PT Rifan Financindo - Pepatah lama menyebut, 'apa yang kita tanam itulah yang kita tuai'. Itu berlaku juga untuk diabetes. Kencing manis, nama lain penyakit itu, bisa dipicu gaya hidup di usia muda.
"Diabetes itu penyakit yang permanen dan enggak akan bisa sembuh, terlebih lagi sudah tahunan seperti ayahku," cetus Leo, seorang teman, beberapa waktu lalu kepada Liputan6. Leo kemudian menuturkan awal mula ayahnya bisa menderita diabetes melitus (DM). "Ayah kena diabetes tahun 1998. Diabetesnya dipicu karena stres. Akhirnya, lost control (kehilangan kontrol), banyak minum yang manis-manis."
Baca juga :
Diabetes memang kerap mengintai orang-orang berusia lanjut. Dalam istilah medis, penyakit ini disebut penyakit degeneratif menyasar lansia atau penyakit yang muncul mengiringi proses penuaan.
Kini usia ayah Leo masuk kategori pra-lansia, 58 tahun. Namun, ayah Leo sudah hidup dengan diabetes kurang lebih sejak usia 37 tahun. Faktanya, usia muda bukan alasan seseorang aman dari diabetes atau sering kita sebut penyakit kencing manis. Bila tak tertangani dengan baik, diabetes menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti kebutaan, stroke, gagal jantung serta gagal ginjal. Fungsi organ vital tubuh seperti mata, jantung dan ginjal melemah. Komplikasi akibat diabetes juga dialami ayah Leo. "Tahun 2014, diabetes Ayah komplikasi jadi menyerang jantung. Lalu tahun 2018, komplikasi diabetes Ayah lari ke ginjal. Penyakit jantung di sini, bukan serangan jantung. Tapi kemampuan jantung untuk memompa darah ke tubuh sudah melemah. Untuk komplikasi ginjal, (Ayah) bukan gagal ginjal, tapi lebih masuk ke kategori penurunan fungsi ginjal," Leo menjelaskan. Tak hanya jantung dan ginjal, sekarang indra penglihatan dan pendengaran pria sepuh itu pun ikut terkena komplikasi. Kondisi tersebut jelas menurunkan kualitas hidup penderita diabetes seperti ayah Leo. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |