksin COVID-19 pertama kali ke Presiden Jokowi. Dia adalah Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kepakarannya di bidang hematologi dan onkologi. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Buang air besar (BAB) di pagi hari memiliki banyak manfaat, diantaranya mengurangi kembung, tidak mengganggu kerjaan Anda karena mulas, atau khawatir mulas di tengah perjalanan.
Meskipun Anda tidak perlu terpaku harus BAB dua kali sehari di pagi hari. Menurut Cleveland Clinic, jadwal normal Bowel Movement (BM), dapat berkisar dari tiga kali BAB sehari hingga tiga kali BAB per minggu. Setiap orang juga memiliki jadwal yang berbeda. Selama Anda tetap konsisten dalam pola BAB Anda maka Anda baik-baik saja. Dengan kata lain, Anda tidak perlu melakukan upaya khusus untuk BAB setiap hari, kata ahli gastroenterologi di Jefferson University Hospitals di Philadelphia, Dr. Aaron Martin, MD, seperti dikutip Livestrong. Namun jika Anda tahu kapan harus BAB dan ingin semuanya berjalan lancar, para ahli memberikan triknya berikut ini, yang dapat Anda lakukan di malam harinya untuk pagi Anda yang lncar.
Baca juga :
1. Minum air
Pastikan Anda cukup terhidrasi di malam hari. "Salah satu fungsi utama usus besar Anda adalah membantu tubuh Anda menyerap kembali air. Jika Anda ingin memiliki pencernaan yang baik, pastikan usus besar Anda mendapatkan cukup air, itu berarti menjaga diri Anda tetap terhidrasi," kata Dr. Martin. Tentu Anda tahu bahwa sebelum tidur bukan waktu untuk menampung cairan karena yang ada, Anda justru akan terbangun di malam hari untuk buang air kecil, yang dapat mengganggu tidur Anda. Maka minum air putih sebanyak-banyaknya saat makan malam. 2. Masukkan kacang ke dalam menu makan malam Anda Dr, Martin merekomendasikan untuk mengonsumsi serat 20 sampai 30 gram per hari. Menurut rekomendasi resmi dalam Dietary Guidelines for Americans adalah 25 hingga 38 gram per hari, atau 14 gram untuk setiap 1.000 kalori yang Anda makan. Untuk makan malam, pastikan Anda memasukkan serat sepertiganya dari kebutuhan total kalori per hari. Itu juga tergantung dari camilan yang Anda konsumsi pada hari itu. Menurut Dietary Guidelines, makanan kaya serat terbaik adalah kacang-kacangan, termasuk kacang navy (10 gram per 0,1 liter), kacang putih (9 gram per 0,1 liter) dan buncis yang dimasak (8 gram per 0,1 liter) 2 dari 4 halaman 3. Konsumsi suplemen serat harian Gambar Ilustrasu Suplemen Tubuh Perbesar Sumber: Freepik Jika Anda mengalami masalah dalam mengubah pola makan Anda atau mengetahui Anda kekurangan serat, Dr. Martin menyarankan untuk mengonsumsi suatu suplemen seperti psyllium husk, yang merupakan serat alami untuk memastikan kebutuhan serat Anda terpenuhi. Perhatikan, saat tubuh menyesuakan diri dengan serta tambahan, Anda mungkin mengalami kembung untuk sementara waktu. Namun tetaplah menggunakannya hingga perut Anda terbiasa. 4. Keluar untuk jalan-jalan setelah makan malam Jika Anda belum melakukan aktivitas fisik harian, pergilah ke luar setelah makan malam untuk berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Semakin aktif Anda, semakin baik. Jika Anda aktif setidaknya sekali sehari, hal itu meningkatkan motilitas kolon untuk membantu Anda memiliki pencernaan yang baik, kata Dr. Martin. Jika Anda ingin melakukannya di dalam rumah, Anda bisa mencoba latihan yoga 10 menit setelah makan untuk meningkatkan pencernaan dan mendorong eliminasi (melancarkan BAB). 5. Bangun lebih awal Dengan memberi waktu lebih di pagi hari untuk sarapan, makanan yang Anda konsumsi di pagi hari dapat merangsang pergerakan di usus besar, mendorong Anda untuk BAB, kata Dr. Martin. Ditambah, Anda jadi memiliki cukup waktu untuk berkonsentrasi di toilet daripada terburu-buru. 6. Atur otomatis kopi pagi Setel pengatur waktu agar berbunyi di pagi hari, sehingga Anda dapat menikmati secangkir kopi saat bangun. Banyak orang merasa bahwa kopi adalah satu-satunya cara untuk BAB di pagi hari. Jika lebih suka kopi dingin, seduh kopi di malam hari sehingga saat pagi Anda tinggak menuangkan dan menyesapnya.
Rifanfinancindo - Centella Asiatica atau juga kita kenal dengan pegagan merupakan tanaman yang kaya antioksidan dan telah lama digunakan untuk mengobati penyakit dan menyembuhkan luka.
Konon, legenda mengatakan ketika harimau terluka, ia akan berguling-guling di atas tanaman ini untuk menyembuhkan dirinya sendiri, dar situlah asal usul nama tiger grass di luar negeri. Hingga kini, tanaman ini masih digunakan sebagai penyelamat kulit. "Konsentrasi tinggi asam amino, beta-karoten, dan asam lemak inilah yang membuat ramuan ini sangat bermanfaat," kata seorang profesor klinis dermatologi di Yale School of Medicine, Dr. Mona Gohara, seperti dikutip Health.com.
Baca juga :
Bagaimana cara kerja centella asiatica?
"Sifat anti-inflamasi meningkatkan hidrasi dan membantu menenangkan serta memperbaiki kulit kering, merah, dan iritasi," jelasseorang dokter kulit di New York City, Dr. Shari Marchbein. Dengan demikian tanaman ini dianjurkan untuk merawat berbagai kondisi kulit, terutama yang memiliki gejala kemerahan dan kulit tidak rata (seperti psoriasis dan eksim). Seorang ahli kimia Chiara Butler di Function of Beauty (produsen produk skincare yang menggunakan centella asiatica dalam beberapa produknya), mengatakan tanaman ini memiliki dua senyawa yang bermanfaat untuk kulit, yaitu madecassoside dan asiaticoside, keduanya dikenal karena sifatnya yang menenangkan. Dr. Marchbein menjelaskan tanaman ini juga bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi dan telah terbukti meningkatkan produksi kolagen, mengencangkan kulit serta meningkatkan elastisitas kulit. Tips menggunakannya Hal baik lainnya, Anda dapat mencampurkan ekstrak tumbuhan ini ke dalam hampir semua rutinitas perawatan kulit Anda, baik itu dimasukkan ke dalam pembersih, penyegar, serum, dan krim. Seorang ahli kimia kosmetik di New York City, Nikita Wilson, mengaku suka versi krim dan serum "karena menempel di kulit dalam waktu lama untuk mendapatkan hasil yang maksimal”. Butler menyetujuinya dengan menambahkan bahwa versi krimnya dapat digunakan pagi atau malam hari, atau keduanya. Sementara Dr. Gohara merekomendasikan versi balsem yang dioleskan di malam hari untuk mengobati retinoid, karena selain mencegah retinoid merusak kulit, centella asiatica juga mencegah iritasi kulit. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Pada dasarnya olahraga memang tidak ada yang terasa mudah, karena latihan fisik berarti menantang diri agar tubuh beradaptasi untuk menjadi lebih kuat, lebih cepat, lebih bugar. Tapi biasanya karena ada faktor subjektif seperti suasana hati dan pola pikir Anda saat itu, olahraga bisa terasa lebih sulit atau lebih mudah dari yang seharusnya.
Menurut ulasan dari 11 penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sports Medicine, sesuatu yang secara negatif memengaruhi kinerja dengan membuat olahraga terasa lebih keras. Kabar baiknya, bahkan ketika Anda memaksakan diri hingga batasnya untuk berolahraga, dengan 7 tips sederhana ini dapat membuat latihan Anda terasa lebih mudah, dilansir dari Health.
Baca juga :
1. Berkomitmen, meskipun latihan pendek
Daripada latihan keras selama 45 hingga 60 menit setiap latihan, demi tercapainya sasaran latihan aerobik sedang 150 menit seminggu atau aerobik berat 75 menit seminggu atau kombinasi keduanya, sebaiknya lakukanlah latihan yang lebih pendek sepanjang hari atau minggu, dan seiring waktu tambah menit latihan Anda. Ahli fisiologi olahraga, Tom Holland, mengatakan, "Apa yang Anda lakukan ketika Anda berolahraga selama satu jam? Anda melakukan latihan inti selama lima menit, lengan lima menit, kaki lima menit. Risetnya ada: Anda tidak harus melakukannya terus-menerus. Hentikan latihan itu, dan Anda akan lebih mungkin melakukannya demi mencapai sasaran yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatnya," dikutip dari Health. 2. Mainkan lagu yang tepat Menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology, mendengarkan lagu-lagu yang ceria dan bertempo cepat dengan tempo 170 hingga 190 ketukan per menit dapat mengurangi rasa dari latihan sehingga manfaatnya lebih besar. Mungkin karena musik, rangsangan luar, menghalangi rangsangan batin, seperti kelelahan. Anggota dewan eksekutif Association for Applied Sport Psychology, Hillary Cauthen, PsyD, mengatakan lagu yang pas bertindak sebagai pengalih perhatian karena memunculkan respons emosional, dikutip dari Health. Misalnya, lirik motivasi dapat menginspirasi Anda, dan ingatan yang baik terkait dengan sebuah lagu dapat membuat Anda bersemangat. Dan ketika tubuh Anda selaras dengan ritme musik saat latihan, Anda secara alami menjadi lebihterasa menikmati latihan tersebut dan menciptakan lingkaran umpan balik positif di mana latihan terasa lebih mudah, sehingga Anda bisa berlatih lebih keras. 3. Senyum (atau setidaknya berpura-pura) Tentu sulit untuk menyeringai ketika Anda berkeringat, napas tersengal, dan sedang berusaha keras. Tetapi dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychology of Sport and Exercise, pelari yang tersenyum menggunakan lebih sedikit oksigen, berlari lebih efisien, dan melaporkan tingkat tenaga yang dirasakan (atau RPE) lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengerutkan kening selama berlari. Ditambah menurut Tom, "tersenyum selama bagian yang melelahkan akan memiliki efek fisiologis seperti mengurangi ketegangan otot." Setiap anggota tubuh saling terhubung, sehingga melepaskan ketegangan hanya di wajah saja sudah mampu memengaruhi seluruh otot dan mempengaruhi olahraga. Dengan merangkul mentalitas seperti berpura-pura tersenyum hingga berhasil tersenyum tulus mengirimkan pesan ke otak Anda bahwa Anda menikmati latihan, jelasnya. 4. Hype diri sendiri Self-talk negatif pada dasarnya adalah sabotase diri. "Rasa sakitnya akan ada, tapi jika kita membesar-besarkannya maka itu akan menghabisi kita," kata Cauthen. Sebaliknya, self-talk positif terbukti dapat meningkatkan daya tahan atletik, sebagaimana hasil tinjauan ilmiah lebih dari 100 sumber yang diterbitkan dalam jurnal Sports Medicine. "Self-talk positif menghubungkan kita dengan kepercayaan diri kita, harga diri kita, motivasi kita mengapa kita melakukan latihan. Itu menargetkan apa yang kita yakini dan jika kita sudah yakin dapat mencapai sesuatu maka kita akan berusaha mencapainya dan memiliki lebih banyak energi untuk mencapai tujuan itu," jelas Cauthen. AI menyarankan daripada berkata "saya bisa melakukannya", cobalah mengatakan "Kamu bisa melakukannya". Itu berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Sports Sciences menemukan bahwa atlet yang menggunakan orang kedua menghasilkan lebih cepat dan lebih banyak tenaga. 5. Berolahraga dengan teman yang berdedikasi Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Kansas State University, orang yang berolahraga dengan seseorang yang dipikir lebih rajin dari mereka akan berolahraga 200 persen lebih keras dan lebih lama daripada yang lain. Ditambah menurut penelitian Universitas Oxford, mereka yang berolahraga dengan orang lain memiliki toleransi rasa sakit dua kali lipat dibandingkan saat mereka berolahraga sendirian. Tanpa sadar Anda bisa memaksakan diri lebih keras jika ada pasangan untuk melakukannya. Holland mengatakan bahwa latihannya juga tidak perlu kehadiran langsung seseorang di sebelah Anda, Anda bisa memanfaatkan aplikasi video call seperti zoom dan sebagainya untuk memudahkan Anda latihan bersama seseorang dari jarak jauh dan mendapatkan manfaat yang sama. Teman olahraga tidak hanya akan membuat Anda lebih bertanggung jawab, tetapi berolahraga dengan teman yang Anda sukai, meskipun secara virtual, membuat sesi Anda berlalu terasa lebih cepat. 6. Latih kesadaran Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Neural Plasticity, orang yang melatih kesadaran selama 30 menit dua kali seminggu, mereka dapat berolahraga lebih lama tanpa merasa lelah. Menurut peneliti, itu mungkin karena peningkatan pernapasan dan postur tubuh. Menjadi sadar lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi berlatih di luar latihan Anda akan memudahkan Anda mencapai keadaan itu saat Anda sedang berkeringat. "Jika Anda berfokus pada napas, apa yang Anda alami saat ini atau bagaimana perasaan tubuh Anda, atau menemukan ritme dan gerakan, itu dapat meningkatkan fokus Anda dan memudahkan Anda untuk masuk ke kondisi aliran yang membuat olahraga lebih banyak. menyenangkan," kata Cauthen. Latihan kesadaran sebenarnya tidak mengubah kesulitan latihan Anda, tetapi menempatkan Anda dalam ruang mental yang lebih positif untuk menikmati tantangan. 7. Usahakan tetap fokus Memang melihat-lihat sekeliling mengalihkan perhatian saat Anda berolahraga memang menggoda, namun mempersempit pandangan Anda dapat membantu Anda bergerak lebih cepat dan menurunkan tingkat aktivitas yang dirasakan, sebagaimana yang dilaporkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Motivation and Emotion. Holland mengilustrasikannya seperti saat Anda tahu cara mengemudi, namun ketika sudah dijalan, Anda tidak bisa mengingat beberapa kilometer terakhir. "Itu karena Anda telah mempersempit fokus," katanya. Hal yang sama berlaku dalam olahraga, fokus yang sempit membantu Anda hadir seutuhnya. Maksudnya, saat fokus dipersempit, Anda menutup semua isyarat eksternal yang tidak membuat Anda merasa baik, Anda tidak mendengarkan otak Anda, Anda tidak memeriksa jam, Anda hanya bergerak dengan Anda benar-benar mengikuti latihan tersbeut," jelasnya. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Lari pagi mungkin menjadi rutinitas Anda sejak pandemi untuk menjaga kesehatan. Ketika berlari, Anda mulai merasa sakit punggung. Awalnya mungkin tak terlalu dirasa, namun punggung bagian bawah terasa nyeri lagi setelah berlari.
Lalu saat Anda melakukan beberapa pemindaian atas anjuran dokter, tidak ditemukan masalah apapun. Maka asisten profesor rehabilitasi dan pengobatan regeneratif di Columbia University Irving Medical Center, Colleen M. Brough, DPT, mengatakan beberapa hal berikut ini dapat menjadi penyebabnya. "Faktanya, beberapa orang yang memiliki tulang punggung paling tidak karuan sekalipun, mungkin bisa tidak menunjukkan gejala sakit punggung sama sekali dalam pemindaian. Sementara orang lain yang memiliki tulang punggung sehat sekalipun, dapat merasakan nyeri yang luar biasa. Sehingga ketika ia mencoba mengidentifikasi struktur spesifik yang mendorong rasa sakit, ia menemukan solusi dengan melihat jenis gerakan apa yang meredakan rasa sakit dan jenis gerakan apa yang memperburuknya," katanya, seperti dilansir dari Menshealth.
Baca juga :
Meskipun hal ini berbeda untuk setiap orang, secara umum ada kecenderungan dua kategori berbeda pada pelari, yang mengalami nyeri punggung bawah saat berlari, jelas Brough. Salah satunya adalah orang yang memiliki gerakan terlalu banyak dan tidak cukup stabil saat mereka berlari. Dan yang lainnya adalah orang yang terlalu kaku. Berikut sekilas penjelasan dari masing-masing kriteria dan tips untuk membantu mencegah sakit punggung.
Tipe yang Terlalu Banyak Gerakan Pada tipe ini, lutut pelari cenderung melayang saat mendarat, sehingga pergelangan kakinya sedikit miring. "Pinggul juga cenderung turun dan Anda mendapatkan banyak gerakan berlebih yang terjadi pada tulang belakang dan Anda melihat lebih banyak gerakan di punggung bawah daripada yang seharusnya," kata Brough. Meskipun Anda tidak ingin tulang belakang Anda terlalu kaku, Anda melihat betapa terlalu banyak mobilitas dapat menimbulkan masalah bagi Anda. Tips untuk Anda yang termasuk kategori ini: 1. Lakukan latihan kekuatan, tetapi tidak hanya latihan kekuatan. Langkah pertama adalah memperkuat otot-otot inti dan di sekitar pinggul Anda. “Jika Anda seorang pelempar bisbol dan Anda ingin melempar yang lebih kuat, lebih cepat dan yang Anda lakukan hanyalah banyak memperkuat bahu dengan beban, kekuatan itu tidak akan berubah menjadi membentuk otot atau dalam kecepatan melempar kecuali Anda juga berlatih dengan penekanan koordinasi atau kekuatan,” katanya. Dengan kata lain, Anda tidak hanya membutuhkan kekuatan, Anda harus tahu cara menggunakannya, dan dapat menggunakannya. 2. Melatih gerakan, bukan hanya otot “Anda juga perlu melatih pola gerakan disfungsional,” katanya. “Ini bukan hanya tentang punggung, ini bukan hanya tentang inti. Ini tentang seberapa stabil inti dan seberapa kuat dan stabil pinggul Anda. Saat kaki menyentuh tanah, apakah Anda memiliki stabilitas yang cukup untuk menjaga agar lutut tetap bergerak maju dan panggul serta punggung bawah dalam posisi yang baik? Jadi, Anda perlu berdiri dan melakukan aktivitas satu kaki, seperti squat satu kaki dan lompat jatuh bersama dengan latihan kekuatan," katanya. 3. Jaga diri Itu berarti Anda harus memperhatikan diri sendiri dan memastikan panggul Anda tidak jatuh dan lutut atau pergelangan kaki Anda tidak roboh. "Anda mulai mendapatkan kekuatan baru dan belajar bagaiamana menerjemahkannya untuk tubuh agar mengubah cara berlari Anda. Ketika itu terjadi, kami melihat kesuksesan besar dalam mengelola orang-orang yang mengalami sakit punggung saat berlari,” kata Brough. Tipe yang Terlalu Kaku “Ini adalah orang-orang yang memiliki paha belakang dan betis yang terlalu kaku. Ada begitu banyak kekakuan sehingga mereka tidak dapat menyerap gaya tumbukan saat kaki menyentuh tanah,” kata Brough. Dampaknya, punggung Anda yang menerima pukulan. Kadang-kadang tipe pelari ini begitu kaku di tulang belakang sehingga ketika ia meminta mereka untuk berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan menarik napas dalam-dalam, mereka kesulitan melakukannya. Tips untuk Anda yang termasuk kategori ini: “Ini sedikit lebih rumit untuk dikelola,” kata Brough. Tapi bukan tidak mungkin. 1. Mulailah dengan bernapas. Satu rahasia untuk meredakan nyeri punggung bawah pada tipe pelari ini adalah dengan lebih memfokuskan pada tulang belakang dan berusaha untuk melonggarkan tulang belakang dada, area yang membentang dari leher hingga lumbal dengan 12 tulang belakang. Jika diandaikan mungkin sekokoh pohon yang dapat bertahan dari badai besar. "Basisnya sangat stabil dan kuat, tetapi di bagian atas, Anda melihat goyangan dinamis yang indah," katanya. Lari yang hebat adalah tentang memiliki lebih banyak kebebasan bergerak dan mengurangi ketegangan dan dampak pada punggung bawah. Pernapasan perut yang sederhana adalah awal yang baik. Anda juga bisa mencoba memelintir tulang belakang. Caranya, dengan berbaring miring di lantai dengan lutut dan pinggul ditekuk 90 derajat. Rentangkan kedua lengan di depan Anda. Angkat lengan atas dengan menghembuskan napas dan memutar batang tubuh Anda secara perlahan. Rentangkan lengan ke langit-langit, sedikit ke belakang Anda jika bisa. Tarik napas dalam tiga kali saat dada Anda terbuka. Jaga pinggul Anda tetap stabil dan di tempatnya. Kembali ke awal dan ulangi di sisi lain. 2. Tambahkan gerakan dinamis, seperti rotasi empat kali lipat (merangkak, letakkan lengan kanan di belakang kepala dan putar sisi kanan tubuh Anda sehingga siku mencapai ke atas, dan ulangi ke sisi lain), atau standing woodchop (dilakukan pada kedua sisi). 3. Cobalah yoga . “Yoga benar-benar berhasil menantang para pelari ini,” kata Brough. Gerakan ini dapat membantu mengawali lari dengan baik. Brough menyatakan pentingnya seni untuk berlari. keseimbangan campuran latihan akan membantu Anda bebas dari rasa sakit. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Satu fakta yang perlu Anda ingat yaitu makanan rendah karbohidrat bukan berarti makanan itu sehat. Terlebih lagi, label rendah karbohidrat juga tidak berarti akan membantu Anda menurunkan berat badan.
Namun terlepas dari fakta tersebut, banyak perusahaan berlomba-lomba memprodukksi alternatif rendah karbohidrat atas banyaknya konsumen yang berminat membayarnya. Menurut data yang diterbitkan di Yale Journal of Biology and Medicine pada bulan Juni 2010, jumlah makanan dengan pemanis buatan (yang menurunkan jumlah karbohidrat makanan tersebut) meningkat dari 369 ke 2346 antara tahun 1999 dan 2004. Dan makanan yang dibuat dengan pengganti gula dan alternatif rendah kalori semakin populer. Namun makanan dengan pemanis buatan tersebut memiliki kelemahan besar. Ahli gizi terdaftar, Dawn Jackson, RD bahkan mengatakan, makanan dengan pemanis buatan justru menyabotase upaya penurunan berat badan Anda, dilansir dari Livestrong.
Baca juga :
Berikut ini 3 makanan rendah karbohidrat terburuk yang sebaiknya Anda hindari, baik untuk diet maupun demi kesehatan Anda.
1. Diet Soda Diet soda memang tidak mengandung karbohidrat, tetapi memasukkannya ke dalam program penurunan berat badan, dianggap sebagai langkah kontroversial di antara para ahli. Beberapa pengganti gula, seperti sakarin, yang ada di Sweet'N Low, ditemukan memiliki efek berlawanan yang orang harap membelinya untuk diet. Dalam sebuah studi Mei 2019 di The American Journal of Clinical Nutrition yang meneliti orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Mereka yang suka minuman yang dimaniskan dengan sakarin selama empat minggu, bertambah berat badannya, sebagaimana bertambahnya berat orang yang minum minuman manis dengan gula. Menariknya, minuman yang dimaniskan dengan gula mengandung ratusan kalori, sedangkan minuman yang dimaniskan dengan sakarin tidak lebih dari lima kalori. Studi tersebut juga membuat peserta mengonsumsi minuman manis dengan alternatif pemanis lain seperti aspartam dan rebA. Nah, kelompok ini tidak bertambah berat badannya. Sementara peserta yang mengonsumsi sukralosa (pemanis buatan), kehilangan berat badan dan makan lebih sedikit selama periode 4 minggu penelitian. Beberapa ahli percaya ketika Anda memilih minum diet soda, Anda cenderung mengimbanginya dengan pilihan kalori yang lebih tinggi. Misalnya, mungkin Anda memesan dan menyantap makanan penutup karena memilih diet soda. Penelitian yang dirilis di American Journal of Clinical Nutrition per tahun 2009, menyatakan minuman seperti diet soda sebenarnya meningkatkan nafsu makan, itu berarti Anda akan kelebihan kalori sama halnya dengan Anda mengonsumsi soda biasa. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk tidak mengonsumsi diet soda sama sekali atau setidaknya memilih diet soda dengan bijak. Anda mungkin ingin memilih yang pemanisnya adalah sukralosa untuk memanjakan diri, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat dari jenis pemanis tersebut. Adapun alternatif yang lebih baik yaitu infused water dari buah asli. 2. Dibuat dengan sugar alkohol Banyak makanan kemasan yang membanggakan kandungan karbohidratnya yang rendah, namun jarang yang mengutarakan di label depan kemasan bahwa mereka bergantung pada sugar alcohol untuk menghilangkan bahan alami. Adapun sugar alcohol biasanya muncul dengan nama: manitol, Alkohol gula mungkin muncul di bawah nama berikut pada daftar bahan: manitol, sorbitol, xylitol dan erythritol. Jika Anda menemukan bahan berakhiran "-ol" yang tidak Anda kenali, kemungkinan besar itu juga sugar alcohol. Masalahnya, jika berdasarkan Cleveland Clinic, sugar alcohol diubah menjadi glukosa lebih lambat daripada gula biasa dan membutuhkan sangat sedikit insulin untuk dicerna, yang menjadikannya pilihan yang lebih ramah diabetes daripada gula konvensional. Meskipun makanan yang dimaniskan dengan bahan tersebut mungkin rendah karbohidrat, namun bukan berarti makanan tersebut bebas kalori. Itu artinya, jika Anda memakannya secara berlebihan, Anda bisa menambahkan berat badan. "Bahkan makanan manis rendah karbohidrat seperti sereal dan cokelat dapat membuat Anda tidak bisa menghentikan kebiasaan mengidam semua jenis makanan manis, sepanjang waktu," kata Blatner. Selain itu, karena tidak sepenuhnya diserap oleh lambung, bahan tersebut diketahui memiliki efek pencahar, dan dapat menyebabkan gas, kembung, dan ketidaknyamanan perut secara umum. Dan makanan manis secara umum cenderung memberikan kalori dan sedikit nutrisi (alias kalori kosong), yang dapat memicu penambahan berat badan. 3. Makanan kemasan 'keto-friendly' yang tinggi lemak jenuh Makanan tinggi lemak jenuh sebaiknya Anda hindari untuk menjaga berat badan yang sehat dan untuk kesehatan jantung. Jika Anda sedang diet, mungkin Anda sudah menjauhi camilan padat lemak. Makanan berlemak lebih tinggi kalorinya daripada protein dan karbohidrat, sehingga mengonsumsinya secara berlebihan adalah metode yang cukup andal untuk menambah berat badan. Meskipun demikian, pola makan yang berfokus pada lemak seperti diet keto, cukup populer, padahal cara tersebut berlawanan dengan prinsip diet pada umumnya yang lebih memilih mengurangi karbohidrat. Maka dari itu, camilan yang direkomendasikan untuk diet keto-pun cenderung sarat dengan lemak jenuh (dari bahan-bahan seperti kelapa dan minyak sawit) serta pengganti gula dan / atau isolat protein. Menurut Blatner, padahal protein itu sendiri sudah mencukupi kebutuhan kalori untuk tubuh, tapi ditambah isolat protein (merupakan sari pati protein/murni protein yang tidak mengandung lemak dan laktosa) yang menurut prinsip mereka masih diperlukan. Isolat protein biasanya ditemukan dalam kandungan suplemen yang cocok untuk orang yang alergi laktosa. Sayangnya, isolat protein ini berbeda dengan protein biasa yang membantu Anda tetap kenyang. Isolat protein justru membuat Anda menginginkan lebih banyak makan, yang berujung hal ini akan merusak tujuannya (menurunkan berat badan). Blatner menambahkan bahwa makanan berprotein utuh seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian adalah cara yang lebih dapat diandalkan dalam memenuhi nutrisi seimbang dan memastikan Anda mendapatkan semua yang dibutuhkan tubuh dan tidak menambahkan apa yang tidak dibutuhkan. Penelitian yang dipublikasikan Oktober 2020 di Medicine menunjukkan bahwa mengikuti diet keto dapat membantu Anda menurunkan berat badan dalam jangka pendek, tetapi mungkin tidak bertahan lama. Penelitian menunjukkan bahwa diet ketogenik tidak akan mencegah atau justru mengembalikan obesitas dan tidak baik untuk kesehatan jantung Anda secara keseluruhan. Cara menurunkan berat badan yang lebih baik Daripada menolak karbohidrat dan mengikuti pola diet yang berfokus pada lemak, ketahuilah bahwa Anda dapat menurunkan berat badan dengan mengikuti pola makan yang lebih moderat. Diet mediterania misalnya, berfokus pada makanan bergizi dan mudah diaplikasikan untuk jangka panjang yang juga manfaatnya menurunkan berat badan. Jenis makanan mereka dipenuhi makanan nabati, lemak sehat, biji-bijian, ikan dan unggas. US News & World Report menempatkan diet Mediterania sebagai diet terbaik secara keseluruhan. Intinya, makanan yang paling baik masih seperti buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak yang belum diolah demi keajaiban turunnya berat badan. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Selama pandemi COVID-19, banyak hal berubah dari berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya proses interaksi sosial. Kondisi wabah COVID-19 yang dapat menular dengan sangat mudahnya mengakibatkan pemerintah mengambil kebijakan untuk menghentikan segala aktivitas yang memungkinkan terjadinya kerumunan, seperti diantaranya sekolah dan perkantoran. Pertemuan virtual atau daring pun akhirnya menjadi solusi terbaik untuk memastikan aktivitas manusia tetap dapat berjalan dengan baik.
Hal ini pun membuat kita mulai berhubungan akrab dengan berbagai platform konferensi video seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan lainnya. Kebijakan Work From Home (WFH) ataupun School From Home (SFH) yang ditetapkan pemerintah membuat para pekerja maupun pelajar kerap menghabiskan waktu di depan laptop untuk melakukan pertemuan virtual atau online meeting. Dengan konsep yang sangat sederhana dimana kita hanya perlu duduk di depan laptop untuk berinteraksi dengan rekan kerja ataupun teman sekolah, tentu hal ini seharusnya tidak begitu memberatkan. Namun akhir-akhir ini, mulai muncul keluhan timbulnya perasaan lelah setelah melakukan online meeting bahkan melebihi lelah ketika melakukan pertemuan secara tatap muka. Mengapa demikian?
Baca juga :
Fenomena ini dikenal dengan nama Zoom Fatigue, yaitu suatu kondisi ketika seseorang merasa sangat lelah karena terlalu sering melakukan pertemuan virtual atau online meeting. Meskipun dinamakan “Zoom Fatigue”, fenomena ini tetap dapat terjadi saat kita menggunakan platform konferensi video lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Otak Bekerja Lebih Keras (Wind, 2020) mengungkapkan hal ini dapat terjadi karena otak kita harus bekerja lebih keras dalam menafsirkan komunikasi non-verbal. Ketika kita berinteraksi dengan seseorang secara langsung, kita tidak hanya mendengarkan suara ataupun melihat wajah mereka tetapi juga memperoleh makna tambahan dengan menangkap isyarat sosial seperti gestur tubuh dan bahkan kita juga dapat merasakan emosi ataupun energi dari orang tersebut. Jumlah massa saraf yang luar biasa didedikasikan untuk membaca wajah orang, merasakan emosi, isyarat sosial, suasana, dan intuisi. (Zillmer, 2020). Dengan kebiasaan untuk menangkap segala stimulus tersebut ketika berinteraksi secara langsung, maka otak kita terbiasa untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu dalam berinteraksi. Dan ketika interaksi ini berubah dari tatap muka menjadi virtual atau daring yang mana membatasi kita untuk dapat menangkap berbagai stimulus tersebut, otak harus bekerja lebih keras dalam memproses informasi yang didapatkan. Hal ini dikarenakan pembingkaian pada platform konferensi video yang hanya membatasi visual seseorang hanya dari kepala hingga bahu mengakibatkan isyarat sosial yang biasanya menjadi bagian di dalam interaksi kita sehari-hari tidak dapat teridentifikasi. Dan hal ini lah yang akhirnya mengakibatkan stress pada pikiran dan energi yang terkuras lebih banyak dari biasanya. Selain itu, dengan konsep konferensi video yang mana menggabungkan berbagai kepala dalam satu layar laptop ataupun ponsel mengakibatkan otak harus kembali bekerja keras dalam membagi perhatiannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh (Zillmer, 2020) bahwa otak hanya dapat memperhatikan satu hal pada satu waktu dimana lobus frontal yang dikenal sebagai konduktor otak mungkin terlihat melakukan berbagai tugas dalam waktu bersamaan namun sebenarnya tidak demikian. Hal lainnya yang juga mempengaruhi terjadinya Zoom Fatigue adalah adanya perasaan menjadi pusat perhatian sebagaimana yang dikatakan oleh (Concannon, 2020). Dengan fitur konferensi video yang memungkinkan kita untuk melihat diri kita sendiri di layar, yang mana ini merupakan sesuatu yang tidak kita alami saat berinteraksi dengan orang secara langsung. Hal ini membuat otak mempersepsikan bahwa kita menjadi sebuah pusat perhatian dan pada akhirnya kita kerap merasakan berbagai tekanan untuk berpenampilan ataupun berperilaku sedemikian rupa. Studi terkait Zoom Fatigue ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh sebuah badan penelitian tentang kontak mata yang menyatakan bahwa isyarat sosial merupakan suatu hal yang penting dan memiliki pengaruh kuat dalam memengaruhi sebuah interaksi sosial. Dalam penelitiannya, partisipan dipantau menggunakan EEG saat ditatap dari jarak 2 hingga 32 kaki dan hasilnya aktivitas otak para partisipan memuncak pada saat mereka ditatap dari jarak dua kaki. (Pinker,2020) mengungkapkan percakapan tatap muka menghasilkan pelepasan neurotransmiter seperti dopamin, terkait dengan perasaan senang. Dengan kondisi seperti ini yang akan memungkinkan kita untuk terus menggunakan konferensi video dalam beberapa waktu ke depan untuk beraktivitas dan berinteraksi, Zoom Fatigue mulai menjadi suatu hal yang harus kita perhatikan dan juga pikirkan. Jika terus berlangsung tanpa pencegahan yang baik, maka akan berdampak pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Lantas apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya Zoom Fatigue? Cegah Zoom Fatigue Yang pertama adalah mengatur agenda dan durasi online meeting dengan baik. Setelah otak dipaksa untuk bekerja keras selama konferensi video, alangkah baiknya kita juga harus mempersiapkan waktu istirahat yang seimbang. Berikan jeda antar meeting satu dengan meeting lainnya dan juga pastikan bahwa meeting berjalan dengan efektif dengan membuat susunan acara atau menargetkan durasi meeting berlangsung agar kita tidak membuang-buang waktu dengan berlama-lama di depan layar yang membuat otak dan tubuh semakin lelah. Kemudian, kita dapat mengubah tampilan layar online meeting. Jangan menggunakan fitur gallery view yang memungkinkan kita untuk melihat semua partisipan yang ada di konferensi video tersebut, hal ini dapat membuat otak bekerja lebih keras karena dipaksa untuk fokus pada semua orang. Lebih baik menggunakan fitur speaker view ataupun pin video sehingga kita dapat memfokuskan diri untuk hanya memerhatikan orang yang sedang berbicara. Menonaktifkan kamera jika memungkinkan juga dapat membantu pencegahan timbulnya Zoom Fatigue. Sebagaimana yang sudah dipaparkan diatas terkait persepsi otak tentang menjadi pusat perhatian ketika kita melihat diri sendiri di layar, maka dengan menonaktifkan kamera bisa sedikit membantu menghilangkan tekanan untuk tampil sedemikian rupa. Dan hal terakhir yang dapat dilakukan adalah menjauhkan diri dari ponsel, laptop, tablet, dan gawai lainnya ketika sedang tidak memiliki agenda untuk melakukan konferensi video. Hal ini sangat penting untuk mengistirahatkan dan memberikan waktu pada otak untuk menetralkan dan mengatur ulang fokus terhadap hal-hal di luar dunia digital. Matikan gawai kita selama satu atau dua jam dan berikan waktu untuk diri sendiri untuk menikmati dunia sekitar dengan tenang. Setelah otak dan tubuh diberikan waktu cukup untuk beristirahat, niscaya kita akan lebih siap untuk melakukan konferensi video selanjutnya. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Perut buncit mulai terasa mengganggu? Kebanyakan orang akhirnya memilih latihan yang tujuannya mengusir lemak di perut. Sayangnya lemak di perut itu termasuk yang tidak bisa dibuang dengan squat atau crunch di perut yang berulang kali. Serius?
Dr Stuart Farrimond, seorang dokter yang juga penulis, menjelaskan soal lemak penyebab perut buncit dalam bukunya The Science of Living. “Lemak tidak dapat berubah menjadi otot: mereka adalah dua jaringan yang sangat berbeda dan berdiri sendiri,” kata Farrimond.
Baca juga :
Menurutnya, lemak adalah jaringan kuning bergelombang, terdiri dari jutaan sel yang disebut sel adiposa, masing-masing mengandung tetesan kecil lemak.
Otot panjang, berisi protein, serat merah berlistrik yang memendek dan menebal saat berkontraksi. “Saat Anda berolahraga, tubuh Anda menggunakan cadangan lemak dari seluruh tubuh dan tidak dari area yang melakukan kerja keras,” kata Farrimond. Penelitian oleh Universitas Massachusetts Untuk menghilangkan semua keraguan, kata Farrimond, dilakukan sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti Universitas Massachusetts Para peneliti mengamati sukarelawan yang menjalani program pelatihan sit-up selama 27 hari, di mana masing-masing orang melakukan crunch lebih dari 5.000 kali setiap harinya. “Berkat latihan ekstra, jaringan lemak mereka berkurang - setiap tetesan minyak di sel adiposa menyusut sedikit - tetapi penyusutan itu sama persis di seluruh tubuh mereka,” ujarnya. Latihan pengurangan titik tersebut, lanjut Farrimond, jika cukup intensif, mungkin tampak berhasil pada awalnya karena lemak hilang di area target, tetapi Anda akan melihat bahwa lemak juga hilang di seluruh tubuh. Crunch dengan Bola Latihan Farrimond bilang, apabila menjalani latihan otot perut selama berminggu-minggu, otot perut memang akan lebih terlihat. Tapi Anda mungkin bisa melakukannya lebih cepat dengan latihan yang berbeda. “Salah satu latihan terbaik yang membangun otot abs adalah crunch di atas bola latihan,” pungkasnya. Crunch ini hampir mirip dengan sit up karena dilakukan dalam posisi berbaring. Cuma bedanya hanya tubuh bagian atas yang diangkat, tidak sepenuhnya seperti sit-up. Bila dilakukan dengan rutin, perut bisa tampak lebih ramping dan tubuh lebih fit. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Kalau beli telur ke supermaket, tentu Anda suka melihat ada telur yang cangkangnya putih atau cokelat. Ada juga tulisan omega-3 dan organik, apa bedanya dan mana yang lebih bernutrisi?
Kalau di Indonesia, yang putih biasanya telur ayam kampung. Namun di luar, telur cokelat dan putih tak ada perbedaan rasa. Begitu juga telur di New England yang umumnya berwarna cokelat, karena berasal dari ras cokelat. Ken Klippen, presiden National Association of Egg Farmers, yang memiliki gelar master dalam ilmu unggas, menjelaskan ketika membeli telur, Anda mungkin memilih karena kebiasaan, tetapi sebenarnya warna telur tidak terlalu penting. Telur coklat dan telur putih mungkin terlihat berbeda, tetapi dalam hal rasa, nutrisi, dan kegunaannya sama.
Baca juga :
"Tidak ada perbedaan rasa dan tidak ada perbedaan nutrisi," kata Klippen. Telur coklat hanya memiliki pigmen di cangkang yang tidak dimiliki telur putih, jelasnya dikutip Business Insider.
Menurut Klippenp, warna telur memberi tahu Anda sedikit tentang jenis ayam yang bertelur. Ras yang lebih gelap cenderung bertelur lebih gelap, sedangkan ras putih bertelur putih. Namun, aspek lain dari kesehatan ayam, terutama makan apa yang diberikan, dapat memengaruhi nilai gizi, rasa, dan tekstur telur Anda, apa pun warnanya. Cermati kemasan telur Saat ini, pilihan telur yang hendak dibeli lebih dari sekadar putih dan coklat. Inilah beberapa dari label umum yang Anda lihat di karton telur Anda, menurut Klippen: 1. Free-range: Telur berlabel free-range berasal dari ayam yang memiliki akses tak terbatas ke makanan, air, dan ruang luar selama siklus bertelurnya. 2. Cage Free: Telur berlabel ini berasal dari ayam yang memiliki akses tak terbatas ke makanan dan air, ditambah beberapa ruang untuk berkeliaran. 3. Diperkaya Omega-3: Telur dari ayam yang diberi makan biji rami, yang mengandung asam lemak omega-3. Ini membuat telur memiliki lebih banyak omega-3, tetapi jauh lebih sedikit daripada satu porsi ikan. 4. Organik: Telur organik berasal dari ayam yang diberi makan makanan yang sepenuhnya organik. "Mereka biasanya juga memiliki akses ke alam bebas," kata Klippen. Pastikan Beli Telur Segar Klippen berpesan apabila hendak membeli telur, Anda harus memastikan bahwa telur yang dibeli tidak tertinggal di bawah sinar matahari, yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri, termasuk salmonella. . "Jika telur berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama Anda bisa membuat diri Anda bermasalah," katanya. Klipppen juga mengingatkan untuk membeli telur yang segar. Untuk tes rasa, kebanyakan orang tidak dapat membedakan antara telur segar atau yang sudah lama. Namun, jika dilihat ada perbedaan tekstur. "Telur segar akan mengembang dan kenyang saat dimasak, sedangkan telur yang sudah lama akan rata." "Jika Anda membeli telur biasa saja, sebaiknya Anda mendapatkan telur yang berumur kurang dari 48 jam." Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |