PT Rifan Financindo - Infeksi hantavirus, yang dikenal dengan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) rupanya dapat terpapar kepada manusia melalui sejumlah aktivitas. Kemunculan hantavirus di Tiongkok ditularkan lewat tikus, baik urine dan kotoran tikus.
Virus hanta bercampur dengan udara, lalu dihirup manusia dapat berujung fatal dan menyerang sistem pernapasan. Gejala awal infeksi hantavirus, termasuk kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar (paha, pinggul, punggung, bahu). Selain itu, rasa sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut dapat dirasakan.
Baca juga :
Data Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebut, beberapa kegiatan yang membuat manusia berisiko kena hantavirus.
1. Membersihkan bangunan yang tidak atau jarang digunakan Membersihkan loteng, gudang, dan bangunan di luar rumah, misal lumbung, garasi, dan gudang berisiko potensial terinfeksi hantavirus. Apalagi bila Anda tinggal di daerah pedesaan dengan hutan yang masih ada. Tikus pun mudah berkembang biak. 2. Bersih-bersih rumah Bersih-bersih di dalam dan di sekitar rumah Anda sendiri dapat membahayakan bila hewan pengerat telah menjadikannya sarang mereka juga. Cuaca yang dingin membuat hewan pengerat ini tergerak mencari ruangan yang hangat. Rumah pun jadi sasarannya. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung dan jalan di Jakarta, Sabtu (10/11). Selain memberi sertifikasi, Kementerian PUPR juga memberi bimbingan teknis keahlian kepada 208 peserta. (Merdeka.com/Imam Buhori) 3. Pekerjaan konstruksi Pekerja konstruksi, utilitas, dan pengontrol hama dapat terpapar ketika mereka bekerja di ruang yang butuh merangkak. Contohnya, basement atau di bangunan kosong yang mungkin memiliki populasi hewan pengerat. 4. Berkemah dan jalan kaki Orang yang hobi berkemah dan pejalan kaki juga dapat terpapar hantavirus. Terlebih lagi mereka menggunakan tempat perlindungan atau kamp, yang ternyata menjadi habitat hewan pengerat. Peluang terkena hantavirus terbesar meliputi orang bekerja, bermain, atau tinggal di ruang tertutup. Pada kondisi itu, tikus hidup secara aktif. Namun, hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan, banyak orang yang didera HPS akibat terus menerus kontak dengan tikus dan/atau kotorannya. Selain itu, ada juga orang yang kena HPS melaporkan, mereka merasa tidak terkontak dengan tikus atau kotorannya. Oleh karena itu, jika Anda tinggal di daerah dengan hewan pengerat, lakukan tindakan pencegahan meski tidak melihat hewan pengerat atau kotorannya. Anda bisa menutup lubang, celah-celah, dan menaruh jebakan tikus. PT Rifan Financindo. Sumber : Liputan 6
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2021
Categories |