Rifan Financindo - Saat puasa Ramadan, banyak yang minum air putih banyak-banyak alias lebih dari dua gelas saat sahur. Alasannya agar tidak terlalu haus seharian. Namun, benarkah trik ini?
"Kalau pada saat sahur minumnya banyak lebih dari dua gelas, malah bikin kencing terus, karena semacam tubuh digelontor banyak air," kata Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Indonesia, dr Nurul Ratna Mutu Manikam, SpGK. Selain itu, suhu udara yang masih dingin saat subuh juga memicu keinginan untuk buang air kecil. Alhasil, air putih yang tadi dikonsumsi jadi keluar lagi.
Baca juga :
Nurul menyarankan lebih baik bila ingin lebih banyak minum itu pada saat berbuka. Dari berbuka hingga sebelum tidur minum paling tidak enam gelas air putih.
Ia juga menekankan minum air putih sekitar dua gelas sehari itu sudah cukup untuk puasa belasan jam di hari itu. "Kan uda nabung (minum air putih) dari malamnya. Kekurangan air yang seharian itu akan diganti nanti pada saat buka puasa," kata Nurul dalam acara bersama Danone Aqua di Jakarta pada Selasa, 14 Mei 2019. Ingat 2-4-2 Agar mudah mengingat asupan minum yang standar pada saat puasa ingat konsep 2-4-2. Minum paling tidak 2 gelas air pada saat sahur, lalu 4 gelas air pada saat berbuka dan makan, lalu 2 gelas air lagi sebelum tidur. Dengan konsep 2-4-2 ini membuat tubuh tetap bisa menjalankan puasa dan terhindar dari dehidrasi. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
PT Rifan Financindo - Mudah dibuat dan cepat, menjadi alasan banyak anak kos yang menyantap mi instan untuk sahur. Namun, jika hanya mi instan hal itu akan membuat tubuh jadi tidak bertenaga saat puasa.
"Mi instan itu bahan dasarnya tepung. Jadi sangat mudah dicerna, membuat kita akan cepat lapar kembali. Selain itu juga menggunakan bahan pengawet, tidak bagus untuk kesehatan," kata ahli gizi, Inayah Budiasti. Menurut Inayah, makanan yang diawetkan seperti mi instan mengandung nutrisi rendah. Sebaiknya dihindari makan yang tidak mengandung serat saat sahur, termasuk mi instan.
Baca juga :
"Tubuh akan tidak lapar dan lemas, jika kita konsumsi jenis makanan berbahan serat, seperti buah, sayur dan gandum, makanan seperti ini lebih lama tinggal di dalam lambung," ujarnya. Jika terpaksa menyantap mi instan untuk sahur, sebaiknya tambah sayur dan protein seperti telur. Sehingga, isi di dalamnya lebih kaya gizi. Menu Sahur, 40 Persen Kebutuhan Energi Menurut Kementerian Kesehatan RI, saat sahur seharusnya memenuhi 40 persen kebutuhan energi. Sehingga, saat sahur pun harus diperhatikan asupannya. Contoh menu sahur yang dicontohkan Kementerian Kesehatan adalah nasi, semur daging, tahu bumbu rujak, capcai, ketimun, pisang ambon. Tentu tidak dalam porsi berlebihan melainkan menerapkan konsep isi piringku yang menganut gizi seimbang. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Di saat puasa Ramadan seperti saat ini, ada beberapa orang yang sakit sehingga demi kesehatannya dokter memberikan obat. Namun, memang pada saat puasa perlu diatur waktu mengonsumsinya agar tetap bisa beribadah dan juga tetap minum obat.
Saat puasa, jadwal minum obat berubah karena hanya bisa dikonsumsi selepas buka puasa sampai sebelum saat sahur. Perubahan jadwal minum obat mungkin dapat memengaruhi efek terapi obat. Oleh karena itu perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker. Secara umum, berikut aturan minum obat saat puasa seperti mengutip akun Instagram resmi milik @gemacermat dari Kementerian Kesehatan RI:
Baca juga :
- Obat satu kali sehari
Obat ini bisa dikonsumsi saat sahur atau berbuka - Obat yang diminum 2 kali sehari Obat ini diminum saat sahur dan berbuka - Obat yang diminum 3-4 kali Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zullies Ikawati, untuk pasien yang mendapatkan obat-obat yang harus diminum 3 kali sehari disarankan meminta kepada dokter untuk meresepkan obat bentuk sediaan lepas lambat atau aksi panjang sehingga frekuensi pemakaian bisa dikurangi menjadi sekali atau 2 kali sehari. Bisa juga minta diganti dengan obat lain yang masih memiliki efek dan mekanisme sama tapi memiliki durasi aksi yang lebih panjang. "Jika tidak bisa diganti, maka penggunaannya adalah dari waktu buka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi dalam interval waktu yang sama," tulis Zullies seperti mengutip dari blog pribadinya. Misalnya untuk obat dengan dosis 3 kali sehari, maka dapat diberikan dengan interval waktu 5 jam, yaitu pada sekitar pukul 18.00 (saat buka puasa), pukul 23.00 (menjelang tengah malam), dan pukul 04.00 (saat sahur). Penggunaan Obat Sebelum Makan Ada obat-obat yang baik digunakan sebelum makan karena penyerapannya lebih baik pada saat lambung kosong. Jika aturan minum obat satu kali sehari sebelum makan berarti obat bisa diminum saat sahur, tepatnya setngah jam sebelum makan. Bisa juga berbuka yakni setengah jam sebelum makan. "Bila aturannya sesudah makan, maka obat bisa diminum pada waktu seperti di atas, hanya saja diminumnya kira-kira 5-10 menit setelah makan besar. Setelah makan artinya kondisi lambung berisi makanan," begitu kata Zullies. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Obesitas menjadi masalah global yang menghantui semua umur dan jenis kelamin. Obesitas dapat menyebabkan penyakit lain seperti kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Melakukan diet seimbang dengan kandungan rendah kalori dan lemak bisa menolong menurunkan berat badan pada orang obesitas. Banyak orang mengonsumsi buah untuk menurunkan berat badan karena masih banyak yang berpikir bahwa buah memiliki kandungan lemak atau gula rendah.
Baca juga :
Selain itu, orang dengan diabetes juga merasakan hal yang sama karena merasa gula dari buah tidak membahayakan bagi mereka. Faktanya, banyak buah dengan kandungan gula yang tinggi. Hal tersebut dapat memengaruhi proses penurunan berat badan atau memperburuk gejala diet.
Melansir dari Boldsky pada Senin, 13 Mei 2019, berikut buah dengan kandungan gula rendah yang aman untuk pasien diabetes dan obesitas. 1. Stroberi Stroberi merupakan buah dengan kandungan gula rendah tetapi memiliki kandungan antioksidan dan vitamin C yang tinggi. Kandungan tersebut dapat meningkatkan metabolisme dan sistem imunitas untuk menjaga kesehatan Anda serta membantu menurunkan berat badan. 2. Persik (peach) Persik memiliki kandungan gula rendah. Satu ukuran medium hanya memiliki kandugan sekitar 10g gula. Persik memiliki kandungan serat dan antioksidan yang tinggi sehingga baik untuk memperbaiki sistem pencernaan serta menjaga sistem imunitas. 3. Blackberry Blackberry baik bagi orang dengan obesitas dan diabetes karena hanya memiliki kandungan gula sekitar empat sampai lima gram per 100 gram buah. Blackberry ini juga kayak akan vitamin K dan manganese serta baik untuk kesehatan oral Anda. 4. Lemon Sebagian orang mungkin tidak mengonsumsi lemon seperti mengonsumsi buah lain. Namun, lemon hanya memiliki dua gram gula per buah. Lemon memiliki kandungan vitamin C yang dapat meningkatkan imunitas. 5. Melon Melon hanya memiliki 11g kandungan gula dalam tiap buah. Potassium dan vitamin K di dalamnya dapat membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolitas dan membantu pencernaan. 6. Jeruk Jeruk memiliki kandungan vitamin C dan asam folat sehingga jeruk merupakan salah satu buah yang tepat dikonsumsi untuk menjaga sistem imun dan melawan penyakit. Jeruk dapat dikonsumsi secara aman untuk orang yang ingin menurunkan berat badan dan diabetes karena hanya memiliki 12g kandungan gula di dalamnnya. 7. Anggur Anggur merupakan salah satu buah paling populer di Eropa. Kandungan antioksidan di dalamnya dapat meningkatkan metabolisme dan energi untuk menjaga Anda tetap aktif seharian. 8. Alpukat Alpukat merupakan buah yang memiliki berbagai manfaat. Buah ini mengandung omega 3 dan nutrisi baik lainnya. Selain itu, buah ini hampir tidak mengandung gula sama sekali sehingga aman untuk dikonsumsi penderita obesitas dan diabetes. Rifan Financindo, Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Belimbing bisa jadi salah satu menu berbuka puasa yang menyegarkan. Selain nikmat di tenggorokan, buah dengan cita rasa asam dan manis ini dikenal memiliki banyak manfaat.Apa saja? Seperti melansir Boldsky, berikut delapan manfaat belimbing untuk kesehatan.
1. Mencegah kanker Para peneliti menemukan bahwa belimbing merupakan buah antikanker yang ampuh. Kandungan polifenol dapat mengatasi perubahan gen karena sel radikal dan menghapusnya dari tubuh. Selain itu, belimbing juga memiliki kandungan serat yang dapat membersihkan usus besar sehingga menurunkan risiko terjadinya kanker usus besar.
Baca juga :
2. Meningkatkan imunitas
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam belimbing dapat meningkatkan imunitas. Imunitas yang baik dapat melindungi Anda dari penyakit batuk, demam, maag dan sakit tenggorokan. Konsumsi belimbing setiap harinya dapat menjaga sistem imun dan juga meningkatkan produksi sel darah putih. 3. Menjaga Kesehatan Jantung Belimbing memiliki kandungan potassiun dan sodium yang dapat menjaga tekanan darah. Tekanan darah normal baik untuk menjaga jntung bekerja dengan baik, detak jantung teratur dan memperlancar aliran darah.4. Berat badan turun Belimbing memiliki kandungan serat yang dapat membuat Anda merasa kenyang lebih banyak. Hal tersebut juga membantu memperlancar metabolisme yang baik untuk menurunkan berat badan. Semakin tinggi metabolisme maka semakin mudah untuk menurunkan berat badan. 5. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan Serat baik untuk menjaga pencernaan Anda. Kandungan tersebut dapat meredakan sembelit, kram, diare dan kembung. Selain itu, serat juga meningkatkan penyerapan nutrisi dan ketersidiaan vitamin serta mineral yang dibutuhkan. Belimbing memiliki kandungan anti inflamasi yang dapat meredakan maag. 6. Menyehatkan kulit dan rambut Belimbing memiliki kandungan anti mikroba dan anti inflamasi yang dapat mencegah penyakit kulit seperti dermatitis. Selain itu, belimbing memiliki kandungan antioksidan yang dbaik untuk memperlambat proses penuaan kulit dan juga baik untuk kesehatan rambut. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Ada banyak jenis kurma di dunia ini. Namun, banyak orang awam yang mengenal buah yang memiliki nama latin Phoenix dactylifera ini hanya satu jenis saja.
Rupanya buah ini yang jadi andalan berbuka berpuasa ini memiliki banyak jenis. Apa saja? Seperti dikutip dari Organic Facts, berikut jenis kurma. 1. Safawi Kurma Safawi berwarna cokelat gelap hampir kehitaman dan sangat kenyal. Kurma ini memiliki serat makanan yang tinggi, membantu memperlancar sistem pencernaan dengan baik.
Baca juga :
2. Deglet Nour Kurma Deglet Noor merupakan salah satu jenis kurma yang paling banyak didistribusikan. Kurma ini memiliki ciri-ciri berwarna merah terang dengan kulit luar yang kencang dan semi-lunak. 3. Barhi Kurma Barhi memiliki ciri-ciri berukuran sedang, berkulit tipis, dan memiliki daging lembut yang manis. 4. Anbara Bercirikan kering dan lunak, kurma Anbara berasal asli dari Arab Saudi. 5. Sagai Kurma Saghai dikenal merupakan kurma terenyah dari kurma lainnya. Berasal dari Arab Saudi dan menjadi makanan ringan terpopuler di sana. 6. Sukari Memiliki ciri-ciri lembut dan sangat manis, kurma Sukkari dikatakan bisa meleleh di mulut. 7. Khudri Memiliki tekstur keriput, kurma Khudri juga berwarna coklat gelap dan memiliki rasa yang manis. 8. Kholas Kurma coklat keemasan ini memiliki rasa yang unik dan memiliki kulit yang cukup tebal. 9. Medjool Kurma Medjool terkenal mahal dan didistribusikan secara luas ke seluruh dunia. Memiliki komposisi yang padat, berair, dan penuh nutrisi. Menurut USDA, kurma jenis ini sangat bergizi dan kaya akan energi, kalsium, fosfor, kalium, dan magnesium. 10. Zahidi Berbeda dengan jenis kurma lainnya, kurma Zahidi biasa digunakan dalam produk seperti gula kurma atau ekstrak. Satu penelitian dari International Journal of Food Sciences and Nutrition tahun 2003 juga menjelaskan bahwa kurma ini memiliki biji yang besar dan daging yang renyah, cocok menjadi komposisi suatu produk. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - Orang seringkali mendengar katup jantung bocor. Lantas apa yang menyebabkan katup jantung bocor?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay menjelaskan katup jantung bocor. "Katup jantung itu membatasi ruangan di jantung. Kalau ada kebocoran dan kerusakan itu sebenarnya karena katup tidak tertutup rapat dan menyempit," jelas Vito dalam dalam kiriman video Instagram pribadinya kepada Health Liputan6, ditulis Senin (6/5/2019). Adanya katup yang tidak tertutup rapat membuat ruangan jantung membesar sehingga terganggu fungsinya.
Baca juga :
Jika cukup berat kondisi katup jantung bocor, maka penanganan berupa pegobatan dan operasi bisa dilakukan.
"Operasinya tanpa bedah terbuka. Jadi, melalui kulit dimasukkan selang. Selang ini membuka penyempitan pada katup jantung. Kita membuat katup jantung tidak terlalu bocor," lanjut Vito. Gangguan otot jantung Selain persoalan katup jantung, ada juga gangguan otot jantung atau kardiomipati biasanya terjadi setelah ibu melahirkan. Ini karena selama atau setelah kehamilan, ibu hamil dapat mengalami perubahan jantung. Kondisi yang disebut kardiomiopati peripartum membuat otot jantung jadi melemah. Kondisi ini membuat jantung tidak memompa sekeras yang seharusnya. Efeknya adalah penumpukan cairan karena darah tidak diedarkan dengan benar. Penumpukan ini dapat menyebabkan cairan di paru-paru, yang menyebabkan sesak napas dan pembengkakan di kaki. "Diagnosis perlu lengkap dan enggak bisa bilang 'Oh baik-baik saja. Dok jantung normal saja.' Ada pemeriksaan tahapan berupa EKG, foto rontgen, USG jantung," jelas papar Vito yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Karawaci. Evaluasi pemeriksaan hasil kesehatan jantung juga dilihat lebih teliti, sejauh mana dosis obat, apakah perlu ditambah obat atau upaya meningkatkan kualitas hidup. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
PT Rifan Financindo - Satu hal yang rentan terjadi di masa puasa Ramadan adalah lemas atau lelah. Tidur, adalah cara terbaik untuk mencegah hal itu mengganggu produktivitas.
Praktisi kesehatan tidur, dokter Andreas Prasadja, mengatakan bahwa kualitas tidur memiliki pengaruh dengan keinginan makan seseorang. "Otak yang kurang tidur itu akan jadi rakus dan mencari zat yang rasanya asin, manis, dan gurih," tulisnya dalam cuitannya di akun Twitter @prasadja. Apabila ingin berat badan tetap stabil selama puasa, Anda harus menjaga kualitas tidur agar tidak rakus saat berbuka. Ketika dihubungi Health Liputan6 pada Senin (6/5/2019) dokter yang berpraktik di Snoring & Sleep Disorder Clinic Pondok Indah, Jakarta ini mengatakan ketika seseorang kurang tidur, metabolisme tubuh terganggu.
Baca juga :
Jelas, ini berpengaruh pada kadar gula darah, tekanan darah, hingga kolesterol. Apalagi pada mereka yang memiliki masalah-masalah tertentu seperti diabetes atau hipertensi. Bulan puasa bisa menjadi momen yang menyulitkan untuk mereka.
"Sebenarnya gula, tekanan darah, dan kolesterol, lebih mudah untuk dikontrol jika tidur diperhatikan," ujar Andreas menjelaskan. Sehingga, tidak hanya asupan makanan dan olahraga yang harus diperhatikan di bulan Ramadan. Kualitas tidur haruslah dijaga. Agar Sahur Tidak Ganggu Kualitas Tidur Di kala puasa Ramadan, satu kegiatan yang mempengaruhi tidur adalah sahur. Andreas menyarankan Anda juga harus bisa mengatur waktu untuk beristirahat. "Perubahan drastis jadwal tidur karena harus sahur, tentu akan membuat tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan dengan jadwal yang baru," ujar Andreas dalam akun Twitternya. Oleh karena itu dia merekomendasikan untuk tidak memajukan jam tidur secara drastis. "Katakanlah kalau misalnya biasa tidur jam 12, bisa dimajukan perlahan-lahan," kata Andreas. Dia merekomendasikan untuk memulainya dengan 30 menit lebih awal terlebih dahulu. Selain itu, apabila mengantuk saat perjalanan baik sebelum atau pulang berkegiatan, pilihlah transportasi umum dan hindari mengendarai kendaraan sendiri. "Coba lihat di minggu-minggu pertama puasa. Risiko kecelakaan kemungkinan akan meningkat. Mengendarai dalam kondisi mengantuk lebih berbahaya dibanding mabuk," ujarnya. Tips Tidur saat Puasa Tetap Berkualitas Andreas membeberkan beberapa tips sebelum tidur agar kualitas istirahat tetap terjaga:
Sumber : Liputan 6
Rifanfinancindo - Putih-putih di baju alias ketombe bisa merontokkan rasa percaya diri. Namun, sebelum mencoba mengatasi masalah di kulit kepala ini sebaiknya cek terlebih dahulu penyebabnya. Sehingga bakal di dapat solusi efektif untuk mengatasi ketombe.Berikut penyebab ketombe seperti dilansir Misskyra.
1. Kulit Kering Jika memiliki kulit kering, peluang untuk berketombe jenis ini akan meningkat. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah munculnya serpihan putih yang kering dan kulit kepala terasa kencang. Kondisi ini bisa terjadi selama musim hujan atau karena kamu tidak keramas secara teratur. Biasanya, orang dengan rambut keriting lebih rentan terhadap ketombe jenis ini. Hindari penggunaan sampo yang mengandung sulfat jika mengalmai masalah ini karena dapat memperburuk situasi.
Baca juga :
2. Akibat Produk Perawatan Rambut Menumpuknya sisa produk perawatan rambut pada kulit kepala juga dapat menyebabkan ketombe. Berhati-hatilah dengan jenis produk perawatan rambut seperti serum, pomade, hair spray dan sebagainya. Jika penumpukan ini bercampur dengan kotoran dan sel-sel kulit mati dapat menyebabkan ketombe. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memakai oil pada kulit kepala secara teratur sehingga tetap bersih dan sehat. 3. Jamur Kulit kepala yang terinfeksi oleh jamur Malassezia globosa dapat menyebabkan ketombe. Jamur ini dapat menyebar ke seluruh kulit kepala dengan cepat jika dalam keadaan sangat berminyak atau jika tidak ada keseimbangan pH.Gejala ketombe akibat jamur ini di antaranya adalah munculnya ketombe berwarna kuning dan putih. Kulit kepala pun menjadi sangat gatal. 4. Kulit kepala berminyak Ketombe ini ditandai dengan kulit kepala mulai bercak kuning atau muncul serpihan kuning besar pada rambut berminyak. Ketika tubuh mulai menghasilkan jumlah sebum yang berlebih, minyak alami dapat menyebabkan ketombe ini.Produksi sebum ini juga bisa disebabkan oleh stres, keramas yang tidak teratur, dan kehamilan. Namun, jumlah sebum yang tepat membantu menjaga kulit dan rambut tetap lembab, dan bahkan dapat mengatasi tanda-tanda penuaan. Rifanfinancindo. Sumber : Liputan 6
Rifan Financindo - "Saya masih menemukan orang yang kena serangan jantung, lalu ditusuk telinganya pakai jarum. Bukan hanya di telinga saja, ujung jari juga ditusuk. Pokoknya sampai mengeluarkan darah."
Cerita dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay menyoroti masih adanya anggapan masyarakat yang beredar soal penanganan serangan jantung. Penanganan tersebut tidaklah tepat untuk serangan jantung. "Masyarakat masih menganggap seperti itu. Dengan harapan katanya itu (tusuk jarum di telinga dan ujung jari) bisa menolong. Akhir cerita dari pasien itu, dia tidak jadi dibawa ke rumah sakit dan malah kena komplikasi," ujar Vito dalam kiriman video Instagram pribadinya kepada Health Liputan6.com, Kamis (2/5/2019).
Baca juga :
Ketika terjadi komplikasi, si pasien pun baru dilarikan ke rumah sakit. Padahal, hal itu penanganan yang keliru. Menusuk telinga pakai jarum tidak akan membantu atasi serangan jantung. Yang terjadi pasien bisa kena komplikasi.
"Ketika terjadi serangan jantung, sebaiknya dibawa ke rumah sakit. Entah penyebabnya apa, yang penting ditangani medis," lanjut Vito. Pertolongan pertama Saat orang yang bersangkutan pingsan karena serangan jantung, Anda bisa berikan pertolongan pertama. Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah konsultan Dicky Hanafy pernah menjelaskan cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang kena serangan jantung. "Perhatikan napas dan denyut nadi seseorang, apakah masih berdetak atau tidak. Kalau orang yang pingsan itu tidak ada denyutnya, segera beri napas buatan," kata dokter yang berpraktik di Pusat Jantung Nasional RS Harapan Kita Jakarta. Adapun cara pertolongan pertama pada orang pingsan yang henti jantung dan tidak sadar, Anda bisa melakukan pernapasan buatan. Lakukan penekanan di dada dengan kecepatan 100 sampai 120 kali per menit dan kedalaman 6 cm. Kemudian berikan bantuan napas sebanyak dua kali. Jika sudah bernapas kembali, baringkan miring 30-45 derajat, posisi kepala miring, pastikan lidah tidak menghalangi jalur napas dengan menengadahkan kepala. Bawa ke rumah sakit. Cek terus, apakah ia bernapas. Lihat apakah ada gerakan dada dan perut sambil mendekatkan pipi di atas hidung atau mulut orang yang bersangkutan. Rasakan embusan napasnya. Jika tidak ada napas, berikan kembali bantuan napas. Lain halnya, jika orang yang kena serangan jantung masih sadar, minta perhatian pada orang sekitar bahwa ada orang yang kena serangan jantung. Segera cari bantuan tenaga medis. Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |